16.

14.2K 1.3K 148
                                    

Yibo datang ke rumah Xiao Zhan dengan wajah yang berantakan dan rambut yang masih sedikit acak-acakan.
Dia terlihat buru-buru.

"Zhan.." Panggilnya yang langsung membuka pintu tanpa menunggu tuan rumah mempersilahkan dia masuk.

Xiao Zhan yang masih berjongkok dibawah lantai itu mendongak melihat Yibo.

"Bo.." Dia berdiri dan menghampiri pria Wang itu.

Yibo datang dan langsung memegang kedua tangannya. "Apa yang terjadi?"

Xiao Zhan menggeleng. "Jian belum juga pulang. Nomornya bahkan tidak bisa di hubungi, tidak biasanya dia seperti ini.."

Nafas Xiao Zhan tak teratur dan matanya sembab.

Wang Yibo memeluknya singkat. "Jangan khawatir, kita bicarakan pelan-pelan okey?"

Lalu Yibo menuntun Zhan untuk duduk di sofa.

"Kamu sudah menghubungi sekolah?"

Zhan mengangguk. "Mereka sudah bubar sejak tadi..."

"Baiklah, tunggu sebentar."

Yibo mengambil ponselnya dan menghubungi Jinjing.

Jinling yang sedang main game sedikit terkejut mendapat panggilan telepon dari pamannya.

"Halo paman."

"Jinling, kamu kan 1 kelas dengan Jian, apa kamu melihatnya hari ini?"

Jinling mengerutkan keningnya. "Um.. Dia di kelas sampai jam pulang tadi."

"Lalu, apa kamu lihat dia setelah pulang sekolah tadi?"

Jinling menggeleng. "Tidak paman. Aku langsung pulang karena di jemput dan Jian keluar belakangan. Tapi, ada apa? Apa terjadi sesuatu?"

"Ah.. Tidak apa-apa. Sudah ya, bye."

Lalu panggilan di putuskan. Jinling mengernyit keningnya.

"Huh, apa sih? Kemana paman tiba-tiba menanyakan Jian?"

Jinling mengendikan bahunya tak tahu, kemudian ia turun dari kursi menuju lemarinya.
Lemari pemberian dari Yibo beberapa hari yang lalu yang di khususkan untuk menyimpan cemilan dan mainannya.

Jinling membuka lemarinya. Saat tangannya hendak meraih satu cemilan, matanya melirik ke bagian bawah lemari. Ada sebuah laci kecil disana.

"Oh, apa isinya ya?"

Jinling merasa penasaran karena setiap ruang di dalam lemari itu terisi dengan segala macam barang.

Karena penasaran, ia membukanya. "Eng? Apa ini?"

Dia mengambil benda yang tak lain adalah bingkai foto itu, kemudian membersihkan debu dari luarnya.

"Eh?" Jinling memiringkan kepalanya saat melihat foto di dalamnya.

"Foto paman saat masih muda? Dan, siapa pria ini?" Jinling melihat kedua orang di dalam foto itu terlihat sangat akrab. Dimana laki-laki yang tak di kenalnya itu sedang berbaring diatas paha pamannya dan keduanya sama-sama sedang tersenyum bahagia.

"Oh??" Saat di perhatikan lagi, Jinling merasa tidak asing. "Tunggu.. Bukannya dia ayahnya Jian ya? Kok fotonya bisa di sini?"

"Hah???"

Jinling membekap mulutnya. "Jadi paman dan ayahnya Jian saling kenal ya? Mereka juga sedekat ini. Huh, pantas saja paman selalu membela Jian, ternyata karena dia berteman dengan ayahnya Jian. Ckck, dasar paman tidak adil!"

Please Love Me Again {YIZHAN/END🖤}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang