Arlan dan Angel berjalan beriringan disepanjang koridor. Masih sama , banyak pasangan mata yang menatap mereka dengan pandangan berbeda.
Sesekali Angel tersenyum , tertawa , cemberut begitu pula dengan Arlan. Arlan selalu merasa lebih hidup di samping Angel.
"Gue masuk ke kelas dulu ya lan," ucap Angel. Gadis itu masuk ke dalam kelasnya. Arlan pun mengangguk dan segera menuju kelasnya sendiri.
Sampai di kelas Angel sudah dihadang Alfin , Arraya , Beby , Aksa , Raga dan Gheo. Entah lah drama apa lagi pagi ini.
"Liat tugas fisika," ucap Aksa. Laki-laki gitu tersenyum. Senyum menyebalkan.
"Nih ambil sendiri!" Ucap Angel melemparkan tasnya pada Aksa. Dengan sigap Aksa menangkap tas berwarna abu-abu itu.
"Makasi Angel cantik." Ucap Alfin.
Angel geli sekali dengan ucapan Alfin. Gadis itu memutar matanya jengah. Sekarang teman-teman Angel sedang mengelilingi buku fisika miliknya.
"Kok ada ya orang yang keliatan nya santai tapi tugasnya lengkap," ucap Raga.
"Gue juga heran ga," timpal Aksa.
"Bacot mulu kerjain cepetan 30 menit lagi bel." Ucap Angel.
Kelas Angel terbelah menjadi 2 yaitu tim Vania dan tim Angel. Tim Vania hampir satu kelas kecuali Angel , Beby , Arraya , Raga , Aksa , Alfin dan Gheo. Vania adalah kutu buku yang menjadi penghuni perpustakaan dia selalu menghabiskan waktu disana. Banyak anak yang berteman dengan nya karna ingin mendapat contekan. Namun uang jajan vania menjadi tanggung jawab mereka , ya semacam simbiosis mutualisme.
Sedangkan Angel adalah siswi yang kelihatannya santai dan tidak terlalu peduli dengan sekolah. Namun tugas dan ulangan selalu mendapat nilai tertinggi di atas Vania. Hal itu membuat Vania takut teman-temannya akan berpaling pada Angel.
Namun sebenarnya Angel sudah tau itu semua. Jadi , jika suatu hari ada ada siswa yg meminta contekan pada Angel , angel tidak akan memberikan kecuali teman satu circel nya.
Gheo adalah teman Angel yang dikenalkan oleh Alfin. Belum lama dia bergabung pada circel Angel , baru kemarin saat nonton futsal bareng dan akhirnya keterusan main bareng juga.
"Ngel , nanti kita ada jadwal ekskul basket." ucap Aksa. Laki-laki itu masih sibuk menyalin jawaban Angel.
"Lo juga gabung?" Tanya Angel. Aksa hanya mengangguk sebagai jawaban.
> • • • • • <
Arlan duduk di gudang kosong yang letaknya berada di dekat kantin. Dia tidak sendirian melainkan bersama si kembar dan Gara.Ini adalah kebiasaan mereka yang rutin dilakukan saat tidak mood masuk kelas , yaitu membolos.
"Akhir-akhir ini lo makin deket aja sama si Angel anak baru itu," ucap Johan.
"gue nggak yakin kalo lo nggak naruh perasaan lebih buat dia," ucap Jordan.
"Lo suka kan sama dia?" Desak Johan. Johan menatap manik mata Arlan sedangkan Arlan memalingkan wajahnya.
"Nggak usah sok tau!" Ucap Arlan ketus. Tentu saja Arlan menaruh perasaan lebih untuk Angel.
"Angel buat gue aja ya kan," goda Jordan. Laki-laki itu menaik turunkan alisnya. Sedangkan Johan dan Gara mengangguk , mendukung Jordan.
"Maju selangkah habis lo ditangan gue!" Bentak Arlan. Laki-laki itu menatap tajam ke arah kembaran johan , Jordan.
Sial! Arlan mudah sekali tersulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlan and Angel [End]
Teen FictionBertahun-tahun hidup bersama, tak pernah berada dalam jarak yang jauh. Ya, Arlan dan Angel, dua manusia yang berteman sejak kecil. Namun nyatanya, keadaan mudah berubah. Angel mengulangi kesalahan sebanyak 3 kali, membuat sang ayah murka dan membawa...