02. Rumah Arlan •||

2K 102 34
                                    

Bel pulang berbunyi, siswa SMA tunggal jaya berebutan jalan untuk pulang. Hari ini tak terlalu panas tapi tetap cerah. Angel keluar dari kelasnya, sudah ada Arlan didepan kelas Angel.

"Ayok," ajak Arlan. Laki-laki itu meraih tangan Angel untuk digandeng.

Angel pun mengikuti Arlan menuju parkiran. Sesampai di parkiran Arlan mengambil motornya. Hari ini ia menggunakan motor ninja hitamnya. Laki-laki itu meraih helm full face miliknya, lalu memakai benda pengaman kepala tersebut. Arlan menaiki motor ninja hitam miliknya.

"Ngel, hadap sini," ucap Arlan. Angel pun menoleh dan Arlan memasangkan helm berwarna lilac di kepala Angel.

"Makasi Lan," ucap Angel dengan senyum manisnya.

Angel menaiki motor Arlan. Lalu meluncur keluar dari area sekolah.

"Mampir ke rumah gue dulu ya, Ngel?" ajak Arlan.

"Boleh," ucap Angel menerbitkan senyum tipis Arlan dibalik helm full facenya.

| |•rumah arlan•| |

Angel turun dari motor Arlan. Tak lupa Arlan yang melepaskan helm dari kepala Angel, sungguh pertemanan yang sweet.

"Ayo ngel masuk," titah Arlan.

"Oh, iya Lan," jawab Angel gugup.

Angel mendudukkan diri di sofa ruang tamu. Rumah ini masih sama, sangat sepi karna Arlan tinggal sendiri. Mama nya sibuk bekerja dan Arlan adalah anak tunggal.  Rumah ini pemberian kakeknya, kata kakek rumah ini khusus untuk Arlan. Dan bukan hak milik orang tua Arlan.

Arlan yang tadinya izin untuk mandi sekarang turun dari kamarnya menggunakan kaus oblong putih dan celana hitam selutut. Rambutnya juga masih basah dan berantakan membuat pesona seorang Arlan bertambah.

"Anggep rumah sendiri aja Ngel, dulu juga gitu," ucap Arlan. Laki-laki itu duduk di sebelah Angel.

"Iya, PS lo masih nggak?" tanya Angel.

"Masih. Lawan gue yok!? Yang kalah turutin permintaan yang menang," tantang Arlan.

"Emm boleh deh, tapi permintaan nya jangan aneh-aneh!" pinta Angel.

Arlan tersenyum miring. "Udah ngaku kalah?" goda arlan.

Angel mendengus kesal. "Dih, udah ayo!" kesal Angel.

Beberapa saat kemudian.

"Yess gue menang!!" sorak Arlan.

"Ck! nyebelin ah, mau minta apa?" tanya Angel.

"Besok temenin gue seharian!" ucap Arlan semangat.

Angel menghela nafas panjang. "Iye deh, sekarang gue pulang dulu ya?" tanya Angel.

"Bentar ah, mama sama papa juga belom pulang jadi nggak bakal nyariin lo," jawab Arlan.

"Tapi seragam gue nih, besok dipake lagi," protes Angel.

"Mandi sana, biasanya juga make baju gue," ucap Arlan.

Angel menatap Arlan, laki-laki itu melupakan sesuatu. "Biasanya 3 tahun lalu Arlan Alexander," ucap Angel lalu berlalu menuju kamar mandi.

Selesai mandi Angel menuju kamar Arlan ternyata Arlan ada di sana. "Lan, minjem baju lo dong" kata Angel.

"Ambil aja, gue keluar dulu ya," kata Arlan lalu keluar dari kamarnya membiarkan Angel mengganti bajunya.

Angel memakai baju putih dan celana di atas lutut persis seperti yang Arlan pakai jangan lupa rambutnya yang di ikat tinggi. Selesai mengganti baju Angel menatap bingkai foto di atas meja belajar Arlan. Terdapat anak laki-laki dan perempuan yang sedang foto bersama sambil memegang ice cream. Mereka adalah Arlan dan Angel lalu di tembok sekitar meja tadi ada beberapa polaroid berisi foto mereka juga.

Arlan and Angel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang