Wang Yibo berdiri. Ia menatap lekat gadis di hadapannya, kemudian menghela nafas singkat.
"Terimakasih sudah memberitahuku soal ini." Katanya dengan suara yang paling lembut.
Sang gadis berdebar, ia tersenyum senang saat mendengar yibo berterima kasih padanya.
"Apa yang kamu inginkan?" Tanya Yibo masih dengan nada yang lembut.
"A-aku.. A-aku menginginkan mu. Aku menyukai mu Yibo." Jawab gadis itu dengan gugup dan malu-malu.
Wang Yibo mengangguk. "Baiklah.. kali ini aku akan memberimu kesempatan."
Gadis tersebut langsung tersenyum ria. Karena matanya yang masih tertutup, Yibo hanya dapat melihat bibirnya yang tersenyum, yang berarti gadis itu sangat bahagia.
"Be-benarkah? Kamu akan memberiku kesempatan untuk bersamamu?"
Wang Yibo mengangguk. "Tentu.. tapi sebelum itu, renungkan dulu kesalahanmu."
Gadis itu tanpa berpikir panjang langsung mengangguk dengan semangat. "Baik, baik.. aku akan merenungkan kesalahanku. Apapun itu, aku minta maaf."
Wang Yibo hanya menatapnya datar, kemudian tanpa menjawab, pria Wang itu memberi kode untuk para pengikutnya untuk keluar bersama nya.
Mereka semua paham dan ikut keluar bersama Wang Yibo, meninggalkan gadis itu sendirian.
Setibanya mereka di luar, Wang Yibo mengambil korek di balik saku nya dan berbalik menatap bawahannya.
Ia melemparkan korek itu ke salah satu orang dan orang itu menangkapnya dengan terburu-buru.
"Bakar!" Perintah Yibo dengan suara dingin.
Wajah datar dan aura nya benar-benar menakutkan.
Beberapa bawahannya menelan ludah mereka dengan kasar, sedangkan beberapa lainnya merasa seperti mematung di tempat.Salah seorang mengambil minyak dan menyiramnya di sekeliling gedung itu, setelah selesai, orang lain mulai menyalahkan api dan membakarnya.
Kobaran api yang menyala terang di depan mereka membuat beberapa orang merinding, mengingat di dalam sana masih ada satu nyawa yang terikat di kursi.
"Ayo pergi." Titah Wang Yibo.
Mereka hanya mengangguk, tidak ada yang berani membantah maupun bertanya, mereka begitu patuh mengikutinya pergi dari sana.
Sedangkan gadis di dalamnya merasa seluruh tubuhnya panas.
"Si--sialan!!! Wang Yibo!"
"TOLONG!!! TOLONG!!"
dia berteriak kencang, berharap akan ada yang mendengarnya.
Bohong jika dia tidak tahu bahwa hawa panas itu berasal dari kobaran api.
Dia menggigit bibir bawahnya dengan kuat."Wang Yibo!!! Kau menipuku!" Dia menggeram marah sambil memberontak, berusaha melepaskan ikatan, namun tidak juga berhasil.
"Arkkkkk BRENGSEK!!!"
"SIAL!! SIAL!! SIAL!!"
a
A-Su terus berteriak dan meronta-ronta. Berharap akan ada yang mendengar kan teriakannya, namun saat kobaran api sudah merambat membakar kakinya pun, tidak ada seorangpun yang datang menolongnya.Apakah semuanya akan berakhir sampai disini?
Takdir benar-benar kejam untuknya.
Wanita itu terbakar dalam kobaran api dalam keadaan yang masih terikat.
.
.
.
.Yuchen datang berkunjung ke kediaman Wang, pria itu masuk dengan santai dengan sebuah lolipop di mulutnya.
"Huh?" Langkahnya terhenti, dan keningnya bertaut. Ia menarik lolipop dari mulutnya dan berkata, "Kalian? Apa yang kalian lakukan disini?" Tanyanya saat melihat Xiao Zhan yang sedang menikmati cemilan dan Jian yang duduk tanpa ekspresi menghadap layar tv.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me Again {YIZHAN/END🖤}
Romansasebuah rasa yang terlambat di sadari dapat membawamu pada sebuah penyesalan. Xiao Zhan tidak pernah mengharapkan apapun, namun kejadian itu membuatnya harus melepaskan semuanya. Wang Yibo yang tidak tahu dengan akibat yang ia perbuat akhirnya hidup...