Terima kasih untuk yang setia menunggu. Apabila lupa dengan alur boleh dibaca ulang jika berkenan. Kalau merasa sudah bosan dan ceritanya gak menarik lagi, boleh langsung tinggalkan saja. Terima kasih🙏
Eak serius amat.
• HAPPY READING •Mendengar pertanyaan Skala membuat Starga bungkam tak tahu harus merespon seperti apa. Sesekali matanya melirik sang ayah yang juga sedang menatap ke arahnya.
"Kak?" panggil Skala lagi. Menyadari perubahan suasana di dalam ruangan.
Starga menoleh, lalu tersenyum tipis. "Nanti setelah pertarungan selesai Kakak akan bawa kamu bertemu Gio. Bagaimana?"
Skala diam, menatap Starga penuh harap. "Gak bisa hari ini juga? Perasaan aku gak enak. Aku takut Gio dibawa sama Ibu."
Lagi dan lagi Starga menatap ayahnya. Pria tua itu nampak menganggukan kepala membuatnya mengembuskan napas kasar. Apakah secepat ini?
"Skala, tapi sekarang kamu sedang fokus bertarung. Bagaimana ji-"
"Kak? Kok Kakak tega sih? Skala cuma mau ketemu Gio, sekedar lihat keadaan Gio. Skala kangen sama Gio, Kak. Dia juga pasti nanyain Skala terus, gak ada yang nemenin Gio. Skala juga khawatir kalau Gio-"
"GIO UDAH MENINGGAL, SKA!" bentak Starga hilang kendali.
Prison sedikit tersentak, lalu menghela napasnya. Kenapa putranya tidak bisa bersabar sedikit saja?
Sempat ada keheningan sejenak sebelum pada akhirnya Skala tertawa pelan. Pernyataan tak masuk akal yang tentu tidak mudah untuk Skala percaya.
"Segitu pengennya Kakak bawa aku bertarung dan menang? Terus-terusan kurung aku di tempat ini dan larang aku ketemu adik kandung aku sendiri, Kak?" Skala tersenyum getir, menatap Starga kecewa. "Kakak sadar gak, sih, kalau Kakak itu egois?"
Starga mengusap wajahnya frustasi. Ia bangkit, melangkah menuju meja kerjanya dan mengambil sesuatu di sana. Semua itu tidak luput dari pandangan Skala. Hingga sebuah kertas terulur padanya. Skala menerima benda tersebut. Membukanya dengan cepat, tapi setelahnya Ia terdiam. Skala menatap Starga yang sudah memalingkan wajahnya.
Prison yang mengerti keadaan segera keluar dari ruangan tersebut. Menyisakan Starga dan Skala saja.
Kak Skala? Kakak ke mana? Gio cari kakak, tapi gak ketemu.
Di panti Gio jadi sendirian.Kak, kemarin Ibu bawa Gio pulang ke rumah.
Gio tinggal sama Ibu lagi kak.
Gio seneng, tapi Gio juga takut.
Ibu suka teriak kalau bicara sama Gio, seolah Gio itu anak kecil yang gak bisa dengar.Kakak masih inget gak? Sekarang ibu ulang tahun loh.
Ini Gio mau kasih ibu hadiah.
Tapi sebelum Gio kasih ke ibu, Gio bikin surat ini dulu buat kakak.
Tulisan Gio jadi makin jelek ya kak? Hihihi soalnya tangan Gio gemeteran.
Maaf juga ada banyak darah, itu dari tangan Gio hihi.
Gio nakal, tadi ngambil pisau dari dapur.
Ini yang ibu mau soalnya, Gio mau ibu bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHERLOCK
Teen Fiction[HARAP FOLLOW DULU, SEBELUM MEMBACA!] || END ... "Bangun, bisu!" "Bego, kena bola sedikit aja pake segala nangis." "Tatap mata gue sekarang, cewek bisu." "Sialan, lo gak mau lihat gue hah?!" "Jangan berpura-pura bisu atau gue potong lidah lo se...