Xiao Zhan terbangun dengan mata yang terasa berat. Rasanya dia ingin tidur lagi lebih lama. Pria manis itu bangun dan duduk di ujung ranjang, ia menguap sebentar kemudian berdiam diri untuk mengumpulkan tenaga.
Setelah beberapa saat, ia seolah di sadarkan dengan sesuatu yang hilang. Zhan menoleh ke samping, ia melihat tempat tidur itu telah kosong.
"Hah? Dimana Yibo?" Ia bertanya pada dirinya sendiri. Kemudian matanya melirik ke arah meja nakas, berniat untuk melihat jam, namun betapa terkejutnya dia saat melihat pukul berapa saat ini.
"Ohhh shitt!" Dia berdiri dengan cepat, kemudian berjalan dengan langkah lebar keluar dari kamar.
"Jian!" Serunya memanggil sang anak. Waktu sudah menunjukan pukul 07:25 pagi dan bagaimana mungkin dia bisa bangun setelat ini? Jian bisa terlambat ke sekolah.
Saking paniknya dia, kini dia hanya bisa berdiri seperti sebuah patung hias disana tanpa bergerak sedikit pun.
Xiao Zhan mencoba mengumpulkan nyawanya karena baru bangun tidur dan ia merasa seperti sedang berhalusinasi. Di depannya ada Yibo dan Jian yang sudah sangat rapi dan juga banyak hidangan makanan di atas meja.
Xiao Zhan mengucak matanya beberapa kali, kemudian mulutnya ternganga lebar tak percaya."Hah? Apa ini?"
Jian dan Yibo sontak menoleh ke arah Xiao Zhan.
"Oh, sudah bangun?" Tanya Yibo dengan lembut.
"Aku tebak, daddy pasti terburu-buru bangun karena takut aku terlambat kan? Aku sudah besar dad, sudah tahu cara memakai baju sendiri." Tutur anak lelaki itu dengan senyuman.
"Aku juga.. Baru saja aku memesan pakaian ini, tidak mungkin aku kembali ke rumah untuk mengambil pakaian. Pakaian milikmu terlalu kecil, tubuhmu terlalu kurus." Sambung Yibo.
Xiao Zhan tidak bisa menjawab. Lelaki itu berjalan dengan lemas menuju meja makan dan duduk di salah satu kursi.
"Jadi, kau yang memasak semua ini?" tanya Zhan pada Yibo.
Yibo menggeleng cepat. Pria itu tertawa, "jangan bercanda Zhanzhan. Dapurmu bisa berantakan kalau aku yang masak. Aku memesannya. Yah, lumayan buat sarapan pagi."
Zhan menatap Yibo dengan tatapan mata yang malas sekaligus kesal.
"Dasar bodoh! Kau cukup pesan bubur ayam atau roti saja. Benar-benar boros."
Yibo tidak bisa membantah lagi. Dia tahu betul sifat pria manis itu. Bila marah, dia akan mengomel sepanjang waktu. Karena itu, Yibo lebih baik mengalah dan diam.
Ya, Xiao Zhan memang sama sekali tidak berubah. Walau begitu, hal seperti inilah yang Yibo inginkan. Setidaknya, Xiao Zhan yang sekarang masih sama seperti Xiao Zhan yang dulu.
"Makan saja Dad, lagipula kita semua sudah telat." Titah Jian yang sedang menikmati sarapannya.
"Hm.." Zhan hanya mendehem sebentar, kemudian ia mulai menikmati makanan di depannya tanpa kata.
Bukannya dia marah, tapi memang dia tidak terlalu suka berbicara saat sedang makan.
"Kita berangkat bersama." ajak Yibo setelah Xiao Zhan selesai bersiap diri."Tidak, jangan menarik perhatian." Tolak lelaki manis itu.
"Aku akan menurunkan mu di gang sekitar kantor, jadi ayo berangkat bersama." Kekeuh Yibo yang masih ingin pergi bersama Zhan.
"Tidak bisa Bo, bagaimana jika ada yang melihat?"
Yibo menghela nafas. Kemudian ia mendekat dan menggenggam tangan Xiao Zhan, "Zhanzhan, tidakkah kekhawatiran mu ini terlalu berlebihan? Jangan khawatir hum?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me Again {YIZHAN/END🖤}
Romancesebuah rasa yang terlambat di sadari dapat membawamu pada sebuah penyesalan. Xiao Zhan tidak pernah mengharapkan apapun, namun kejadian itu membuatnya harus melepaskan semuanya. Wang Yibo yang tidak tahu dengan akibat yang ia perbuat akhirnya hidup...