Ketua tim menatap Xiao Zhan dari ujung rambut hingga ujung kaki, tatapan itu telah di lakukan beberapa kali dan hal itu membuat Xiao Zhan sedikit tidak nyaman.Setelah Yibo pergi dari sana, semua orang yang berada di dalam ruangan itu terus menatap Zhan dengan pandangan yang berbeda-beda.
"Hei, apa hubunganmu dengan presdir?" Karena tidak tahan lagi, ketua tim akhirnya bertanya..
Xiao Zhan meliriknya sekilas. Yang pasti bahwa dia tidak ingin mencari keributan atau membuat kehebohan. Dia hanya ingin berkerja dengan tenang.
"Ah, bukan apa-apa, kebetulan tadi kita bertemu di luar, presdir memintaku untuk melakukan sesuatu." Jawab Zhan dengan cepat. Tidak perlu baginya untuk merasa gugup, lagipula dia sudah cukup lama bekerja disana. Mengatakan Kebohongan bukanlah hal yang sulit baginya.
Ketua tim memicingkan matanya penuh curiga. Dia sedikit menarik kursinya mendekati tempat duduk Xiao Zhan.
"Jadi, sesuatu seperti apa itu?" Terlihat jelas rasa penasarannya yang membara. Bahkan beberapa karyawannya pun ikut mendekat seolah juga penasaran dengan apa yang Zhan dan Yibo lakukan.
Zhan melirik mereka satu persatu, kemauan pria manis itu menghela nafas panjang.
"Memangnya, saya harus memberitahu kalian semua tentang apa yang saya dan presdir lakukan?" Bukannya menjawab, dia malah balik bertanya, membuat wajah para orang-orang disana seketika menjadi muram.
"Cih! Baru sebentar saja dekat dengan presdir sudah sombong!" Komentar salah seorang wanita disana.
Beberapa wanita di departemen mereka memang terlihat tertarik dengan Yibo, namun Xiao Zhan sama sekali tidak peduli dengan pandangan mereka. Toh, bukan dia juga yang mau merebuy Yibo, tapi Yibo sendiri yang datang padanya."Benar! Akhir-akhir ini dia sedikit menyebalkan!" Sahut salah satu wanita lainnya dengan setengah berbisik.
Ketua Tim mendehem pelan, kemudian dia mendorong kursinya kembali ke tempat asalnya.
"Ehem.. Ya, ini bukan berarti kami sangat penasaran, kami hanya ingin tahu saja." katanya berdalih, padahal telihat jelas rasa penasaran yang tinggi di raut wajah mereka.
Xiao Zhan mengangguk singkat, bertanda bahwa ia mengerti, tanpa menjawab lagi, ia berbalik menghadap komputer dan mulai bekerja.
Ketua Tim memasang muka garangnya. Rasanya benar-benar kesal karena di abaikan oleh bawahannya. Ya, memangnya siapa Xiao Zhan? Mereka mungkin berpikir terlalu banyak tentangnya.
Benar, dia hanya bawahan yang rendah. Memangnya apa yang di inginkan presdir darinya kalau bukan untuk menyuruhnya mengerjakan pekerjaan berat?
Ketua Tim tersenyum remeh, seolah berusaha meyakinkan dirinya sendiri dan merasa senang atas pemikirannya sendiri walau hal itu bertolak pada kenyataan.
Siang harinya, seperti yang telah di janjikan, Yibo menjemput Jian di sekolah dan membawanya ke sebuah restoran untuk makan malam.
Xiao Zhan tidak di ajak karena Yibo hanya ingin memiliki sedikit waktu berdua dengan putranya.
Yibo terus tersenyum di sepanjang jalan, wajahnya tampak berseri senang. Jian sedikit mengernyit bingung, namun dia yakin bahwa sedikit hal baik pasti sedang terjadi pada pria yang merupakan ayahnya ini.
"Paman, mengapa paman terus tersenyum?" Tanya Jian karena bagaimanapun dia sedikit penasaran.
"Ahh.." Yibo menoleh, melihat Jian sekilas, kemudian kembali menatap lurus kedepan, "Ya.. Akhir-akhir ini banyak hal baik yang terjadi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me Again {YIZHAN/END🖤}
Romansasebuah rasa yang terlambat di sadari dapat membawamu pada sebuah penyesalan. Xiao Zhan tidak pernah mengharapkan apapun, namun kejadian itu membuatnya harus melepaskan semuanya. Wang Yibo yang tidak tahu dengan akibat yang ia perbuat akhirnya hidup...