HAII SEMUANYA APA KABAR?
SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE YA DAN JANGAN LUPA KOMEN DI TIAP PARAGRAF.
MAAF KALO ADA TYPO YA
Happy reading - !!!
.
.
.
.
.Angel dan teman-temannya berada di koridor kelas XI. Arlan dan teman-temannya juga akhir-akhir ini sering mengikuti Angel, seperti sekarang ini.
"Ngel, ntar ke toko buku yuk?" Ajak Arlan. Berharap Angel menyetujui.
"Nggak pengen," ucap Angel.
Arlan menghela nafas berat, sudah banyak ajakan Arlan lontarkan tapi Angel selalu menolak.
"Urusin aja cewek polos lo," ucap Angel.
"Ngel, gue nyesel ma-" ucapan Arlan terpotong saat lengannya dipeluk seseorang.
"Sayang maafin aku! Aku janji nggak ngulangin lagi! Sayang maaf!" Desak Arvina.
"LO! GUE BILANG JANGAN GANGGU GUE! GUE NGGAK BUTUH SAMPAH KAYA LO!" Bentak Arlan.
Arvina menangis, bibirnya bergetar. Namun dia tidak melepaskan tangannya dari lengan Arlan.
"Shayang, maa af." Ucap Arvina sesegukan.
Angel jenuh melihat drama ini. Angel memutuskan untuk masuk ke dalam kelasnya.
"Ck! Lepasin gue nggak butuh!" Bentak Arlan.
Arlan pergi menyusul Angel. Meninggalkan Arvina yang terduduk dilantai dan menjadi pusat perhatian.
"Mampus!"
"Karma!"
"Kasian Arlan sama Angel jadi gini"
"Cewek nggak tau diri!"
"Najis banget,"
"Haha puas banget gue,"
"Jangan sampe angel di apa-apain sama ni sampah!"
Hujatan demi hujatan Arvina terima. Tapi memang pantas kan?
Disisi lain Angel tengah duduk dan menyembunyikan wajahnya di tumpukan tangan nya. Angel merasa terganggu atas kehadiran Arlan yang duduk disampingnya.
Arlan mengelus puncak kepala Angel. Angel hanya diam dia malas menanggapi Arlan.
"Mau jajan nggak?" Tawar Arlan. Dan itu sia-sia karena Angel tidak menjawab. Arlan lagi-lagi menghela nafas.
"Eh kak Arga cari Angel ya?" Tanya Beby pada Arga yang berada di ambang pintu.
Angel yang mendengar itu pun langsung bangun. Gadis itu mengangkat kepalanya.
"Iya, ada kan?" Tanya Arga.
"Tuh, lagi nggak vit dia." Ucap Beby. Gadis itu menunjuk Arlan yang sedang duduk dengan Angel.
"Gimana kak?" Tanya Angel.
Arga mendekati Angel dan menempelkan punggungnya tangannya di dahi Angel. Hangat. "Kamu sakit?" Tanya Arga.
Angel menggeleng pelan. "Enggak. Ngantuk aja," jawab Angel.
"Aku cuma mau kasih ini," ucap Arga sambil menyodorkan paper bag.
"Apa ini kak?" Tanya Angel.
"Oleh-oleh dari mommy buat kamu," ucap Arga.
Beby dan Arraya saling pandang melihat ekspresi Arlan yang datar dan terlihat dongkol. Dua gadis itu menahan tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlan and Angel [End]
Teen FictionBertahun-tahun hidup bersama, tak pernah berada dalam jarak yang jauh. Ya, Arlan dan Angel, dua manusia yang berteman sejak kecil. Namun nyatanya, keadaan mudah berubah. Angel mengulangi kesalahan sebanyak 3 kali, membuat sang ayah murka dan membawa...