Sherlock-61

18.6K 2.4K 864
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading.


BUG!

BUG!

Prang

Suara nyaring itu, gebrakan kuat hingga pecahan kaca tiba-tiba membuat seluruh anggota Ovior bergegas berkumpul di ruang tengah menatap ke arah satu ruangan yang menjadi sumber kebisingan.

"Dia kenapa?" tanya Resume mulai panik.

"Ru, sana cek. Gue takut dia diluar kendali kayak di rumah sakit waktu itu." Tiger berbicara.

Kenapa ia memerintah pada Biru? Karena Biru terbilang sosok pria tenang dan dewasa di antara anggota Ovior yang lain. Meskipun tidak memungkinkan Biru bisa menjinakkan Sherlock, tapi setidaknya ia bisa menenangkan ketua mereka.

"Dia gak akan kenapa kenapa, sekarang lagi butuh pelampiasan jadi biarin aja dulu." Sky mencegah. "Kasih dia waktu sendiri beberapa hari ke depan, jangan diganggu buat sementara waktu. Kalau udah tenang pasti nyamper gabung lagi anaknya."

Ya, dibalik itu semua ada Sky yang paling paham dan mengerti dengan sikap Sherlock.

"Sedih banget pasti dia ditinggal tiba-tiba gini," ujar Biru setelah mendengar cerita Sky beberapa jam lalu.

"Nyesek banget cuy, apalagi kalo udah lagi sayang-sayangnya gitu, beuh. Udah siap ditembak doi, malah ngilang dibawa bokap." Resume menggelengkan kepalanya seraya bertepuk tangan.

"Lagian bokap lo kenapa minta nyembunyiin hal ini dah? Seenggaknya ada Sherlock sebagai pengecualian gitu."

"Gue gak tahu, pasti ada alasan dibalik Daddy minta cuma keluarga doang yang tahu."

"Lo udah baca surat yang kata lo dari Kak Starla itu?" tanya Resume.

"Belum siap gue, masih ngerasa bersalah udah ngelupain janji dia."

"Sorry, Sky." Leon datang dengan langkah pelan. "Gara-gara gue kalian jadi ngelupain janji sama Starla gitu, coba aja kalau gue nga-"

"Bacot lo diem, gak usah banyak ngomong. Ngapain ke sini?! Balik kamar lagi sono istirahat!" tukas Sky memotong ucapan Leon.

Leon merenggut, menautkan kedua tangannya. "Gue juga kaget denger suara bising tadi makanya nyamperin."

"Udah sanal masuk lagi," titah Tiger menunjuk kamar Leon menggunakan dagunya. "Entar gue bangunin sore buat minum obat."

Leon memajukan bibirnya kesal. "Gue kayak anak kecil disuruh ini disuruh itu mulu, sekarang udah gak ngantuk! Mau duduk sini aja!" protes Leon mendudukkan tubuhnya di sofa kosong dengan tangan bersidekap.

"Yailah anak kecil, ngeyel banget dibilangin."

Brak!

Prang!

SHERLOCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang