37 - Pertemuan

676 74 12
                                    

Selamat membaca 💛

___

Keesokan harinya Keisha bersiap-siap menuju rumah Jillian. Ia memutuskan untuk memesan taksi online supaya lebih simpel. Tak lupa juga dia berpamitan dengan kedua orang tuanya. Bersyukur sekolah libur beberapa hari untuk acara ujian kelas dua belas. Jadi ia tak harus absen termasuk sejak kemarin ia mengurung diri itu.

Setelah hampir satu jam perjalanan, ia akhirnya sampai di kediaman Jillian. Tak tanggung-tanggung, Jillian telah menunggunya di pinggir gerbang rumahnya. Ia lalu menggandeng tangan Keisha yang telah turun dari taksi online tersebut.

"Kamu tampak lebih kurus, Kei." Komentar Jillian setelah melihat tubuh Keisha. "Apa kamu lagi ada masalah sama Kelvin? Apa kalian lagi berantem?" Tanyanya sangat penasaran juga khawatir.

Keisha tersenyum kecil dan menggeleng pelan.

"Enggak, Tante. Aku sama Kelvin baik-baik aja. Ya memang ada masalah beberapa hari lalu. Bahkan aku juga belum ketemu Kelvin dari tiga hari lalu. Tapi masalahnya bukan di antara kami berdua." Terang Keisha lembut.

"Syukurlah kalo gitu. Tapi kalian lama gak ketemu dong ya." Ucap Jillian.

"Benar, Tante. Tapi kesempatan ini bisa digunain buat ajak Kelvin ketemu. Pasti dia sangat ingin bertemu sama aku, Tante." Keisha tersenyum simpul. Sungguh, ia sebenarnya sangat merindukan kekasihnya itu.

Jillian mengangguk setuju. Ia bisa tahu hanya dengan sifat manja Kelvin ke Keisha waktu mereka telepon tempo hari. Kelvin pasti dengan mudah mau menemui Keisha dan dirinya nanti.

Tak berapa lama, seorang pelayan membawakan dua cangkir kopi dan sepiring kue. Meletakannya di atas meja, lalu kembali ke belakang.

"Ayo, diminum dulu, Kei." Ucap Jillian.

Keisha mengambil satu cangkir kopi dan mulai menyesapnya sedikit. Enak. Itu yang ia bisa katakan dengan kopi itu. Ia sendiri bukan penyuka kopi, namun itu rasanya cocok di lidahnya.

"Gimana?" Tanya Jillian menunggu respon Keisha.

"Enak, Tante." Jawaban Keisha membuat Jillian tersenyum.

"Tante mau ke atas dulu ambil tas, Tante. Kamu tunggu sebentar ya." Ucap Jillian sambil beranjak dari duduknya.

Keisha mengangguk kecil, membiarkan Jillian pergi menaiki tangga ke kamarnya. Keisha menunggu Jillian seraya menghabiskan kopinya. Setelah kopi habis, ia kembali terpikir apa yang akan terjadi nanti. Namun sekali lagi, ia berusaha optimis dengan apa yang akan terjadi nanti.

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Keisha dan Jillian sedang berada di dalam mobil mewah milik Jillian. Ada supir yang mengantar mereka ke tempat tujuan. Jadi Jillian dan Keisha berada di kursi belakang.

Keisha menelepon Kelvin lagi untuk memastikan Kelvin sedang berada di mana. Semalam dirinya sudah bicara lewat telepon dengan Kelvin untuk bertemu di kafe milik teman Thomas. Karena Kelvin memang rindu dengan Keisha, maka tak ada keraguan sama sekali. Kelvin langsung menyetujuinya.

Setelah selesai menelepon Kelvin, Keisha mengecek pesan dari Thomas.


Thomas

Kakek udah sama bokap gue di kafe itu. Sama Kak Bisca dan Abang gue. Ini gue pastiin Kelvin segera sampai.


Keisha

Aku sama Tante Jillian juga segera sampai. Sampai ketemu nanti, Thomas.


Setelah mengetikkan pesan balasan, Keisha menatap Jillian dan tersenyum simpul. Keisha mengusap lengan Jillian untuk meyakinkan semua akan baik-baik saja. Meski dirinya juga sedang gugup.

Keisha for KelvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang