Sherlock-8

57.7K 6.5K 473
                                    

Tadinya mau up malem, tapi kasian ah udah pada lama nunggu:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tadinya mau up malem, tapi kasian ah udah pada lama nunggu:(

HAPPY READING.

     Begitu melihat sosok perempuan yang tentu ia kenal di depan sana. Sherlock sempat bimbang. Menghampirinya atau tidak?

Hujan mulai turun. Dapat ia lihat si gadis bisu itu berlari mencari tempat meneduh. Lihat, betapa merepotkannya gadis itu. Sherlock berdecih. Lagian untuk apa hampir malam begini keluar sembari menggendong bocah?!

Karena merasa geram melihat si gadis bisu yang masih berjalan kotar-katir tanpa henti. Sherlock memutuskan untuk bangkit, ia akan menghampiri gadis itu dan memarahinya. Ingat, Sherlock tidak peduli, ia hanya geram.

Sherlock bangkit, sampai ketiga temannya menatap ke arah pria itu. Baru saja kakinya hendak melangkah. Ia dapat melihat sosok pria datang berlari membawa payung menghampiri si gadis bisu.

Sherlock memicingkan matanya. Ia merasa tidak asing dengan postur tubuhnya.

"Shit, Garden." Sherlock mengumpat pelan kala menyadari pria yang menghampiri gadis bisu itu adalah musuh abadinya.

Sherlock terus memperhatikan tingkah Garden yang mengambil alih seorang bocah untuk pria itu gendong, lalu merangkul dan membawa gadis bisu itu ke dalam mobil. Sherlock berdecih melihatnya. Gadis bisu itu memang perempuan caper!

"Kenapa lo?" Alligator langsung bertanya. Menyadari sikap Sherlock yang sedikit aneh. Ia mengikuti arah pandang pria itu. Namun, tak ada hal menarik. Hanya jalanan padat dengan hujan yang mulai deras.

Sherlock kembali duduk dengan wajah mengeruh. Menendang apapun yang bisa ia tindang semakin membuat para temannya kebingungan.

"Makasih Garden," ucap Skala saat di mobil. Ia menatap Garden dengan raut penuh sinar bibirnya tersungging begitu manis.

Garden dengan cepat mengalihkan pandangannya. Pria itu hanya membalas Skala dengan anggukan Saja. Selebihnya ia memilih lebih fokus ke jalanan mereka menuju rumah sakit. Tadi saat hendak pulang dari nongkrong bersama teman-temannya Garden menemukan Skala yang berdiri mondar-mandir di pinggir jalan menggendong seorang anak kecil. Garden langsung menepikan mobilnya begitu menyadari hujan turun. Ia keluar dari mobil dan menghampiri Skala sembari menggunakan payung. Ia cukup kaget mengetahui bahwa anak kecil yang berada di gendongan Skala sedang tidak baik-baik saja. Sekujur tubuh anak itu dipenuhi memar. Garden langsung saja mengajak Skala untuk masuk mobil. Ia akan membawa adik gadis itu ke rumah sakit. Dan Skala sangat berterima kasih atas semua perlakuan Garden hari ini.

Saat sampai di rumah sakit, Garden langsung mengambil alih adik Skala yang sudah ia ketahui bernama Gio. Ia keluar dari mobil sembari menggendong anak itu. Beruntung sudah ada para perawat siaga di depan. Ia langsung membaringkan Gio di brankar. Anak itu langsung di bawa ke UGD.

SHERLOCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang