25 - Pertengkaran

713 80 9
                                    

Warning Content! ⚠️🔞

Angst, Character Death, Toxic Relationship, Suicidal Thought, Rape, Explicit Sex, Drugs, etc.

Beberapa adegan yang terkandung dalam cerita tidak patut untuk dicontoh.
Mohon bijak dalam memilih bacaan!

Terima kasih dan selamat membaca. ^^

...

Part sebelumnya...

Keisha memejamkan matanya. Dirinya harus percaya pada Kelvin. Mungkin memang Kelvin belum ingin bercerita. Toh sebenarnya itu tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya. Tapi yang jelas sekarang Keisha harus menghentikan niat jahat Kelvin untuk balas dendam pada Siska dan keluarganya. Keisha sayang pada Kelvin. Keisha tak ingin membiarkan Kelvin menjadi penjahat hanya karena dendam.

___

"Ada kamu jadi ngantuk aku." Ucap Kelvin pelan.

"Kalo gitu tidurlah." Sahut Keisha masih dalam dekapan Kelvin.

"Kamu juga tidur, pasti capek kan." Kelvin mendekap tubuh Keisha dan memejamkan mata.

Sementara itu, Keisha pura-pura tetidur hingga Kelvin sudah tidak ada pergerakan. Keisha menatap mata Kelvin yang sudah terpejam. Keisha menatap sekitar, mencari ponsel Kelvin.

Keisha tidak menemukan itu di meja ataupun di ranjang. Keisha masih tidak menyerah, ia sedikit menegakkan tubuhnya, melepaskan diri dari dekapan Kelvin.

Saat hendak bangkit, tangan Keisha seperti menyentuh sesuatu yang mengganjal. Ponsel Kelvin ada di saku celana yang dikenakan Kelvin. Keisha menggigit bibirnya, sedikit gugup untuk membajak ponsel milik Kelvin.

Namun akhirnya, perlahan Keisha memberanikan diri untuk mengambil ponsel kekasihnya. Dengan takut akhirnya Keisha berhasil mengambil ponsel itu dari dalam saku celana Kelvin.

Ada pergerakan, Keisha menahan napas, takut Kelvin bangun. Namun Kelvin hanya bergerak, tapi tak membuka mata. Membuat dirinya mengehela napas lega.

Keisha bangkit dari ranjang milik Kelvin. Dilihatnya sekali lagi Kelvin yang ternyata masih tertidur. Keisha berjalan menjauh, keluar dari kamar dengan membawa ponsel Kelvin. Keisha akan menghapus video dan foto Siska yang ada di ponsel Kelvin.

Saat Keisha telah menutup pintu kamar Kelvin. Kelvin membuka kedua matanya. Lalu menyeringai memandang pintu kamar yang baru saja ditutup oleh gadisnya. Menggelengkan kepala, lalu memukul bantal yang ada di sampingnya.

"Kamu terlalu baik, Keisha. Tapi tindakanmu membuatku tidak suka." Gumam Kelvin.

Kelvin kembali memejamkan matanya saat ada suara langkah kaki mendekati pintu kamarnya. Keisha pasti sudah selesai dengan urusannya dan mau mengembalikan ponsel Kelvin.

Keisha kembali merasa lega saat mendapati Kelvin masih tidur. Dengan pelan ia menidurkan diri di sebelah Kelvin. Tangannya yang memegang ponsel ia masukkan ke saku celana yang Kelvin kenakan. Berhasil mengembalikan ponsel Kelvin.

Namun pergerakan dari Kelvin membuat dirinya melotot. Tangannya tertindih oleh bagian tubuh Kelvin. Ditambah lagi dirinya merasa aneh pada telapak tangan yang tertindih itu. Seperti ada sesuatu yang mengganjal.

Wajah Keisha memanas saat menyadari apa yang menindih tangannya. Satu tangannya yang tidak tertindih ia gunakan untuk mengusap wajahnya. Dirinya benar-benar malu dan gugup. Meski sebenarnya dirinya pernah memegang punya Kelvin secara langsung.

Keisha berada di posisi yang bingung. Mau menarik tangannya, susah. Namun dirinya juga tak tega membangunkan Kelvin yang terlihat pulas. Keisha tak tahu sebenarnya.

Keisha for KelvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang