23.

16K 1.3K 199
                                    

Tuan Wang dan Yuchen datang menghampiri mereka. Tuan Wang tersenyum kecil dan duduk di sofa kosong yang berhadapan dengan Yibo dan Jian.

"Tumben kamu pulang kesini, hari ini tidak lembur?" Tanya Tuan Wang pada Yibo.

Yibo mengangguk sambil melirik ke arah Yuchen yang tampak sedang tersenyum nakal dengan wajah yang menyebalkan.

"Ya, tidak ada salahnya dia kesini paman." Seru Yuchen.

Tuan Wang hanya tersenyum tipis. Ya, dia juga tidak melarang, hanya saja Yibo memang jarang kembali ke rumah.

"Menginaplah disini." Pinta tuan Wang pada putranya.

Yibo melirik Zhan terlebih dahulu dan bertanya dengan hati-hati, "Zhanzhan juga.. menginap?"

"E-eh?" Zhan menatap Yibo dengan ekspresi terkejut. "Ah.. Tidak, kami harus pulang." Sambungnya kemudian.

"Menginap saja, lagipula sudah lama kamu tidak datang kesini." Pinta Yibo sekali lagi dengan mata yang penuh harap.

"Iya, menginap saja Zhan." Timpal Tuan Wang.

Xiao Zhan sedikit ragu. Ia melihat ke arah Jian.
"Jian, bagaimana menurutmu?"

"Hm.. tidak apa-apa kalau menginap." Jawab Jian dengan wajah datarnya.
Bisa-bisanya anak itu masih tetap tenang saat mereka berada di rumah orang lain.
Xiao Zhan sama sekali tidak mengerti, padahal Jian selalu terlihat tidak nyaman saat mereka berkunjung ke rumah orang lain.

Pria manis itu sedikit menghela nafas. Sebenarnya dia berharap Jian menolak untuk menginap agar mereka bisa kembali, namun Jian malah menyetujuinya, membuat Xiao Zhan tak punya alasan untuk pulang.

"Ba-baiklah kalau begitu." Jawabnya, pada akhirnya mereka memutuskan untuk menginap.
.
.
.

Karena hari sudah siang, mereka memesan makanan untuk makan siang karena maid yang bekerja di rumah itu sudah kembali ke rumahnya karena anaknya mengalami sedikit kecelakaan.

Xiao Zhan ingin memasak, namun tuan Wang melarangnya, karena bagaimana pun, Zhan pasti lelah dengan pekerjaannya.
Hanya memesan makan siang tidak akan membuat mereka jatuh miskin.

Wang Yibo terus melirik ke arah Xiao Zhan dan hal itu membuat Zhan merasa sedikit tak nyaman.

Yibo terlihat sedikit aneh hari ini.
Kemudian pria Wang itu beralih menatap Jian, Yibo mengangkat tangannya, mengelus lembut Surai hitam putranya.
Perasaannya menjadi hangat, rasa senang dan sedih bercampur menjadi satu.

Bahkan ia merasa kecewa dengan dirinya sendiri, dia hanyalah seorang pengecut yang tidak bisa melakukan apa-apa.

Jian mendongak, pria kecil itu dapat merasakan sentuhan hangat dari Wang Yibo, entah apa yang terjadi dengannya, tapi Jian merasa Yibo sedikit berbeda hari ini.

Kedua mata mereka bertemu, Yibo menampilkan sebuah senyuman kecil, sedangkan Jian hanya menatapnya bingung.

Putraku ya.. anak kami berdua..

Selanjutnya apa yang harus aku lakukan? Aku merasa sedikit malu.

Wajah Yibo kembali menjadi lesu, sedangkan makanan di depannya belum tersentuh sedikitpun.

Yuchen melihat adegan tersebut bagaikan sedang menonton serial drama di tv.

Rasanya mereka hanyalah penonton yang tak terlibat. Sedikit menyebalkan sih, tapi tingkah Yibo malah lebih menyebalkan karena menganggap seolah mereka tak ada disana.

Setelah selesai makan, Xiao Zhan berdiri dan mengambil piring-piring kotor untuk dibawanya ke dapur, Melihat hal itu, Wang Yibo pun bergegas berdiri untuk membantu Xiao Zhan.

Please Love Me Again {YIZHAN/END🖤}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang