Saat ini mereka baru saja selesai makan bersama kali ini mereka berada diruang keluarga yang cukup luas sambil berbincang bincang. Membahas mulai dari konsep pernikahan wisnu dan ningsih sampai beberapa pengalaman wisnu dkk saat berada di mesir.
"Baik kalo begitu pernikahan akan dilangsungkan minggu depan,wisnu sepakat pernikahan akan diadakan dirumah Ningsih" tutur mama wisnu.
"Besok tante minta bantuan alya dan teman teman ya buat bantu nyari baju pengantin buat ningsih" ucap Mama wisnu.
Alya dan yang lain nya mengangguk.
"Besok kalian bakal dianter sama mas Arif dan Samudra" lanjut mama wisnu.
Samudra adalah sepupu wisnu,umur nya tidak jauh dari wisnu dan mas Arif sama sama lulusan mesir tapi dia pulang ke tanah air minggu lalu. Saat ini samudra ada disini untuk membantu persiapan pernikahan sepupu nya karna orang tua nya berhalangan hadir.
Samudra dan Arif mengangguk tersenyum.
Perbincangan pun terus berlanjut gelak tawa pun terdengar sangat menyenangkan.
"Rif,om dengar dengar kamu mau menikah juga ya?" Tanya papa wisnu.
"Iya lah pasti" bukan arif yang menjawab melain kan wisnu.
"Papa ga nanya kamu wisnu" tegur papa nya.
"Hehe iya iya" ucap wisnu cengengesan ketika mendapat tatapan tajam ningsih dari jauh.
"Arif" panggil papa wisnu lagi.
"Eh iya om insyaallah mohon doa baik nya ya om" ucap Arif.
"Pasti kalo itu" ucap papa wisnu tersenyum seraya menepuk bahu arif.
Alya terdiam mendengar percakapan itu. Ia harus benar benar menyiapkan mental nanti ketika saat nya arif benar benar akan menikahi gadis pujaan nya.
"Al" panggil ningsih.
"Eh iya" ucap Alya tersadar dari lamunan nya.
"Kita pulang sekarang ya udh mau sore" ucap Ningsih.
Alya,april,dan Okta mengangguk.
"Aku pamit dulu ke mama papa nya wisnu ya" ucap Ningsih yang diangguki ketiga nya.
"Tante ningsih sama temen temen pamit pulang ya udh sore" pamit ningsih kepada mama wisnu.
Mama wisnu tersenyum "Iya diantar ya sama wisnu" ucap Mama wisnu.
"Eh gausah ningsih sama temen temen naik taksi aja" ucap nya karna tadi supir ningsih sudah ia suruh pulang terlebih dahulu.
"Nggk nggk gak boleh" tolak mama wisnu.
"Wisnu,arif dan Samudra antar mereka pulang"
"Samudra juga tante" ucap samudra menunjuk dirinya.
"Ia kalian antar mereka pastikan mereka baik baik sampai rumah" tegas papa wisnu.
Setelah berpamitan mereka segera bergegas untuk pulang karna hari sudah mulai larut sore.
Di Perjalanan pulang mereka hanya diam saja entah apa yang dipikirkan mereka masing masing sampai pada akhirnya
"Ekhem,diem diem aja ngobrol dong" ucap samudra yang merasa tidak tahan dengan keheningan ini.
Mereka hanya saling lirik setekah itu kembali dengan pikiran mereka masing masing.
Samudra menghela nafas nya kasar "oiya kalian umur berapa?" Terdengar membosankan pertanyaan itu tapi bagaimana lagi supaya keheningan tak menyelimuti mereka.
"18" jawab Alya.
"Baru bngt lulus sekolah ya"
"Iya"
"Gada niatan mau nikah juga gitu nyusul ningsih"
"Blm" jawab Alya.
"Belum apa?"
"Belum ada jodoh nya"
"Mau berjodoh sama saya gk?" Ejek samudra.
Alya hanya memasang wajah datar mendengar ucapan samudra.
"Hehe bercanda"
Keheningan kembali terjadi sampai tibalah mereka dirumah Ningsih.
"Makasih ya mas udh nganter kita" ucap Ningsih.
"Santai" ucap samudra.
Wisnu memutar bola matanya malas,sepupunya ini sangat reseh.
"Iya kalo gitu kita pamit keburu magrib"
"Iya kalian hati hati ya"
Ketiga laki laki itu mengangguk lalu masuk ke mobil dan menuju pulang.
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hayy Mas Santri(On Going)
Teen Fiction"Terimakasih untuk hal baik dikala itu mas" Alya Uzma Taqiyya Memendam rasa kagum kepada seseorang secara diam diam itu tidak salah, selama kamu menyertakan Allah didalam nya>< Pedam saja rasa itu dalam dalam dengan sebaik baik nya,maka kelak akan a...