Sherlock-39

32.3K 3.5K 1K
                                    

Sebelum bacaaa, mulai dari sekarang biasakan panggil aku Mumi, ya.. Mumi, Muma aku sering dipanggil itu sama pembaca lama, yang udah masuk gc pasti tau. So, jangan panggil thor, kak, lagi, panggil Mumi, atau Muma ajaaa okayyyy!!!!




Happy Reading.

Setelah kejadian di markas saat itu, Starla sudah tidak berhubungan dengan anggota Ovior lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian di markas saat itu, Starla sudah tidak berhubungan dengan anggota Ovior lagi. Bak tenggelam di dalamnya lautan, Starla tak berniat muncul ke dunia mereka lagi.

Memaafkan belum tentu mau menerima kehadiran mereka. Starla masih muak melihat wajah mereka yang seperti tidak pernah merasa telah terjadi sesuatu saat itu.

"Udah siap belum?"

Sastra muncul dari balik pintu. Pria itu sudah siap dengan seragam sekolahnya. Seragam yang sama persis dengan yang Starla kenakan.

Gadis itu menatap pantulan dirinya di kaca. Seragam ini, dulu seragam yang begitu ia benci. Seragam yang selalu mengingatkan dirinya pada kejadian keji di masa lalu.

Lupakan kejadian itu. Sekarang Starla hadir dengan situasi yang sudah berbeda. Ia datang ke sana bukan untuk mengulang semuanya. Ia di sana bukan untuk menyerahkan diri lagi.

Sekarang ia hadir untuk menyelesaikan semuanya. Menuntaskan sebuah rasa yang terus menggumpal, dan bersiap meledak sebentar lagi.

Ia tak hadir sendiri, Sastra dan yang lain juga ikut menjadi siswa baru. Menemani dirinya. Kecuali Guntur, ingatkan dirinya bahwa Guntur sudah kuliah. Ah, Saudara kembar juga tidak ikut, karena mereka sekolah khusus untuk pria, layaknya St. Albans.

"Woy, bintang lala! Malah ngelamun. Ayo, bokap lo di bawah udah nunggu!"

Sastra menyadarkan Starla dari lamunan. Gadis itu mengangguk pelan, dan meraih tas. Berjalan lebih dulu untuk menemui ayahnya.

Beberapa hari terakhir ia tidak tinggal di markas. Ia membiasakan diri untuk tinggal di rumah Prison. Sebelum pria itu membawanya untuk menemui Moonlight, ibunya.

Sastra, Gem, dan Gamma tinggal di apartemen masing-masing. Kebetulan lokasinya dekat dengan rumah sang daddy. Memudahkan dirinya untuk tetap bisa bersama mereka.

"Dad, apa tidak ada sekolah lain? Kenapa harus tempat itu lagi?"

Starla mendengar suara Starga begitu turun. Kakanya rupanya sedang berbincang dengan sang ayah di ruang keluarga.

Perbincangan keduanya terhenti tentu karena kehadiran Starla. Prison tersenyum menyambut kedatangan putrinya.

"Sudah siap, sayang?"

Starla mengangguk. Menghampiri Prison untuk mengecup pipinya bergantian dan melakukan hal yang sama kepada Starga.

"Kamu yakin?" Starga mengusap rambut adiknya.

SHERLOCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang