HAPPY READING!
...Akibat insiden di markas Ovior pagi tadi, Sherlock dan Skala diberi hukuman oleh guru karena bolos saat ujian. Guru yang terkenal killer itu tak segan-segan memberikan keduanya hukuman untuk berdiri di tengah lapangan sampai istirahat selesai ditambah mereka harus membersihkan taman belakang sekolah.
Sherlock dan Skala memang satu kelas. Lebih tepatnya Sherlock yang sengaja pindah ke kelas Skala. Meninggalkan seluruh temannya yang terpaksa tetap setia berada di kelas lain.
"Ini semua gara-gara lo," ujar Sherlock di tengah keheningan.
Skala hanya diam. Apa katanya? Salah dirinya? Huh, apa dia tidak berpikir sebelum berbicara? Jelas ini semua salah pria itu. Sherlock sendiri yang menyeretnya untuk menghampiri pria itu. Lagipula kalau Sherlock tidak suka diberi hukuman seperti ini, Sherlock bisa pergi. Yang Skala tahu, setiap Sherlock diberikan hukuman pria itu tak akan patuh melaksanakannya dan memilih kabur. Tapi kali ini, Sherlock berdiri di sampingnya dengan bibir yang terus menggerutu tidak jelas.
Rupanya tidak hanya Skala, anak Ovior dan murid yang lain juga ikut terheran dengan tingkah Sherlock hari ini. Melihatnya begitu patuh menerima hukuman membuat mereka menganga tidak percaya.
"Kenapa pada liatin gue?! Beliin gue minum, bodoh!" sewot Sherlock pada para siswa yang berdiri di koridor menatap ke arahnya segan. Mereka salah satu anggota Ovior.
Banyak para murid yang berlalu lalang memperhatikan keduanya. Jika saat istirahat kantin yang menjadi tempat berkumpulnya para siswa dan siswi. Maka, untuk hari ini sepertinya tidak. Keramaian berpindah menuju ke Lapangan tempat di mana Sherlock dan Skala dihukum.
"Wow, kok lo mau nerima hukuman gini?" Leon datang diikuti Alligator di belakangnya.
"Iya, nih. Tumben, lo?"
"Bacot," balas Sherlock membungkam keduanya.
"Gue beliin minum, deh," ujar Alligator mendapat delikan dari Sherlock.
"Daritadi, kek, njir."
Alligator nyengir. "Tunggu bos, gue ke kantin sekarang."
Saat Alligator pergi, Sherlock menatap sinis Leon yang masih anteng berdiri di hadapannya sembari menatap Skala dari atas sampai bawah.
"Ngapain lo natap dia begitu? Suka lo?" selidik Sherlock pada Leon.
Leon bergidik menatap jijik Skala. "Mana ada gue suka? Cewek kucel, dekil begini."
Sherlock berdecih. "Terus lo ngapain masih berdiri di sini? Mau ikut dihukum juga?"
Leon terdiam, mungkin juga berpikir kenapa dirinya masih berada di depan sang ketua.
"Hehe, gue nyusul Ali ke kantin dulu. Bye!" Leon dengan cepat ngacir berlari menuju kantin sekolah. Sherlock berdecak menggelengkan kepalanya. Karena merasa pegal ia duduk di tengah lapang sembari melepas seragam sekolahnya menyisakan kaos hitam melekat di tubuhnya. Mengabaikan decakan dan bisikan kagum dari para siswi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHERLOCK
Teen Fiction[HARAP FOLLOW DULU, SEBELUM MEMBACA!] || END ... "Bangun, bisu!" "Bego, kena bola sedikit aja pake segala nangis." "Tatap mata gue sekarang, cewek bisu." "Sialan, lo gak mau lihat gue hah?!" "Jangan berpura-pura bisu atau gue potong lidah lo se...