01. Sekolah Baru •||

5.3K 149 36
                                    

Hari ini adalah hari pertama Angel masuk di sekolah barunya. SMA Tunggal Jaya, salah satu sekolah yang populer. Angel adalah siswi kelas XI.

Angel saat ini sedang berjalan di koridor sekolah tersebut untuk menuju ke ruang kepala sekolah. Banyak mata yang menatapnya kagum. Banyak laki-laki yang rela menahan kegiatan mengedipkan mata demi menatap Angel. Tak bisa dipungkiri Angel memang sangat cantik.

Namun banyak juga siswi yang menatap Angel sinis, mereka tidak menyukai Angel. Bisa dikatakan mereka iri. Angel tidak mengindahkan semua itu, dia sudah terbiasa baginya itu hanya angin lalu.

Angel akhirnya sampai di tempat tujuannya yaitu ruang kepala sekolah. Ia memasuki ruangan itu. Setelah selesai berbincang dengan kepala sekolah Angel keluar dari ruangan itu dan lanjut menuju kelas yang akan ia tempati.

| |•kelas•| |

Angel sekarang resmi menjadi siswi kelas XI IPA-4 SMA Tunggal Jaya. Angel memasuki kelas tersebut dan disambut oleh guru bernama 'bu Dina'.

"Angel, silahkan masuk dan perkenalkan dirimu," titah bu Dina. Angel pun mengangguk.

"Hai, gue Angelina Caroline. Panggil Angel aja. Gue pindahan dari SMA Cendana, semoga kita bisa berteman baik." Angel menyipitkan matanya, tersenyum hangat.

"Silahkan Angel, duduk di sebelah Beby," titah bu Dina.

Angel duduk di sebelah siswi dengan name tag Sabeby. Di depannya ada Arraya dan Vania lalu dibelakangnya ada Raga dan Aksa. Hanya Vania yang enggan untuk mengobrol dengan Angel atau sekedar berkenalan. Angel mengikuti pelajaran dengan lancar, dia sudah menunjukkan betapa cerdas otak yang dimilikinya.

||•kantin•||

Sabeby dan Arraya adalah teman baru Angel. Meski baru saling mengenal, mereka sudah sangat akrab dan saling terbuka.

"Kalian mau pesen apa?" tanya Arraya.

Sabeby dan angel sempat berpikir sebentar. "Gue cilok aja deh," putus Beby.

"Gue samain Beby aja minumnya samain lo," ucap Angel.

Sekitar 5 menit berlalu, namun Arraya belum juga kembali. "Beb, gue mau ketoilet dulu ya?" ucap Angel.

Sabeby yang tadinya bermain handphone kini memfokuskan pandangan pada Angel. "Mau di anter nggak?" tanya beby.

"Nggak usah. Gue udah tau tempatnya kok, duluan ya, Beb," pamit Angel disetujui oleh Beby.

Setelah dari toilet, Angel pun dalam perjalanan kembali ke kantin. Jarak dari kantin ketoilet tidak terlalu jauh.

brukk!!

Angel menabrak dada bidang seseorang.

"Eh maaf," ucap Angel sambil menggosok-gosok dahinya yang terasa sakit.

"Kalo jalan hati-hati," ucap lelaki itu, suaranya terdengar sangat dingin.

Suaranya juga terasa familiar bagi Angel. Angel menghentikan aksi mengusap-usap dahinya. Gadis itu kini mendongak menatap laki-laki yang baru saja dia tabrak.

"Arlan?" gumam Angel. Namun, masih terdengar oleh lelaki itu. Mata Angel terpaku menatap manik mata laki-laki di hadapannya.

"Lo kenal gue?" tanya Arlan. Ya, laki-laki tadi bernama Arlan.

"Lo beneran Arlan? Arlan Alexander?" tanya Angel ragu. Takutnya kalau salah orang, 'kan malu.

Arlan mengeryitkan alisnya. Siapa gadis ini? Bagaimana dia bisa mengenal dirinya? Sebenarnya Arlan juga merasa familiar dengan wajah Angel. "Iya, lo siapa?" tanya Arlan bingung.

Arlan and Angel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang