08 - Nicko and Leo

844 95 17
                                    

Warning Content! ⚠️🔞

Angst, Character Death, Toxic Relationship, Suicidal Thought, Rape, Explicit Sex, Drugs, etc.

Beberapa adegan yang terkandung dalam cerita tidak patut untuk dicontoh.
Mohon bijak dalam memilih bacaan!

Terima kasih dan selamat membaca. ^^

Yeay double up💛

___

"Kita akan bersenang-senang." Ucap Leo.

Bughhh.

"Bersenang-senanglah sama gue." Kata seseorang yang mendaratkan tendangannya ke arah kepala Leo.

"Nicko!" Keisha melihat seseorang yang menyelamatkannya dan setedik kemudian dia tidak sadarkan diri. Dirinya begitu syok dengan kejadian yang menimpanya.

Sementara itu Nicko langsung menerjang tubuh Leo dan menghunjaminya dengan pukulan-pukulan keras.

"Brengsek lo." Nicko menghantam rahang Leo, tidak membiarkan Leo memberikan perlawanan.

"Lo yang brengsek, gangguin kesenangan gue."

Bruk!

Leo mendorong keras tubuh Nicko. Sebelum Leo menerjangnya, Nicko bangkit dan menendang kepala Leo hingga dia terkapar.

"Kesenangan kepala lo pecah." Nicko memegang kerah baju Leo dan mengangkatnya. Menghempasnya hingga menabrak tembok.

"Jangan macam-macam." Nicko memperingati Leo dan beranjak menuju tempat Keisha terduduk pingsan.

"Sha! Sha bangun!" Nicko yang tidak segera mendapat jawaban dari Keisha akhirnya mengangkat tubuh Keisha. Membopongnya keluar dari dalam gang.

Di dudukkannya Keisha di sebuah kursi panjang dari kayu yang berada di sekitar plaza. Nicko masih menepuk-nepuk pipi Keisha dan memanggil-manggil namanya.

"Sha, kalo lo gak bangun ntar gue tinggalin elo di sini." Ancam Nicko berharap Keisha bisa mendengarnya.

Nicko menatap sweater Keisha yang robek di bagian lengan. Dia membuka jaketnya dan memakaikannya ke tubuh Keisha.

"Lo sama siapa sih di sini. Apa elo emang sendirian. Bukan gaya elo pergi malam-malam gini." Nicko bicara pada Keisha yang masih terpejam. Ditatapnya lekat-lekat wajah gadis itu.

Semenit.

Dua menit.

Tiga menit.

Kelopak mata Keisha bergerak, sedetik kemudian kedua matanya berhasil terbuka. Dia masih bingung, mengerjapkan matanya menetralkan cahaya.

"J-jangan." Keisha beringsut mundur dari depan Nicko.

"Hey tenanglah!" Nicko memegang kedua pundak Keisha.

"Ini gue, Nicko." Lanjutnya.

"Di mana orang itu?" Keisha mengedarkan pandangannya ke sekitar, lalu beralih pada jaket Nicko yang ia pakai sekarang.

"Udah pergi, lo udah aman." Jawab Nicko.

"Makasih banyak ya Nick, benar-benar makasih." Keisha menundukkan kepalanya dan air matanya mengalir kembali. Digenggamnya erat-erat jaket Nicko yang melekat pada tubuhnya.

"Hey, jangan nangis. Lo masih aja cengeng." Ntah ucapan Nicko untuk menenangkan atau malah mengejek Keisha.

"Maaf, aku bener-bener takut tadi." Keisha menyeka air matanya dan menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi. Menetralkan tubuhnya yang tadi gemetaran.

Keisha for KelvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang