[HARAP FOLLOW DULU, SEBELUM MEMBACA!]
|| END
...
"Bangun, bisu!"
"Bego, kena bola sedikit aja pake segala nangis."
"Tatap mata gue sekarang, cewek bisu."
"Sialan, lo gak mau lihat gue hah?!"
"Jangan berpura-pura bisu atau gue potong lidah lo se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mengingat janjinya untuk mentraktir Gamma makan. Starla memenuhi janjinya itu hari ini. Ia sudah siap dengan sweater oversize dipadu dengan celana panjang berwarna hitam. Slingbag kecil berisi ponsel dan dompet. Ia menuruni tangga, menemui Ayah dan Kakaknya yang sedang bermain Catur. Tak lupa ada Sky yang menyempil di sana, hanya menonton dengan tangan bertopang dagu.
Begitu ia turun, seluruh mata memandangnya dari atas sampai bawah. Starga menatapnya dengan penuh selidik, diikuti ayahnya yang ikut menatapnya tajam, terakhir si menyebalkan Sky, menatapnya dengan alis terangkat.
"Mau ke mana kamu?"
"Pergi sama siapa?"
"Malam malam begini?"
Ya, tiga pertanyaan yang langsung dilontarkan oleh tiga pria berbeda generasi itu.
Starla menghela napasnya. Berdiri di depan mereka dengan senyum manis. "Ke luar, sama Gamma, dan iya harus malem."
"Gamma?" ucap ketiganya berbarengan. Sky bahkan sudah menegakkan tubuhnya.
"Iya, sama Gamma. Kenapa, sih?"
"Sejak kapan?" tanya Starga menelisik.
"Hah? Maksud Kakak apa?"
"Sejak kapan kamu pacaran sama Gamma?"
"Pacaran?!" seru Prison dan Sky berbarengan. Dengan mata membulat, menatap adiknya menuntut penjelasan.
"Lo pacaran sama si Gamma?!" teriak Sky.
Prison memukul bahu remaja itu. "Jangan teriak loh Sky! Itu mulut kamu deket telinga Daddy. Bikin budeg!"
Sky mendengus. "Gak penting, Dad. Urus dulu itu anak gadis udah pacaran aja!"
"Apaan sih? Starla gak pacaran!"
"Terus ngapain keluar berduaan sama Gamma? Malem lagi."
"Ya, emang kalau keluar berdua harus pacaran? Nggak kali!" jengah Starla menghentak kesal. Melirik sekilas pada jam ia mendengus.
"Gamma udah nunggu di depan, udah, ya! Keburu kamaleman nanti kalian juga yang marah!" Starla bergegas pergi.
"Suruh pamitan dulu itu si Gamma! Gak gentle ngajak anak gadis main jemput depan pagar!" teriak Prison membuat Sky tertawa.
"Gak depan gang, Dad?"
"Rumah kita mana ada depan Gang!"
"Starga masih penasaran, itu tumben mereka pergi berdua? Biasanya selalu bareng Sastra sama yang lain?" unar Starga.
