Arga keluar dari ruang dimana dia di periksa.
"Udah?" tanya Fernando.
"Ayo kak" ucap Angel sambil menggandeng tangan Arga.
Arga terlihat sangat lemas dan pucat. Untuk berjalan saja Arga di bantu oleh Angel.
"Kamu harus jelasin semuanya ke aku lin," ucap Arga.
Angel menatap laki-laki yang dia gandeng. "Lain waktu kak , sekarang kakak harus pulang dan istirahat." Ucap Angel khawatir.
"Nggak. Aku minta hari ini!" kekeuh Arga.
Angel menghela nafas , ternyata keras kepala juga Arga ini. "Tapi kak , kakak lemes gini loh berdiri aja susah," ucap Angel.
"Aku nggak—sttt" ucap Arga sambil memegang kepalanya. Merasakan nyeri di kepala bagian belakang nya.
"Tuhkan udah kita pulang dulu." ucap Angel.
"Sialan gue jadi nyamuk!" Gumam Fernando.
Arga dan Angel duduk di kursi belakang sedangkan Fernando di depan.
"Kamu tinggal dirumah aku dulu lin , temenin aku." pinta Arga.
Angel tak mungkin menolak kali ini. "Iyaa" Jawab Angel.
Pukul 11.09. Angel dan Arga turun dari mobil Angel didepan gerbang rumah Arga.
"Gue langsung Xev" ucap Fernando. Laki-laki itu tersenyum miring dalam mobil.
Angel memutar matanya jengah.
"Gue Angel!" ucap Angel.
"Oke bay" ucap Fernando.
Angel memapah arga masuk kerumahnya.
"Arga! kamu kenapa?" tanya Mega. Ibu dari Arga itu terlihat sangat khawatir.
Kini para tamu menatap Angel dan Arga.
"Aku nggak papa kok ma," ucap Arga. Jawaban yang selalu keluar dari mulut Arga meski keadaan nya tidak baik-baik saja.
"Angel? antar dia ke kamar ya?" tanya Mega.
Tamu masih ramai disana namun Arlan dan teman-temannya sudah pulang , tinggal rekan kerja Varo saja.
"Ah iya mom" ucap Angel.
Gadis itu mengantarkan Arga ke kamarnya.
Angel kini berada dikamar Arga. Angel membantu Arga melepas jas dan ikat pinggang. Arga berbaring di ranjang.
Angel menyelimuti tubuh Arga hingga perut. Terlihat Arga yang menahan rasa sakit. Angel mengelus kepala Arga pelan.
"Aku turun ya kak?" ucap Angel minta izin.
Saat Angel hendak turun Arga mencekal tangannya.
"Jelasain." ucap Arga.
"Kak . . udah malem , aku nggak enak." Ucap Angel.
Arga pun mengerti itu. Arga melepaskan cekalan tangan nya. "Besok datang ceritain semuanya." ucap Arga.
"Iyaa." jawab Angel.
Angel pun turun dan dibawah Varo memanggil Angel.
"Iyaa dad?" ucap Angel.
"Daddy mau bicara." ucap Varo. Laki-laki itu terlihat serius.
Angel tetap santai. "Ah tentu." Ucap Angel.
Angel dan Varo duduk di kursi dimana jauh dari tamu gang lainnya. Disusul Vano dan Vino.
"Kamu? Bagaimana bisa kenal dengan Frienza" tanya Vano.
"Maaf sebelumnya ini privasi saya." ucap Angel sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlan and Angel [End]
Fiksi RemajaBertahun-tahun hidup bersama, tak pernah berada dalam jarak yang jauh. Ya, Arlan dan Angel, dua manusia yang berteman sejak kecil. Namun nyatanya, keadaan mudah berubah. Angel mengulangi kesalahan sebanyak 3 kali, membuat sang ayah murka dan membawa...