Hai haii👋🏻
Apa kabar kalian??Maaf telat pake banget up nya hehe.
Yaudah langsung baca aja yuk.
Jangan lupa vote&komen ya gengs.
Bisa sambil puter mulmed yang bisa bikin kalian mewek biar lebih kerasa feel nya.
|Happy Reading 🦋|
__________
"Apalah dayaku yang cuma menjadikan sabar sebagai penolong ku, dan ikhlas sebagai pelipur lara atas menerima kenyataan yang tidak berpihak pada ku.
Kepergian ku bukan lah tanpa sebab. Semua kulakukan untuk tetap melihatmu tersenyum dan bahagia.
Tidak usah sedih. Aku bahagia meskipun tidak bisa memilikimu, setidaknya hanya namamu lah yang tertulis sebagai cinta pertama dan terakhir di hatiku. Cinta ini akan selalu abadi. "
_Devi Monalisa
_____
Namun saat Langit ingin mengangkat tubuh lemah Starla. Starla dengan susah payah menggenggam tangan Langit. Dia belum kehilangan kesadaran sepenuhnya, hanya saja dia sedang menahan rasa sakit di sekujur tubuh nya yang semakin lama semakin terasa sakit."Langitt, jangan nangis ya, aku gak papa kok. " Ucap Starla dengan mata setengah tertutup.
Langit menggelengkan kepala nya lemah. "Sayang.. kamu pasti kuat. Kamu bakal baik-baik aja sayang. " Ujar Langit sambil menangis. Dan Starla hanya tersenyum.
"Gi, mah, pah. " Starla beralih memanggil Gissela, Icha, dan Alvaro. "Iya La gue sama mamah papah disini. Lo harus kuat ya. Kita kerumah sakit sekarang. " Ucap Gissela dengan menggenggam tangan Starla. Icha terus menitikan air mata dipelukan Alvaro.
Starla tersenyum. "Makasih ya. Lo udah mau jadi, sahabat gue. Gue titip mamah sama papah. Jangan sampai mereka sakit. Dan lo harus janji, kalo lo bakal wujudkan cita-cita kita. Walaupun, gak bareng gue. "
"Lo ngomong apaan sih La!! Gak, bukan cuma gue yang bakal wujudkan cita-cita itu, tapi lo juga. Kita berdua!! " Ucap Gissela dengan banjir air mata.
"Sayang, jangan ngomong gitu ya. Kamu sayang sama mamah kan? kalo gitu kamu harus tetap disini bareng sama mamah, papah, sama Gissela. Anak cantik mamah kuat 'kan sayang. " Ucap Icha dengan mengusap lembut kepala Starla. Alvaro pun ikut menangis melihat Starla.
Starla menikmati setiap usapan itu. Usapan sayang yang sudah lama tidak Ia dapatkan dari bunda nya. "Makasih mah, pah, sudah mau menganggap Starla anak kalian. Kalian selalu memperlakukan Starla sama seperti kalian memperlakukan Gissela. Bahkan disaat ayah sama bunda gak pernah ada buat Starla, dan kalian justru kebalikan nya, kalian selalu ada buat Starla. " Ucap Starla dengan nafas yang tersengal-sengal. Dada nya terasa sangat sesak sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA & LANGIT ✓
Teen Fiction[COMPLETE] Jangan lupa Follow dulu sebelum baca ya!! ⚠️MOHON BIJAK DALAM MEMBACA JANGAN MEMBAWA/MEMBANDINGKAN CERITA LAIN DENGAN CERITA INI. MOHON MAAF KALAU ADA KESAMAAN NAMA TOKOH ⚠️ ********** Cewek nya tengil, bar-bar, gak punya rasa takut, dan...