Angel dan Bram menuju rumah sakit yang lumayan jauh dari sekolah. Hari ini sangat panas memberikan Angel alasan agar bisa masuk ke rumah sakit. Sampai dirumah sakit, Bram dan Angel turun dari mobil.
"Tunggu sini apa ikut masuk?" Tanya Bram.
"Ikut aja deh panas banget," jawab Angel seraya mengibaskan tangannya untuk mengipasi wajah.
"Yaudah ayo." Ajak Bram.
Mereka masuk kedalam rumah sakit dan mencari ruangan yang diinapi Anton. Dan ya, mereka berada didepan ruangan itu, 'ruang anggrek' tulisan yang berada di pintu itu.
Angel dan Bram masuk, hanya ada Anton sendiri. Karena Anton adalah seorang duda anak satu.
"Halo om, sudah baikan?" Sapa Angel pada Anton.
"Alhamdulilah sudah," jawab Anton. Laki-laki yang terbaring itu tersenyum.
Bram dan Anton berbincang-bincang, disini Angel mencari kesempatan untuk mencari bukti. Dan ya sebuah jam tangan terdapat diatas nakas, Angel memotret jam tersebut selain itu tidak ada barang lagi.
Saat Angel menoleh pada pintu yang sedikit terbuka, Angel melihat sosok dengan seragam seperti yang dia kenakan. Angel penasaran.
"Papa masih lama?" Tanya Angel.
Angel menyempatkan tanya, karna lorong rumah sakit ini lurus dan hanya ada 1 belokan. Angel sudah memprediksi bahwa dirinya tak akan kehilangan sosok itu.
"Kenapa?" Tanya Bram.
"Angel ke toilet dulu ya?" Pamit Angel. Bram mengangguk setuju.
Angel keluar dan melihat sosok tadi berbelok ke kanan satu-satunya belokan di lorong ini. Laki-laki dari SMA TUNGGAL JAYA itu adalah Arlan.
"Arlan?" Panggil Angel.
Laki-laki yang Angel ikuti itu menoleh. Dia adalah Arlan. "Angel? Ngapain disini?" Tanya Arlan.
"Ikut papa jenguk temen" jawab angel , sedangkan arlan hanya manggut-manggut mengerti.
"Lo sendiri?" Tanya Angel.
"Jenguk Arvina," jawab Arlan.
Angel mengerutkan keningnya heran. Dugaan demi dugaan muncul di benak Angel. "Arvina kenapa?" Tanya Angel lagi.
"Tadi malem kecelakaan," ungkap Arlan.
Angel melotot. Untuk ketiga kalinya Angel dibuat terkejut. Angel berusaha bersikap normal.
"Mau ikut?" Tawar Arlan. Angel mengangguk sebagai jawaban.
"Gue ajak temen-temen boleh nggak?" Tanya Angel.
"Boleh dong, kasian Arvina kesepian." Jawab Arlan.
Diperjalanan menuju ruang Arvina yang tak jauh dari sini Angel tak lupa menghidupkan perekam, lalu menelfon raga dkk.
"Halo Ga? Bilangin ke temen-temen kerumah sakit husada sekarang, Arvina kecelakaan." Ucap Angel.
"Oke." Jawab Raga diseberang sana.
Selanjutnya Angel membuka room chat nya dengan Bram.
angelina.crlne
pa , papa pulang dulu aja caca sama arlan lagi jenguk temen caca yang kecelakaan , boleh?bramasta.grysn
boleh sayang , jangan lupa beli makanAngel memasukkan handphone nya dalam saku. Gadis itu mengikuti Arlan masuk ke ruangan Arvina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlan and Angel [End]
Teen FictionBertahun-tahun hidup bersama, tak pernah berada dalam jarak yang jauh. Ya, Arlan dan Angel, dua manusia yang berteman sejak kecil. Namun nyatanya, keadaan mudah berubah. Angel mengulangi kesalahan sebanyak 3 kali, membuat sang ayah murka dan membawa...