23. Fernando •||

839 60 7
                                    

"HAH!?" Teriak Arlan.

Arga dan Angel sontak menoleh pada Arlan. "Kanapa?" Tanya Arga.

"Nggak ini film," jawab Arlan bohong, laki-laki itu menatap layar handphonenya.

"Jadi bener aku vokal nya?" Tanya Angel. Angel kesal sekali dengan Arlan yang mengganggu pembicaraannya dengan Arga.

"Iya, besok aku jemput di kelas." Ucap Arga di angguki Angel.

"Shit! Ini gue kenapa jadi nyamuk si!?" Batin Arlan.

"Yaudah aku pulang ya Lin?" Pamit Arga.

"A-ah iya kak," jawab Angel tersenyum.

Arga pun pulang. Angel mengantar kan sampai depan pintu. Arlan masih setia duduk di sofa ruang keluarga. Angel pun ikut duduk disana sambil membaca novel.

kring! kring!

Handphone angel berdering, tertera nama Beby disana.

"Halo Beb," sapa Angel.

"Halo, besok lo berangkat kan?" Tanya Beby diseberang sana.

"Iya berangkat, kenapa?" Tanya Angel.

"Cuma mau ngingetin, besok ulangan matematika." Ucap Beby.

"Oh oke makasii ya," ucap Angel.

"Belajar ya! Ntar bisikin gue, hehe." Ucap Beby cengengesan.

"Iye ah. Btw tumben lo telp biasanya chat doang?" Ucap Angel.

"Males ngetik gue, suka typo." Ucap Beby.

Angel hanya menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Beby. "Udah dulu ya," ucap Angel sambil memutuskan sambungan telepon nya.

Setelah itu Angel memutuskan untuk melanjutkan kegiatannya untuk membaca novel. 15 menit kemudian Angel memutuskan untuk tidur. Namun sebelum menuju kamar, Angel menyempatkan menoleh pada Arlan dan ternyata laki-laki itu sudah tertidur dalam keadaan duduk.

Angel berjalan menuju tempat Arlan berada, berniat membangunkan Arlan. Angel menepuk pundak Arlan pelan.

"Pindah kamar." Ucap Angel langsung berlalu menuju kamarnya.

Arlan yang nyawanya belum genap pun hanya mengerjap-ngerjapkan matanya. Namun akhirnya Arlan pindah menuju kamarnya juga.

>•••••••••••<

Angel dan Arlan berada di kamar Rani, memastikan keadaan mama mereka tidak terlalu parah untuk ditinggal.

"Mama, Caca tinggal nggak papa kan Ma?" Tanya Angel

"Nggak papa sayang, Mama udah baikan kok," ucap Rani meyakinkan putrinya

"Nanti kalo ada apa apa telfon Caca aja Ma," ucap angel.

"Telfon Arlan juga nggak papa Ma," ucap Arlan.

Rani tersenyum. "Iyaa, ya ampun kan ada bi Ida juga," ucap Rani.

"Ya udah Caca berangkat ya ma," ucap Angel sambil mencium punggung tangan Rani.

"Kalian bareng?" Tanya Rani pada Arlan dan Angel.

"Eng-" ucapan Angel terpotong saat Arlan menggandeng tangannya. Angel menatap Arlan bingung.

"Iya ma, kita bareng." Ucap Arlan.

Arlan and Angel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang