13. Starla & Langit

6.6K 570 83
                                    

Haiii haiiii Selamat datang di cerita pertama aku yaa!!!

Jangan lupa Vote dan Komen yaa!!!

|Happy reading🦋|

__________

kamu tidak akan pernah menemukan kebahagiaan yang sama pada orang yang berbeda. setiap orang memiliki nyaman pundak dan hangat peluknya masing-masing. oleh sebab itu appreciate seseorang yang ada untuk kamu sekarang, karena tidak akan kamu temukan dirinya dalam diri siapapun.

_____


Starla lari dengan susah payah, karena saat sedang berlari tiba-tiba dada nya sakit dan membuat nya susah bernafas. Dengan sisa tenaga nya Starla berlari untuk sampai dikantin, di meja yang ditempati para sahabat nya.

"Aduhh Laa, lo kenapa lam--"

"Huh. . Huhh. . Huuhh. . G-gi sa-kit bangh.. ethh. . " Susah payah Starla berbicara dengan terus memegangi dada nya yang terasa sakit.

"Ya ampun!!! La lo kenapaa?! Obat lo dimana hah!! " Gissela sangat panik melihat Starla yang sudah sangat pucat.

Starla hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban, karna dia sudah sangat lemah sekarang.

"Udah buruan bawa ke kelas!! " Sentak Sisca.

"Lo pulang aja La diantar Gigi, ntar biar gue yang urus surat izin nya. " Ucap Dhinta.

Mereka berempat berjalan dengan terburu-buru, Starla dibantu berjalan dengan Gissela dan Dhinta untuk sampai ke mobil, sedangkan Sisca mengambil tas milik Starla dan Gissela dikelas terlebih dulu.

"Nih tas kalian gue taruh dibelakang ya, " Ucap Sisca.

"Titip Lala ya Gi, hati-hati bawa mobil. "

Gissela langsung melajukan mobil nya dengan cepat namun tetap berhati-hati, dengan satu tangan yang Ia gunakan untuk menyetir dan satu nya lagi untuk mencari inhaler cadangan milik Starla yang Ia simpan di dashboard mobil.

"Ketemu! Nih pake buru biar lebih enakan," Gissela memberikan inhaler itu kepada Starla.

Starla sudah sangat pucat dan dahi nya dipenuhi keringat dingin, dengan cepat Ia memakai inhaler tersebut dan mengatur nafas nya secara perlahan. Sehingga Starla dapat bernafas lebih tenang dan nyeri di dada nya perlahan hilang.

"Lo kenapa sih sebenernya? " Tanya Gissela.

Bukannya menjawab Starla justru menangis dan terus memegangi dada nya, "Sakit Gi, hiks. . "

Gissela menepikan mobil nya terlebih dulu, "Gak, lo gak boleh nangis. Hey La! sejak kapan lo lemah begini?! Dimana Lala yang kuat yang selalu ceria. Sekarang lo tenangin diri lo dulu baru cerita,"

Starla membuang nafas nya panjang, "Langit Gi, tadi sewaktu gue ditoilet gue lihat Langit sama Sarah pelukan. Dan parah nya lagi Sarah cium bibir Langit, tapi Langit sama sekali gak berontak hiks. . "

"Gue salah hiks.. gue salah percaya sama Langit, seharusnya gue gak langsung percaya sama omongan dia. Karna itu semua BULLSHIT!! "

Gissela membiarkan sahabat nya itu menangis, Ia paham apa yang dirasakan oleh sahabat nya itu. Starla sangat kurang akan rasa kasih sayang, dan selama ini dia sangat sulit mempercayai seseorang kecuali Gissela. Setelah melihat Starla yang cukup tenang Gissela menarik tubuh Starla lalu memeluk nya.

STARLA & LANGIT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang