14.

14.5K 1.4K 336
                                    

Wajah Xiao Zhan jelas terlihat panik, walau begitu dia berusaha untuk menutupinya.

"Ah, foto ya.. Fotonya.. Fotonya di rumah, aku tidak membawanya."

"Kalau begitu tunjukan padaku setelah kita pulang dari sini."

Xiao Zhan tidak bisa lagi memikirkan alasan lain. "Baiklah." Dia akhirnya mengiyakannya.

Yuchen menatap Xiao Zhan sambil memicingkan matanya. "Hei, dia anakmu?"

Xiao Zhan tersentak. Dia menjawab dengan cepat. "I-iya."

Yuchen mendekat dan menyenggol lengan Yibo. "Kamu yakin dia bukan anakmu?" Bisik Yuchen.

Yibo terlihat bingung. Hari ini sangat banyak yang mengatakan kalau dia dan Jian sangat mirip dan banyak pula yang bertanya apakah Jian adalah anaknya bahkan ada pun yang langsung menyimpulkan bahwa Jian adalah anaknya.

Di dalam ruangan perlombaan, banyak rekan kerja yang memuji kehebatan Jian dan pujian itu merambat pada Yibo sebagai yang dikira sebagai ayahnya.

Karena hal itu membuat Yibo semakin bingung dan ingin tahu apakah dia dan Jian memang semirip itu sampai orang-orang salah paham tentang mereka?

"Jian, ikut paman Yibo dulu ya." Kata Zhan memecahkan keheningan.

Jian mengangguk singkat.

"Baiklah."

Kemudian Zhan buru-buru masuk ke dalam ruanganya.

"Bagaimana ini.. Aku tidak bisa memberitahu nya sekarang."

Xiao Zhan memikirkan banyak hal. Akan ada 2 kemungkinan kalau dia berkata jujur. Wang Yibo akan memarahinya dan tidak lagi mempercayai nya, lalu hubungan mereka akan renggang kembali seperti dulu, kemudian kemungkinan keduanya Yibo hanya akan menerima Jian dan melepaskan dirinya.

Xiao Zhan tidak mau mengambil resiko, dia belum pernah berpikir sejauh ini tentang bagaimana dia harus mengatakan kebenaran pada Wang Yibo karena yang dia pikirkan selama ini hanyalah menyembunyikan kebebaran itu selama-lamanya.

"Zhan, ada apa?" Tanya mikhael yang baru saja datang membuat Zhan terkejut.

"Oh, ah... Tidak.. Tidak apa-apa." Jawab Zhan dengan cepat.

"Benar tidak apa-apa? Kamu terlihat pucat." Mikhael hendak meraba dahi Xiao Zhan, namun Xiao Zhan dengan cepat menjauh.

"A.. Aku tidak apa-apa kok."

Mikhael merasa sedikit canggung. "Ah.. Ma-maaf, aku hanya menghawatirkan mu."

Xiao Zhan mengangguk pelan. "Aku baik-baik saja."

Mikhael yang masih canggung akhirnya permisi untuk pergi ke tempat duduknya dan Xiao Zhan kembali ke kursinya.

Yibo, Jian dan Yuchen duduk di dalam ruangan Yibo dalam diam. Suasananya benar-benar terasa hening.

"Hei.." Yuchen mulai berbicara. "Siapa nama ibumu?"

Pertanyaan Yuchen membuat Jian kebingungan. "Mikhaela De Jossi." Jawab Jian dengan lancar.

"Wow, nama yang bagus. Apa dia cantik? Dia mirip denganmu?"

Jian menggelengkan kepalanya. "Entalah, aku belum pernah melihat nya."

"Hah? Oh, apa dia meninggal?" Tanya Yuchen.

Jian mengangguk singkat. "Kata daddy dia meninggal setelah melahirkan aku."

"Hm begitu ya.. Tapi kamu benar-benar mirip seperti dia." Yuchen menunjuk Yibo, Yibo hanya diam menatap keduanya.

"Aku tidak berpikir kalau kami mirip, soalnya kepribadian paman itu sangat buruk." Bantah Jian.

Please Love Me Again {YIZHAN/END🖤}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang