Happy Reading ^^
___
Kelvin memasuki rumahnya yang lama tak ia kunjungi. Ia tak ingat kapan terakhir kali pulang ke rumah. Urusan dengan kakeknya selalu mereka bicarakan di kantor kakeknya. Dan lagi, kakeknya juga sibuk ke mana-mana.
Sampai di ruang tengah, Kelvin disambut oleh seorang asisten rumah tangga yang telah akrab dengannya.
"Selamat datang, Den." Ucap wanita paruh baya itu.
"Makasih Bi." Sahut Kelvin dan lanjut berjalan menuju tangga.
"Mau Bibi bikinin makanan atau minuman, Den?" Tanya Bibi itu sopan.
"Nggak usah, gak akan lama." Jawab Kelvin. Lalu Kelvin berbalik menghadap sang Bibi. "Ngomong-ngomong Kak Bisca sama Kakek ada, Bi?" Tanya Kelvin kemudian.
"Non Bisca lagi keluar sama Den Theo. Sepertinya Tuan lagi ada di ruang kerjanya." Sahut sang Bibi.
"Oke, makasih Bi."
Kelvin berjalan cepat menaiki tangga nenuju lantai dua, ruang kerja kakeknya.
Setelah sampai, Kelvin mengetuk pintu ruang kerja kakeknya sebelum masuk. Setelah ada sahutan dari dalam, segera Kelvin masuk.
"Kakek udah nungguin kamu. Aku kira malam itu kamu langsung pulang. Ternyata malah Thomas yang ke sini." Ucap sang kakek tanpa basa-basi.
"Aku sama Keisha, Kek. Kasihan dia kelelahan. Gak tega ninggalin di apartemen sendirian." Ucap Kelvin sambil duduk di kursi yang berhadapan dengan kakeknya.
"Kamu harus segera ikat dia, jangan cuma diajak tidur aja." Ucap Kakeknya membuat Kelvin berdecak pelan.
"Ikat gimana, lagian kami gak ngapa-ngapain, Kek." Kelvin menjawab apa adanya. Karena memang dirinya dan Keisha tak pernah melakukan sesuatu yang lebih.
"Kakek tahu kamu dan Keisha masih sekolah. Tapi gimanavpun, pasti orang tua Keisha tak tenang jika anaknya keluyuran sama cowok. Mana nginep segala." Ucap Kakeknya menasihati.
"Tapi aku gak ngapa-ngapain Kek sama dia." Keukeuh Kelvin.
"Mungkin benar kamu gak ngapa-ngapain, tapi orang gak mungkin berpikir seperti itu. Apalagi kamu ini buaya." Ucap Kakeknya membuat Kelvin menatap miris kakeknya. Bahkan kakeknya pun tak percaya padanya.
Kelvin berdecak kesal lalu terdiam. Berpindah ke sofa besar yang melingkar di ruang kerja kakeknya. Membaringkan badan di sana. Ia diam, memikirkan perkataan sang Kakek. Apa benar yang dikatakan kakeknya. Ia harus mengikat Keisha. Meminta izin dan restu juga pada orang tua Keisha.
Kelvin memijit pelipisnya. Tiba-tiba pening hanya memikirkan hal itu. Ia juga teringat insiden tadi di rumah Keisha. Ibunya Keisha yang biasanya lembut, tadi berubah jadi garang dan kejam.
Kelvin tahu jika Nicko menghasutnya, tapi tak semuanya salah. Kelvin memang mengajak Keisha ke apartemennya. Menginap di sana, bahkan Kelvin juga pernah menginap di rumah Keisha saat orang tuanya tidak ada.
Kelvin sadar, jika Keisha memang memiliki kehidupan yang berbeda dengan dirinya. Kehidupan Keisha penuh kasih sayang dari orang tuanya. Orang tuanya sangat melindunginya. Tak mau anak satu-satunya salah bergaul. Tak mau anaknya rusak.
Berbeda dengan dirinya yang hidupnya memang bebas. Dulu, Bu Indah, ibunya Tommy yang sering mengingatkan dirinya dan menjaganya. Namun semenjak insiden yang membuat kakinya lumpuh, beliau tak bisa lagi menjalankan tugas itu.
Dirinya sering lepas kendali, tak bisa mengontrol diri. Ia hidup seenaknya dengan fasilitas keluarganya. Meski ia juga sering membantu pekerjaan kakeknya. Namun dirinya paham, ia cukup buruk untuk Keisha yang notabene gadis baik-baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keisha for Kelvin
RomansaKeisha Anastasia adalah seorang siswi pindahan yang masih polos tidak sengaja bertemu dengan salah satu siswa populer di sekolah barunya pada hari pertama dia masuk sekolah. Siapa sangka siswa populer itu merupakan playboy kelas atas yang telah bany...