36 - Misi Berlanjut

658 79 13
                                    

Aku update terus karena aku pengen cerita ini cepet kelar. Biar aku juga gak pikiran dan bisa fokus ceritaku yang lain. Jadi kalau bosen dapat notif skip aja ya. 🤣🤣🤣
Kalau yang suka, gas segera merapat. Jangan lupa vote dan komen! 💛💛

Selamat membaca 💛

___


Pada kenyataannya aku tidak tega untuk membencinya. Tidak sampai hati untuk membiarkannya. Tidak pernah tidak memikirkannya. Kepingan kenangan dan semua hal berharga saat bersamanya.

Keisha Anastasia


___

Kelvin menunggu Keisha di ruang tamu rumahnya. Sudah tiga hari semenjak kejadian menjenguk Nicko berlalu, Keisha masih mengurung diri. Kelvin setiap hari datang menemuinya namun dirinya masih tak mau bertemu. Kelvin berusaha memaklumi. Tapi sampai kapan Keisha akan menyiksa diri seperti ini.

Kelvin bangkit dari duduknya, sudah lebih dari satu jam dan ia tak menghasilkan apa-apa. Mungkin ia akan kembali esok atau nanti sore. Siang ini dirinya harus bertemu sang kakek membahas urusan perusahaan. Mumpung kakeknya ada di rumah.

Kelvin pamit pada orang tua Keisha yang menatapnya prihatin. Terlihat Kelvin sama kacaunya dengan Keisha. Orang tua Keisha sudah membujuk Keisha tapi tetap saja tak berhasil. Mungkin memang anak gadisnya butuh waktu untuk sendiri.

"Hati-hati di jalan, Nak Kelvin." Ucap Bu Kina seraya mengantar Kelvin keluar.

"Iya Bu, terima kasih." Sahut Kelvin dengan tersenyum hambar.

Kelvin melajukan mobilnya meninggalkan halaman rumah keluarga Keisha. Mengendarai mobil kesayangannya menuju rumahnya.

Begitu sampai rumah, Kelvin disambut oleh kakaknya dan juga Theo beserta Thomas yang sedang berbincang di ruang keluarga. Thomas memang cukup dekat dengan Bisca karena dia sering pergi bersama saat Theo sedang sibuk. Thomas selalu bilang ingin dimanjakan oleh calon kakak ipar. Dan Kelvin merasa konyol akan bersaudara dengan Thomas.

"Masih belum bisa ketemu?" Tanya Theo tanpa basa-basi.

Kelvin berjalan ke arah mereka lalu mengambil tempat duduk di sebelah Bisca. Bisca mengusap pundak sang adik dengan sayang. Semenjak kejadian-kejadian buruk menimpa adiknya, Bisca lebih lembut dan tidak banyak ribut dengan adiknya. Bisca mengerti ia harus menjadi sosok pengganti ibu sekaligus ayah bagi Kelvin saat ini.

"Belum, Kak. Gak tahu sampai kapan. Kayaknya kalo kayak gini terus, aku mau ajak Keisha ke Singapura jenguk Nicko." Ucap Kelvin terdengar putus asa.

Thomas menatap Kelvin seperti mengejek. Ia sangat ingin mencaci temannya yang menjadi konyol karena perempuan. Tapi menurut Thomas itu adalah karma yang pantas diterima oleh Kelvin.

"Lo jadi selemah ini ya sekarang. Masa iya waktu tiga hari gak cukup buat taklukin cewek ngambek." Ejek Thomas.

"Diam lo. Keisha tuh gak ngambek, tapi dia lagi pengen sendiri karena nyesel telat jenguk Nicko." Sahut Kelvin ketus.

"Gak usah kompor, Thom!" Tegur Theo pada sang adik. Yang ditegur hanya mencebikkan bibirnya.

"Apa keluarga Keisha gak ada yang tahu nomor telefon keluarga Nicko?" Tanya Bisca kemudian.

Kelvin menggelengkan kepala tanda tak ada. Benar-benar beban seakan tetap menggelayuti pundaknya. Ia menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa. Kepalanya terasa pening. Ia kurang tidur dan kurang istirahat.

"Tommy mana?" Tanya Kelvin mengalihkan topik pembicaraan.

"Di atas sama Kakek." Ucap Bisca. "Mau Kakak bikinin minum?" Tanyanya kemudian.

Keisha for KelvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang