2.

18.1K 1.6K 153
                                    

Dua Minggu kemudian hubungan mereka tidak kunjung membaik. Anak-anak di sekolah sudah mengetahui bahwa keduanya bertengkar.

Xiao Zhan pergi ke kantin untuk mengambil Makanan.

Prang....

Nampan berisi makanan di tangannya jatuh begitu saja ke lantai.

“Astaga, kau harusnya lihat-lihat kalau jalan.” Seorang wanita berseru di depannya.

“Maaf.” Ucap Zhan dengan wajah yang tertunduk.

“dasar menyebalkan!” Gadis itu mengumpat pergi dengan senyum kemenangan, sedangkan Xiao Zhan hanya menghela nafas panjang dan mengambil kembali nampan yang sudah kosong itu.

  Matanya tidak sengaja menatap seseorang yang duduk tidak jauh dari tempatnya, lelaki itu bahkan tidak memberikan respon sedikitpun.

Xiao Zhan tersenyum samar, dia berusaha sekuat mungkin untuk tidak menangis.

Sekarang dia sadar, tanpa Yibo dia bukanlah apa-apa, selama ini orang-orang juga hanya melihatnya karena dia bersama Yibo yang merupakan orang kaya, kalau tanpa Yibo, Xiao Zhan mungkin tidak akan menjalani kehidupan sekolah yang menyenangkan, tapi sekarang semuanya sudah berakhir.

Xiao Zhan memutuskan untuk meninggalkan semuanya dan memilih jalannya sendiri.

“Xiao Zhan terlihat pucat, apa dia sakit?” tanya Jili dengan wajah yang khawatir.

“Yibo, kau, benar-benar tidak peduli padanya?” Tanya Yubin.

“Memangnya siapa dia?” Jawab Yibo tak acuh membuat Yubin dan Jili akhirnya diam dan tidak bertanya lebih banyak lagi.

Yibo melirik sekilas, ia melihat Xiao Zhan yang berjalan dengan sedikit lemah keluar dari kantin itu. Alis Wang Yibo terangkat.

Dia tidak makan?.

Xiao Zhan pergi menuju ruang guru. Kali ini dia benar-benar sudah menetapkan pilihan nya.

Tok..
Tok..

“Masuk.”

Suara dari dalam menyambutnya.

Xiao Zhan masuk ke dalam sambil tersenyum kecil.

“Selamat siang Pak.” Sapa Xiao Zhan.

“Ah, selamat Siang nak Xiao. Ada yang bisa bapak bantu?”

Xiao Zhan mendekati wali kelas dan berbicara dengan hati-hati.

“Pak, saya, ingin berhenti sekolah.”

Wali kelas terkejut mendengar hal itu.

“Eh, kok tiba-tiba? Ada masalah apa? Ayo cerita sama bapak.”

Zhan menggeleng dan tersenyum kecil. “Tidak ada pak. Saya hanya harus pergi keluar negeri, ada sesuatu yang harus saya urus.”

“Ah begitu, bapak bisa memberimu surat pindah. Mau ke mana dan sekolah mana yang....”

“Tidak perlu pak.”

“Eh?” wali kelas menatap Xiao Zhan aneh.

“Saya kesini hanya ingin meminta kepada bapak untuk merahasiakan hal ini dari teman-teman kelas dan tentang beasiswa saya, berikan saja pada nomor absen 14, ayahnya baru saja meninggal beberapa hari yang lalu, dia pasti kesulitan.”

“Tapi Xiao Zhan, apa alasannya? Apa...”

“Saya permisi pak.”

Kali ini Xiao Zhan benar-benar memutuskan untuk pergi.

Please Love Me Again {YIZHAN/END🖤}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang