40.

21.5K 976 124
                                    

Xiao Zhan datang ke kantor seperti biasa dan hari ini dia terkejut saat baru saja memasuki ruangan kerja dan sebuah buku melayang mengenai kepalanya. Ujung buku yang tajam menggores dahinya hingga sepercik darah segar mengalir keluar.

Jantung lelaki manis itu hampir saja copot karena saking terkejutnya.

"HEI SIALAN!! PERGI KEMANA KAU KEMARIN? BERANINYA KAU MENINGGALKAN PEKERJAANMU!" ketua Tim berteriak, membentak
lelaki manis itu, membuat Zhan menunduk diam. Bukannya dia takut, hanya saja dia tak ingin mencari lebih banyak masalah dengan ketua tim dan menimbulkan keributan yang berkepanjangan.

"Hah sialan!! Padahal hanya lulusan SMA, harusnya kau bersyukur di pekerjakan disini, tapi lihat kelakuan mu.. Benar-benar orang yang malas."

Dia terus mengomel, sedangkan karyawan yang lain hanya diam sambil menontonnya. Bahkan banyak nyinyiran yang keluar dari mulut orang-orang itu, selain Mikhael yang tampak panik karena takut jika tiba-tiba Presdir mereka datang.

Dan tidak lama setelah itu, apa yang di pikirkan Mikhael menjadi kenyataan, Wang Yibo datang sambil mengatakan sesuatu.

"Hei, ponselmu tertinggal." Begitulah kata yang ia ucapkan saat memasuki ruangan, membuat semua orang yang berada disana terkejut setengah mati, bahkan Xiao Zhan juga sama terkejutnya.

Gawat.. Jangan lihat.. Jangan lihat..

Zhan terus berdoa dalam hatinya, berharap Yibo tak melihat kondisinya saat ini, atau semuanya akan lebih kacau dari perkiraannya.

"Hei.. Ada apa dengan mu?" Tanya Yibo yang melihat Zhan hanya diam saja.
Sedangkan yang lainnya tampak berkeringat dingin.

"Hei, Zhanzhan.." Merasa ada yang aneh, Yibo mengangkat kepala lelaki manis itu dan berapa terkejutnya dia saat melihat darah segar yang keluar dari dahi lelaki itu.

Wajah Yibo berubah menjadi gelap, matanya yang tadinya tenang kini memancarkan pisau yang tajam. Atmosfer di sekitar mereka menjadi rendah, rasanya sangat menekan dan menakutkan.

"Siapa yang melakukan ini.." Suaranya yang berat bertanya pada orang-orang disana, bahkan matanya tetap memandang dahi Xiao Zhan.

"B-bo.. Ini, ini bukan apa-apa, aku hanya terbentur dan... "

"AKU TANYA SIAPA YANG MELAKUKAN INI!!" Yibo tiba-tiba berteriak sambil menatap seluruh karyawan disana, membuat orang-orang di dalam ruangan itu gemetar ketakutan.

"Pr-presdir.. Maafkan saya.. Hanya hanya ingin mengajarinya untuk bekerja dengan baik, dia..."

Brughhh..

Sebuah tinju melayang dengan tiba-tiba, membuat tubuh ketua tim terhempas cukup jauh dari tempat semula ia berdiri. 

"Kyyaaaa..." Para karyawan wanita berteriak histeris, merasa takut dengan kejadian barusan.

"Beraninya kau!! Memangnya siapa kau hah??"

Saat Yibo hendak melangkah maju untuk memukul lelaki itu lagi, Xiao Zhan memeluknya dari belakang dengan sangat erat. 

"Aku mohon.. Tolong jangan membuat kekacauan. Aku tidak apa-apa, ini hanya luka kecil.. Tolong tenanglah.. Aku mohon.."

Xiao Zhan ingat, Yibo tidak pernah berubah jika melihatnya terluka. Kapanpun itu, Yibo bisa saja membunuh orang yang melukainya, sama halnya saat mereka masih SMP, dimana seorang anak memukul Xiao Zhan.

Padahal hanya pukulan biasa, namun Yibo tidak Terima. Dia membalas memukul anak itu hingga sekarat dan anak itu harus di rawat di rumah sakit untuk beberapa minggu Dan kali ini, jika Zhan tidak menghentikannya, ketua timnya bisa saja mati.

Please Love Me Again {YIZHAN/END🖤}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang