HAPPY READING!
...Sherlock masuk ke dalam gedung dengan menenteng dua kresek pesanannya. Pikirannya tak fokus, kembali membayangkan suara perempuan bisu itu ditelpon. Ah, jika gadis itu sudah berbicara apa Sherlock masih pantas memanggilnya bisu?
Gedung tempat ia berada ini adalah markas Ovior. Tempatnya memang sengaja tertutup. Sherlock menyukai suasana seperti ini.
Ia duduk di salah satu sofa, menyimpan kresek tadi di meja yang langsung di serbu oleh anak yang lain.
"Lo gak makan?" tanya Leon.
Sherlock menggeleng. "Kalian aja," ujarnya masih dengan tatapan kosong.
Alligator yang menyadari sikap aneh Sherlock duduk di samping pria itu. "Lo kenapa? Ada masalah?"
Sherlock menoleh, lalu menggeleng. "Gak papa, lo semua makan aja. Gue ke kamar dulu."
"Eh tadi kata lo, nyokap suruh jemput Sharing? Lo gak mau jemput dia?" tanya Leon.
Sherlock berhenti berjalan, lalu berbalik menatap Leon datar. "Emang gue peduli?" sarkasnya dan berlalu pergi dari sana.
Leon menggeleng pelan. Sudah sangat paham dengan sikap Sherlock yang seperti itu. Selalu menghindar, tak mau berhubungan dengan keluarga ibunya.
"Tiger kapan balik dari Amrik?" tanya Alligator.
"Dia udah gak bisa dihubungi, terakhir kali gue ngobrol sama dia minggu kemarin," balas Leon.
"Gue pengen cepet-cepet Bang Tiger balik, biar formasi inti makin lengkap." Resume, adik kelas yang merambat menjadi anggota inti Ovior berceletuk.
"Tau, dia betah bener di Amrik." Leon menyahut.
"Banyak cewek cakep di sana, Tiger pasti banyak main, tuh."
Pletak.
"Tiger gak kayak lo, ye, Buaya. Dia juga udah ada si Catty. Cukup sama satu cewek aja, gak kayak lo, gilir sana-sini." Leon menimpuk kepala Alligator menggunakan bantal sofa. Alligator hanya mencebik.
Sepertinya kita memang harus berkenalan dengan mereka, inti Ovior.
Alligator Clipart, pria brutal dengan kehidupan yang bebas. Kedua orang tuanya sudah tiada, mereka pergi meninggalkan Alli saat pria itu berumur 10 tahun. Awalnya Ali tinggal bersama pamannya, hidupnya sangat keras saat itu. Sampai beranjak dewasa Alli belajar untuk menghasilkan uang, mengikuti beberapa investasi atas bantuan pamannya. Semuanya berhasil, Alli mendapat fasilitas yang layak dan bisa bersekolah atas hasil kerjanya sendiri. Ia sekarang mempunyai distro. Kaos hasil desain dirinya sendiri karena Alli sangat handal dalam menggambar. Ia tinggal sendiri. Hal itu yang membuatnya bebas tanpa pengawasan siapapun, sampai berani membawa para wanita malam ke rumahnya. Pamannya sendiri sudah pindah ke luar negeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHERLOCK
Teen Fiction[HARAP FOLLOW DULU, SEBELUM MEMBACA!] || END ... "Bangun, bisu!" "Bego, kena bola sedikit aja pake segala nangis." "Tatap mata gue sekarang, cewek bisu." "Sialan, lo gak mau lihat gue hah?!" "Jangan berpura-pura bisu atau gue potong lidah lo se...