Part 8

13.7K 1.3K 147
                                        


Anggara tersenyum miring ke arah perempuan di sebelahnya. Dugaannya benar, Karina adalah perempuan terbaik di dunia ini. Tapi entah mengapa takdir yang mengikuti Karina begitu kejam. Dapat Anggara tangkap kesedihan yang tersimpan dibalik bola mata yang selalu menatap semua orang penuh kasih sayang itu.

Entah kesalahan apa yang dilakukan oleh Karina di masa lalu, hingga membuatnya mendapatkan balasan begini. Semua orang berlomba menikamnya, bahkan termasuk dirinya suaminya sendiri.

Memang dulu awal mulanya menikah dengan Karina atas dasar perjodohan. Bahkan karena pernikahannya dengan Karina dulu Anggara mendapat suntikan dana yang begitu fantastis dari mertuanya. Dari situ Anggara mulai mengembangkan bisnisnya, hingga akhirnya Karina turun tangan membantu. Membuat kerajaan bisnisnya melaju begitu pesat. Maka dari itu Anggara tidak mau berpisah dengan Karina, karena selain mencintainya Karina adalah kunci utama kerajaan bisnisnya.

Pernikahan keduanya dengan Malika terjadi juga atas campur tangan mertuanya. Bahkan Anggara Masih mengingat dengan jelas, bagaimana Ibu mertuanya itu mengenalkan Malika padanya. Bahkan Ibu mertuanyalah yang melemparkan tubuh Malika untuk dinikmatinya. Sebagai seorang laki-laki tentu Anggara tidak bisa menolak. Toh Karina yang mengandung tidak bisa memberinya kepuasan. Jadi tidak ada salahnya kalau Anggara mencari kepuasan di luar bukan?

Hingga akhirnya kedatangan Malika dan kabar kahamilannya membuat semua menjadi hancur.

"Mau mampir kemana dulu, Yang?"

"Kenapa Mas lakuin ini sama aku?" lirih Karina membuat Anggara menghembuskan nafas kasar, lalu mulai menghentika laju mobilnya dan berhenti di pinggir jalan.

"Yang mana?" tanya Anggara lugu membuat Karina meremas kedua tangannya. Ah dia melupakan kalau laki-laki di sebelahnya itu terlalu banyak membuat kesakitan dalam dirinya.

"Lepasin aku Mas. Bukannya kamu udah punya perempuan jalang itu?"

"Malika, Rin. Namanya Malika." koreksi Anggara membuat Karina tersenyum kecut.

"Biarin aku pergi."

"Jangan, harap! Kamu lagi ngandung anakku."

"Bukannya kamu juga akan mempunyai anak dengan perempuan itu? Udah gak ada alasan lagi kamu buat nahan aku, Mas."

"Karena aku gak yakin, di dalam kandungan Malika itu anakku." gumam Anggara pelan membuat sudut bibir Karina terangkat.

"Terus kalau terbukti anak dalam kandungannya itu anakmu? Kamu bakalan buang aku sama anak aku?"

Skakk

Anggara mati kutu. Bahkan lidah Anggara terlalu kelu untuk menjawab pertanyaan dari Karina. Bagaimana jika anak Malika benar-benar anaknya? Tentu saja seluruh keluarganya akan lebih memilih Malika dan calon anaknya daripada Karina. Lalu bagimana dengan Karina dan buah hatinya nanti? 

"Kenapa diem. Jadi omonganku benerkan, Mas? Kamu jahat Mas! Bahkan sama darah daging kamu sendiri kamu tega. Iblis gak punya hati" jerit Karina.

Anggara menggeram marah. Memiringkan tubuh menatap tajam ke arah mata Karina. Hingga akhirnya pandangannya jatuh pada bibir kemerahan itu. Tanpa banyak kata Anggara memojokkan Karina, melumat kasar bibir yang selalu menjadi candu itu. Menyalurkan segala emosi yang terdapat dalam dirinya, berharap Karinanya mengerti. Bahwa semua terjadi hanya karena satu kesalahan Anggara. Kesalahannya Anggara memilih jatuh cinta pada Karina, hingga membuat Anggata terjebak dalam permainan yang dia ciptakan sendiri.

Rintik yang RetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang