18 - Fakta

698 81 12
                                    

Happy Reading ^^

___

"Sorry kalo gue ngelakuin saat lo tertidur gini." Bisiknya pelan dan semakin mendekatkan bibirnya pada bibir Keisha.

"Akhem, lo mau ngapain?"

Nicko mengangkat wajahnya dan menatap orang yang baru saja berdeham. Mengamati dengan sedikit kesal dan juga terkejut. Theodore, kakaknya Thomas tengah berdiri bersedekap dengan badan bersandar di pintu ruangan.

"Gak ngapa-ngapain. Emang kenapa?" Tanya Nicko sedikit kikuk.

"Gak sih, gue kira lo mau ilangin kotoran di wajah Keisha." Sahut Theo santai. Lalu berjalan ke arah Nicko.

"Be gantle, jangan bertindak bodoh yang bakal bikin lo nyesel nanti." Theo menepuk pundak Nicko, kata-katanya sarat akan makna.

"Maksudnya apa?" Tanya Nicko pura-pura tidak paham.

"Lo pasti tahu. Ya udah sih, gue tadi cuma lewat doang. Sekedar mau cek kondisi Keisha, dia dititipkan ke gue sama Bisca soalnya. Sekarang ada lo, yaudah tolong jagain baik-baik ya." Ucap Theo panjang lebar.

Theo berbalik dan berjalan meninggalkan ruangan Keisha tanpa memedulikan Nicko yang terbengong menatap kepergiannya. Theo yakin kalau Nicko paham dengan ucapannya. Dan untuk mencoba mencium Keisha dalam keadaan tidak sadar pasti akan Nicko pikirkan berulang kali lagi.

Theo masuk ke ruangan Kelvin, di mana di sana terdapat Siska yang menempel terus dengan Kelvin, menciumi pipi Kelvin dan memegang erat tangan Kelvin. Bisca menatapnya dengan sinis. Tanda tak suka dengan Siska. Theo mendekat ke arah Bisca, Bisca menatapnya lalu berdiri memeluk Theo. Mengajak Theo keluar dari ruang perawatan.

"Aku gak suka cewek itu deket-deket sama Kelvin. Bahkan dia gak ngizinin aku buat deketin Kelvin. Padahal aku kakaknya, dia gak hargain aku sama sekali." Curhat Bisca yang kini duduk di bangku ruang tunggu sambil didekap oleh Theo.

"Yang sabar, semoga rencana Kelvin segera selesai biar gak kayak gini." Theo mengusap puncak kepala Bisca sayang.

"Tapi Theo..."

"Sttt, percaya aja sama Kelvin. Aku juga bantuin dia kok, kamu yang tenang." Ucap Theo menenangkan.

"Aku rasa balas dendam itu gak perlu." Bisca tetap buka suara dan menatap Theo serius.

Theo tersenyum sabar menghadapi gadisnya ini. Dipegangnya kedua sisi pipi Bisca lalu dikecupnya bibir mungil kekasihnya itu. Berusaha menenangkan.

"Everything gonna be okay, trust me!" Bisik Theo pelan masih mendekatkan wajahnya dengan wajah Bisca.

Bisca mengangguk tanda dia percaya. Theo memang selalu membuatnya merasa tenang dan aman. Setelah itu Bisca menghambur ke pelukan Theo dan duduk di pangkuannya.

___

Keisha terbangun dan masih merasakan nyeri di seluruh tubuhnya. Rahangnya yang diperban dan juga pipinya merasakan perih. Dia meringis kecil, mendapati Nicko tertidur di tepi ranjangnya dengan posisi duduk dan kepala bertumpu di ranjangnya.

Keisha bangkit dari tidurnya, menjadi posisi duduk. Dia mengerang kecil karena tubuhnya terasa pegal bukan main. Dia haus dan ingin minum. Dilihatnya jam di dinding menunjukkan pukul sembilan pagi. Pasti teman-temannya pergi sekolah makanya sepi. Dan hanya ada Nicko yang menemaninya. Atau mereka di kamar Kelvin? Mengingat Kelvin membuat Keisha ingin beranjak turun dari ranjangnya dan menjenguknya.

Keisha berusaha bergerak, dia ingin melihat kondisi Kelvin sekarang. Hingga tak sengaja membangunkan Nicko yang tadinya terlelap.

"Mau ke mana?" Tanya Nicko masih mengumpulkan kesadarannya.

Keisha for KelvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang