Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi dan jam pelajaran harusnya sudah di mulai, namun bu guru belum juga datang.
Bagi murid yang lain, tidak adanya guru adalah hal yang paling menyenangkan. Mereka bisa bermain dan bercerita sepuasnya tanpa ada yang melarang ataupun menegur. Namun tidak untuk Jian. Dia selalu berpikir, datang ke sekolah tanpa belajar itu benar-benar membosankan dan bukanlah hal yang baik.
Tidak lama setelah itu, suara pintu kelas di buka, bertanda guru telah tiba.
Jian yang tadinya malas kini kembali bersemangat. Walaupun ekspresinya tetap sama, namun tatapan matanya tak bisa berbohong jika ia merasa senang. Berbeda dengan teman-temannya yang lain. Banyak yang mengeluh dan banyak pula yang memasang wajah malas mereka.Guru memasuki kelas, namun ia tidak sendiri, melainkan dengan seorang anak dari belakangnya.
Jian memicingkan matanya, menatap lurus kedepan tanpa berkedip.
Sedangkan anak-anak yang lain tampak penasaran.
Siapa dia?
Dari mana dia berasal?
Dan sebagainya."Selamat pagi Anak-anak." Sapa bu guru.
"Selamat pagi ibu." Sahut semuanya bersamaan.
"Baiklah, sebelum kita memulai pelajaran kita hari ini, ibu ingin mengenalkan seseorang pada kalian. Nak, ayo perkenalkan dirimu." kata Bu guru, mempersilahkan anak lelaki itu untuk memperkenalkan dirinya.
"Hai, selamat pagi semuanya.."
"Selamat pagi." Sahut para gadis yang tampak bersemangat.
"Perkenalkan, nama saya Johny Li, saya pindahan dari Canada. Saya harap bisa berteman baik dengan kalian." Dia menunduk dengan sopan, membuat seisi kelas tertegun.
"Wow.. Dia benar-benar sopan dan keren."
"Hebat.. Dia pasti enak untuk di ajak ngobrol."
Anak-anak saling berbisik memujinya, sedangkan Jian tampak tak peduli. Ia kembali membaca bukunya.
Jinling melipat tangannya, menatap anak lelaki yang berdiri di depan itu dengan saksama.
"Cih.. Dia tidak sekeren Jian.." Komentarnya dengan nada pelan.
“Tapi, dia juga pindahan dari Canada seperti Jian.”Beberapa teman di sampingnya mengangguk setuju. Walaupun Johny sopan, tapi yang keren tetaplah Jian.
"Baiklah Johny, sekarang duduklah di samping Jingyi." tunjuk bu guru pada kursi kosong di deretan ke dua.
Johny mengangguk kemudian ia berjalan dengan berani menuju tempat duduknya.
"Hai, salam kenal, aku Jingyi." Kata Jingyi memperkenalkan dirinya.
Johny mengangguk dengan senyum kecilnya.
Pelajaran pun di mulai, di tengah ke seriusan belajar, Jingyi berbisik pada Johny.
"Di sini, ada dua orang yang tidak bisa kamu singgung."
Johny menautkan alisnya, ia melirik ke arah Jingyi, "Siapa?" Tanyanya.
"Itu.." Jingyi menunjuk ke arah Jinling, "pamannya adalah pemilik perusahaan terbesar di kota ini, jika menyinggungnya, maka hidupmu akan berakhir."
Mendengar itu, Johny menampilkan smirk nya.
Wow.. Ternyata lebih kaya dariku ya.. Akan sangat menguntungkan kalau aku berteman dengannya.. Benar, aku harus menjadi temannya.
"Lalu yang kedua?" tanya Johny.
"Dia.." Jingyi menunjuk ke arah Jian. Saat melihat wajah Jian, ekspresi Johny langsung berubah marah. Raut wajah anak itu jelas menunjukkan ketidaksukaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me Again {YIZHAN/END🖤}
Romancesebuah rasa yang terlambat di sadari dapat membawamu pada sebuah penyesalan. Xiao Zhan tidak pernah mengharapkan apapun, namun kejadian itu membuatnya harus melepaskan semuanya. Wang Yibo yang tidak tahu dengan akibat yang ia perbuat akhirnya hidup...