Nikmat dari allah itu bukan hanya kebahagiaan,melainkan juga cobaan.
Arif & Alya
Duarr
Bagai disambar petir di pagi hari. Arif mendapat kabar bahwa caffe nya resmi di segel pihak polisi. Kemarin ia mendapat informasi dari orang kepercayaannya dicaffe, bahwa caffe nya dituduh memberikan makanan yang beracun.
Ada beberapa korban yang sempat datang ke caffe. Mereka menuduh kalau caffe milik nya lah yang menyebabkan mereka sakit parah hingga harus dirawat.
Orang kepercayaan nya dicaffe dan beberapa karyawan yang kepercayaannya sedang mencoba mencari tahu akan hal itu. Tapi ternyata pihak polisi sudah terlebih dahulu bertindak atas laporan para korban.
Arif terduduk lemas di ruang tamu setelah mendapat kabar tersebut dari Rio,orang kepercayaan nya di caffe. Ia merasa sangat hancur,usaha kecil yang ia rintis dari 3 tahun lalu lenyap begitu saja.
"Mas" panggil alya.
Ia sedikit mendengar perbincangan suami nya saat menerima telpon tadi. Ia juga shock tapi sebisa mungkin ia harus menjadi penguat bagi laki laki nya ini.
Arif tersenyum,ia berusaha kuat dihadapan istri nya. Ia tau alya sudah mendengar perbincangan nya tadi.
"Gapapa mas,kita coba jalani cobaan ini pelan pelan ya" ujar Alya lembut sembari mengelus punggung kokoh milik suami nya.
"Sekarang mas bingung al" keluh arif sembari menyenderkan tubuh nya ke belakang.
"Mas harus gimana lagi,itu satu satu nya usaha yang mas punya. Tapi sekarang semua sudah berakhir" keluh nya pilu.
"Ini bukan sebuah akhir mas,ini masih proses awal. Memang agak sulit,tapi pasti kamu bisa" ucap Alya memberi semangat.
"Kita mulai bareng bareng lagi ya sayang,tetep temenin mas seperti ini" ucap Arif menatap Alya pilu.
Ia sangat takut,alya akan pergi dari nya ketika gadis itu tau bahwa ia sekarang sedang mengalami masa masa sulit.
"Alya tetap disini,gak akan kemana mana mas. Alya akan tetap ada dibelakang mas memberi semangat 45" ucap Alya terkekeh.
"Terimakasih alya uzma" ucap Arif.
Alya tersenyum ia sangat suka ketika suami nya menyebutnya dengan nama Alya Uzma dibanding Sayang.
*********
Arif dan alya sudah berada didepan caffe milik arif yang sudah terpasang garis segel milik polisi. Bersama para karyawannya ia menatap pilu caffe yang ia rintis dari jaman ia dipesantren harus berakhir seperti ini.
"Yang sabar ya bos,yang tenang kita bantu nyelesain masalah ini" ucap rio memberi semangat arif.
Bagi Rio arif adalah sosok yang sangat berharga. Ia satu satu nya orang yang mau menerima nya bekerja saat masa masa ia susah mencari pekerjaan dulu.
Sekarang saat bos nya ini berada dibawah,ia harus setia menemani nya sebagai balas budi. Sampai nanti caffe ini bisa buka kembali.
"Siapa yang tega memfitnah caffe saya ini Rio" ucap Arif menatap rio pilu.
"Saya kurang tau bos"
"Memang saat bos masih sibuk sibuk nya mengurus pernikahan,caffe ini sangat ramai. Bahkan beberapa karyawan sampai kewalahan" tutur rio.
"Saya juga bingung,kenapa tiba tiba jadi begini bos" lanjutnya.
"Saya harap kamu tidak meninggalkan saya ketika saya dibawah ya Rio" pinta arif menepuk bahu rio
"Bagaiman bisa saya meninggalkan orang baik seperti bos" ucap rio kemudian tersenyum.
"Kalau begitu saya pulang dulu,nanti kalau ada informasi apa pun segera kabari saya" pinta arif.
"Sayang kita pulang sekarang" ajak arif. Ia tidak tega melihat gadis nya kepanasan dari tadi. Meski alya nampak tidak rewel,tapi ia tidak tega.
"Iya mas"
Hamba terima cobaan dari mu di awal pernikahan kami ya rabb. Semoga ini bisa menjadi jalan ridho mu dalam pernikahan kami.
Maap gaje//
KAMU SEDANG MEMBACA
Hayy Mas Santri(On Going)
Teen Fiction"Terimakasih untuk hal baik dikala itu mas" Alya Uzma Taqiyya Memendam rasa kagum kepada seseorang secara diam diam itu tidak salah, selama kamu menyertakan Allah didalam nya>< Pedam saja rasa itu dalam dalam dengan sebaik baik nya,maka kelak akan a...