Suatu hal yang istimewa ketika aku mengetahui beberapa hal kecil tentang mu
Alya Uzma Taqiyya
Saat ini Alya berada dihalaman rumah nya ia sedang menyiram bunga milik bunda nya. Sekolah Alya hari ini libur dikarenakan ada salah satu guru yang melangsungkan pernikahan mereka baru diberi tahu lewat grub whatsapp sekolah.
Pagi ini Alya buru buru membersihkan rumah nya bersama Fiya dan dibantu mang jeje karena hari ini mereka akan menjemput bunda dan ayah di bandara. Alya sudah selesai menyiram bunga bunga milik bunda nya itu dia kemudian berlanjut untuk membuang sampah ke depan rumah untuk diangkut pengangkut sampah nantinya.
Srek srek srek
Ya itulah bunyi kresek sampah yang dipegang oleh gadis itu. Begitu membuka gerbang rumah Alya bisa langsung melihat pemandangan para santri dari pesantren An nur yang sedang gotong royong membersihkan pesantren. Alya dapat mendengarkan samar samar pembicaraan para santriwati yang tidak jauh dari posisinya berdiri itu.
Eh aku nanti mau ngirim kado diem diem ah ke mas Arif
Aku mau ngasih sarung warna merah deh ke dia
Mas arif kan suka nya warna biru
Itulah pembicaraan samar samar yang didengar Alya. Gadis itu tidak bermaksud menguping tapi memang para santriwati itu berbicara sangat keras bahkan satu rt saja bisa mendengar nya.
Alya tersenyum "Ternyata kita sama mas,sama sama suka warna biru hihi" ucap Alya sambil tertawa pelan. Setelah Alya menaruh kantong plastik itu kemudian dia kembali melangkah masuk ke dalam rumah.
Saat ini gadis pecinta es jeruk ini sudah siap dengan gamis abaya hitam favoritnya senada dengan khimar hitam serta tas berwarna cream dengan motif bunga. Alya dan adik kecil nya itu sudah siap untuk menjemput orang tua nya dibandara. Mereka akan tiba dibandara pukul 10.00 malam dari itu Alya dan Fiya harus tiba terlebih dahulu dibandara.
Sekarang mereka sudah berada didalam mobil dengan mang jeje yang berada didepan untuk menyupir.
"Udah siap nduk" tanya mang jeje.
"Udah mang" jawab Fiya.
Mang jeje mengangguk kemudian menyalakan mobil nya "bismillah" ucap nya kemudian mobil pun melaju dengan kecepatan sedang.
Mobil mereka pun melewati depan pesantren. Sontak Alya dari kejauhan melihat sosok yang sangat ia kenal sedang duduk diteras sambil mengobrol bersama santri lain.
"Pantes sering pake kaos biru didalem jas nya" lirih Alya.
_______________________________
"Bundaaaa" teriak Fiya.
Bunda merentangkan tangan nya siap untuk memeluk kedua putrinya itu dari jauh.
Grep
"Kangen bngt bun" ucap Alya sambil memeluk bunda.
"Iya,kangen bngt sama bunda" ucap Fiya sambil mengeratkan pelukannya.
"Lebay kalian baru juga 2hari" ketus ayah tidak terima.
Pasalnya kedua putri nya itu hanya memeluk istri nya sementara dia hanya sebagai patung disini. Mang jeje tertawa melihat bos nya yang cemburu terhadap istri nya itu.
"Jangan ketawa kamu jeje saya potong gaji kamu" ketus ayah menatap mang jeje tajam karna terus tertawa mengejek nya.
"Hahaha iya maaf bos maaf" ucap mang jeje diselingi kekehan.
"Bund ayah usir aja kalo berani motong gaji mang jeje" ucap Fiya tak terima.
"Iya suruh tidur diluar aja bund" ucap Alya tak kalah.
"Heh ayah kalian itu siapa si" ketus ayah tak terima.
"Iya nanti bunda buang ayah biar ga dapet jatah bunda sekalian" ledek bunda.
Sontak ayak membulatkan mata lebar "Jangan gitu dong bund" ucap ayah memohon.
"Hahahahahhha" mereka tertawa puas.
"Udah udah ayo pulang bunda mau bersih bersih" ucap bunda. Mereka mengangguk lalu segera meninggalkan bandara.
Mereka telah sampai dirumah. Ayah dan bunda sudah masuk kedalam rumah untuk membersihkan diri. Alya dan Fiya membantu mang jeje membawa barang barang kedalam rumah.
"Makasih nduk udh dibantu" ucap mang jeje setelah sampai didalam. Mereka mengangguk.
"Kita ke kamar dulu ya mang" pamit Alya.
"Iya"
Setelah sampai dikamar Alya merebahkan tubuhnya di kasur. Tadi pagi ia melewatkan rutinitas pagi nya yaitu memantau diam diam mas Arif santri yang sedang dikagumi nya itu, karena setelah solat subuh ia pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan karena harus menjemput bunda dan ayah nya.
"Kalo dipikir pikir sampai kapan aku bisa mengagumi kamu ya mas" ucap nya sambil menatap ke arah teras kamarnya.
"Aku gatau kapan rasa lelah memendam itu akan ada,tapi yang pasti rasa itu belum muncul sekarang" lanjutnya sambil terus menatap ke arah teras kamarnya.
"Aku masih suka memandang kamu dari jauh,menyebut kamu didalam doaku" ucap nya sambil tersenyum.
"Rasa ingin mengungkapkan rasa itu ada tapi waktu yang belum memberikan dirinya untuk aku bisa utarakan itu sama kamu. Aku sabar bngt ya mas" ucap nya sambil terkekeh.
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hayy Mas Santri(On Going)
Teen Fiction"Terimakasih untuk hal baik dikala itu mas" Alya Uzma Taqiyya Memendam rasa kagum kepada seseorang secara diam diam itu tidak salah, selama kamu menyertakan Allah didalam nya>< Pedam saja rasa itu dalam dalam dengan sebaik baik nya,maka kelak akan a...