"Siapa yang nyuruh Lo bawa perempuan murahan ini ke dalam sini?!" Pekik Jeno di hadapan jungwoo"Apa sih kenapa sih, Lo kenal sama dia?" Tanya Jungwoo masih bingung
Karina tampak takut dan menunduk. Dia benar-benar seperti orang ketakutan di hadapan Jeno. Setelah sekian lama mereka tidak bertemu, sekarang mereka harus di pertemukan dengan cara seperti ini.
"Maaf kalau begitu saya pergi dulu" Karina langsung berlalu setelah berpamitan dengan dua orang di hadapannya. Dia berlari meninggalkan Jeno dan Jungwoo
"Kenapa sih? Pake acara ngusir segala" ucap jungwoo marah kepada Jeno
"Alah ngak usah sok ngebela dia!" Jeno kembali duduk dan menyantap makanannya
"Lo ada masa lalu sama dia? Atau Lo ada masalah sama dia!? Lo bukan Jeno kalau Lo ngak nyelesaiin masalah Lo!" Ucap Jungwoo mencoba memberi pencerahan pada Jeno
"Apaan dah biarin aja tuh cewek murahan pergi" ucap Jeno acuh tak acuh
"Jangan menyesal kalau cewek itu jatuh ke tangan orang lain Lee Jeno" Jungwoo langsung bangkit dan pergi mengejar Karina yang pasti masih tidak jauh dari sini
Rupanya betul, Karina masih ada di sekitar taman berlari kecil sambil memegang dadanya. Ada apa dengan anak itu. Jungwoo mempercepat larinya menghampiri Karina yang semakin sempoyongan
"Karina!" Pekik jungwoo menahan tubuh Karina yang hampir jatuh
"Eh kamu kenapa?!" Jungwoo menepuk pipi Karina
Pucat pasi dari wajah Karina membuat jungwoo semakin khawatir. Ditambah Karina seperti kekurangan oksigen. Jungwoo bingung harus apa
"Karina, kamu tunggu saya telfon dokter dulu!" Kamu bertahan dulu sebentar
Karina tidak menjawab dan terus mengontrol sesak di dadanya. Asmanya harus kumat di waktu yang tidak tepat. Rasa takut dan tekanan saat melihat Jeno membuat dia tak bisa menahan sesak di dadanya
Tubuh Jungwoo tiba-tiba didorong dengan cepat oleh seseorang dari samping, tubuh Karina di ambil alih olehnya.
"Makanya jadi orang itu serba ada" ujar Jeno mengambil Karina dalam pangkuannya dan memberikan Karina inhaler agar sesaknya terhenti
Jungwoo hanya menatap bingung pada majikannya ini. Kadang Jeno ini memang menyebalkan dan misterius, tapi itu juga sisi yang Jungwoo benci pada Jeno
Setelah Karina terlihat lebih baik dari sebelumnya. Jeno membawa perempuan itu masuk kedalam dekapannya lalu di bawa masuk kembali ke dalam rumahnya. Jungwoo ingin sekali memukul muka Jeno dengan jari tangannya. Anak itu labil sekali padahal dia sudah lulus SMA dan sebentar lagi dia akan memegang perusahaan besar milik papanya.
Karina di bawa menuju kamar Jeno. Karina terlihat seperti lemah atau entah apapun itu, dia terus menutup matanya. Kata dokter itu efek dari dia kehilangan oksigen dan merasa sesak berlebihan. Sebenarnya dia sadar tapi dia sedang bermimpi.
Jeno duduk di samping ranjang miliknya menatap Karina yang terus menerus menutup matanya. Jeno menyesal mengusir Karina tadi. Ini terlalu tiba-tiba untuknya. Jeno sudah mendengar berita kalau winter di masukkan penjara oleh Karina karena masalah yang tidak ia ketahui
Tak berselang lama, Karina terbangun dan langsung duduk ketika mendapati Jeno tengah menatapnya.
"Maaf kak.. saya permisi" Karina hendak turun dari kasur namun tubuhnya langsung di dekap oleh orang di hadapannya
"Maafin gw Rin. Gw udah ngusir elo. Maaf" Karina mendengar isakan dari sana
Gadis itu masih kurang stabil, dia masih takut dan bingung ada disini. "Maaf t-tapi yang saya lakukan semata-mata hanya mau membuat Mira tenang" ucap Karina tiba-tiba
Jeno melepas pelukannya yang erat itu lalu beralih menengkup wajah mungil milik Karina. "Gw ngak bakal pernah mempermasalahkan itu, Winter memang harus dapat itu!"
"Yang gw mau Lo ada disini. Jangan pernah tinggalin gw lagi!" Jeno mempertemukan jidatnya dengan jidat milik gadis di hadapannya
Hidung mancung di antar keduanya menyatu saling bersentuhan. Mereka sepeti menikmati momen ini dengan baik. Mereka seperti dua orang yang takut kehilangan.
"Gw tau Lo bohong Karina" Karina langsung menggeleng tanda ucapan Jeno itu tidak benar
"Apanya yang engga hah? Lo bahkan ngak bisa bohong sama gw"
"Saya ngak bohong kalau saya memang tidak pernah punya rasa sama kamu" ujar Karina gemetar
"Kalau gitu gw bakal buat itu jadi kenyataan" Jeno keluar dari kamar menyisahkan Karina
- - -
Karena statusnya sebagai pekerja disini. Karina kembali ke dapur sesuai instruksi dari Jungwoo. Setelah kejadian di kamar tadi, dia tidak lagi melihat jeno, sampai detik ini yang sudah menunjukkan pukul 9 malam.
Ada rasa khawatir dalam hati Karina. Takut akan terjadi apa-apa. Walaupun Jungwoo bilang ini sudah biasa, tapi firasat Karina tidak sedang baik-baik saja.
Setelah menyajikan makan malam di meja makan. Karina kembali ke kamarnya sekedar ingin melihat handphonenya yang tidak pernah sama sekali ia pegang.
Baru saja membuka pintu, terdengar suara hp dari bawah bantal Karina. Mereka di beri kamar masing-masing di setiap pekerja disana. Karina langsung berjalan cepat dan mengambil hpnya
"Ye-jun?" Gumam Karina lalu mengangkat telfon dari Ye-jun
"Halo syukurlah. Kamu dari mana sih Karina. Cepatan kesini, di gudang tua Utara. Jeno sama Jisung berantem" ucap Ye-jun dengan nafas memburu
"Apa!?" Tanpa pikir panjang Karina langsung berlari mencari Jungwoo
Dia tidak mungkin mau pergi jalan kaki menuju gedung tua itu. Dengan cepat dia mencari Jungwoo yang untungnya tidak jauh dari ruang makan
"Kak jungwoo, Jeno sama teman saya sedang berkelahi di gedung tua Utara. Sekarang ayo kita kesana!"
Jungwoo langsung mengiyakan ucapan Karina. Membawa Karina dalam tangannya dan berlari menuju luar mansion.
Karina dan Jungwoo mendengar keributan dari luar gedung itu. Karina dengan banyak orang meneriaki nama Jeno dan Jisung bergantian. Pakaian yang ia pakai pun sudah pakaian biasa, karena pada malam hari pekerja boleh bebas berpakaian.
"Tunggu kamu pake ini" Jungwoo menahan tubuh Karina dan memasangkan jas yang ia kenakan
"Kamu jangan ceroboh. Aku bakalan bantu kalau udah ada yang berani nyentuh kamu. Urusan kamu sama Jeno ya urusan kamu" jungwoo menepuk pundak Karina memberi pencerahan pada anak itu.
Karina mengangguk. Dengan cepat ia berlari masuk kedalam gedung itu. Didepan pintu gedung tua itu ada beberapa orang berseragam hitam. Tapi mereka tidak berani menahan Karina.
![](https://img.wattpad.com/cover/278956888-288-k667601.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DWEMAWC
FanfictionIni ceritaku tentang kamu yang membawaku ke tempat yang tidak bisa ku deskripsikan. Ini ceritaku tentang banyak cinta yang tak tergapai juga tentang cara rasa membuat semua gairah jadi tak berkutik Dan... Ini ceritaku tentang angin yang menembus ti...