41. Ending•||

1.6K 57 63
                                    

Angel, Arlan dan Dika berangkat bersama. Kini Dika sekolah di SMA Tunggal Jaya. Mereka bertiga turun dari mobil.

"Ikut kak Angel ke ruang kepala sekolah!" Ucap Arlan pada Dika.

Dika mengangguk. "Ayo, kak." Ajak laki-laki itu. Angel setuju gadis itu berjalan terlebih dahulu

Sebelum menyusul Angel, Arlan menarik kerah belakang Dika. Membuat adiknya berdiri tepat disebelah nya. Arlan menatap Dika dengan tatapan tajam.

"Deket-deket sama cewek gue? Lo dapet ini!" Ucap Arlan sedikit berbisik. Laki-laki itu mengacungkan kepalan tangannya guna mengancam adiknya.

Dika mangut-mangut mengerti. Heran sekali dengan kakaknya yang posesif ini.

"Dika! Cepetan!" Ucap Angel. Dika buru-buru menyusul Angel. Dua remaja itu menuju ruang kepala sekolah.

=====================================

Bel istirahat berbunyi. Angel dan kawan-kawan kini berada di kantin. Tapi tanpa Alfin, laki-laki itu entah pergi kemana.

"Woy! Althezza berantem di lapangan basket!" Ucap Alfin. Yang tiba-tiba saja datang.

"Bodoamat!" Ucap Angel. Gadis yang cuek dengan sekitar itu kembali menyeruput jus jambu nya.

"Masalahnya berantem sama Arlan! Pacar lo!" Heboh Alfin.

UHUK!

Angel tersedak. Tak hanya Angel yang kaget, namun semua manusia dalam meja itu. Angel buru-buru menuju lapangan basket. Tentu disusul pasukannya.

Angel sampai di lapangan. Gadis itu membelah keramaian. Dan benar, Arlan dan Althezza bertengkar. Namun, Althezza membawa teman. Sekitar lima orang mengeroyok Arlan. Angel buru-buru berlari ketengah lapangan.

"Ngel! Bahaya! Gila lo!" Teriak Beby.

Angel tak mendengarkan itu. Angel menendang leher Althezza, membuat laki-laki itu kesakitan. Selanjutnya Angel menarik kerah belakang kedua teman Althezza lalu menghempaskan tubuhnya ke alas lapangan basket.

Dua orang yang sedang memegangi Arlan menganga. Gadis macam apa Angel ini? Semua yang menyaksikan itu juga terkejut.

"LEPAS!" Bentak Angel pada dua laki-laki yang memegangi Arlan.

Laki-laki itu langsung melepaskan Arlan. Nyalinya menciut. Arlan yang sudah penuh luka kini terkulai lemas di tanah. Angel membantu Arlan berdiri.

"Kalian semua! Ke ruang BK sekarang!" Perintah Bu Anis, guru BK. Guru itu datang dibelakang Angel tadi, sempat terdiam melihat tindakan Angel.

Angel tak menurut, gadis itu berjalan memapah Arlan menuju UKS.

"Angelina! Mau dibawa kemana Arlan nya!?" Tanya bu Anis.

"Saya memintanya dia un-" ucapan Bu Anis terjeda saat Angel menoleh dengan tatapan mencekam.

"Diobati dulu." Ucap Angel dingin. Bu Anis terdiam.

Angel sampai di uks. Gadis itu mulai mengobati luka di wajah Arlan. Angel mulai menuang alkohol pada kapas dan menempelkannya di pipi Arlan. Arlan meringis, perih.

"Tahan," ucap Angel.

"Lagian lo ngapain si make gaya-an berantem. Kaya nggak tau Althezza suka bawa rombongan aja. Lo itu udah lama disini, harusnya lo milih ngalah aja! Kan jadi babak belur muka lo!" Omel Angel sambil mengobati luka Arlan.

Angel sudah selesai, gadis itu membereskan kotak obatnya. Setelah ini mereka akan pergi ke ruang BK seperti perintah Bu Anis.

"Itu semua demi lo." Ucap Arlan cepat.

Arlan and Angel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang