Malam ini Alya,Fiya bersama teman teman nya datang menghadiri undangan pengajian dipesantren An nur pesantren yang dekat dengan rumah Alya itu. Sebenarnya yang mendapatkan undangan tersebut adalah ayah dan bunda nya tapi karna kedua nya berada diluar kota mereka meminta Alya yang menghadirinya.Alya mengajak adik serta ketiga sahabatnya untuk ikut hadir. Dia sebenarnya sangat gugup pasalnya dia pasti akan bertemu atau melihat seseorang yang selama ini diam diam dikagumi dari jarak dekat karna biasanya dia hanya melihatnya dari jauh.
Malam ini seperti biasa Alya lebih suka memakai gamis hitam dipadukan dengan khimar hitam yang sedikit memiliki corak putih.
Saat ini mereka sudah duduk tepat didepan panggung acara.
"Nah enak ni duduk didepan begini bisa liat mas mas santri puas" cerocos Okta. Mereka hanya memutar bola matanya malas mendengar ucapan Okta."Kenapa Al" tanya Ningsih. Dia melihat Alya yang hanya menunduk dari tadi. Sontak Alya mengangkat kepala nya sembari menggeleng.
"Kamu punya utang ngasih tau wajah mas santri mu itu al" bisik April. Alya menggeleng pelan "Nanti kalo udh waktunya kalian juga tau sendiri,gak perlu aku ngasih tau kalian" ucap nya pelan. Teman teman nya hanya pasrah mendengar jawaban Alya.
Beberapa pemain rebana sudah naik ke atas panggung karna memang pengajian ini akan dibuka dengan sholawat terlebih dahulu sembari menunggu mbah kyai datang.
Alya mendongak menatap ke arah panggung ketika mendengar beberapa perempuan berteriak histeris.
Deg
Alya menatap takjub seseorang yang ada diatas yang sedang memain kan marawis nya.
"Masya'allah" gumam nya "e-eh astagfirullah" lanjutnya kemudian menunduk."Aduh yaallah bantu ngontrol jantung dong jedag jedug ni" gerutu nya pelan.
"Baru liat dari deket aja udh begini,gimana kalo sampe ngobrol udh pingsan duluan bisa bisa" ucap nya sangat pelan.
Alya hanya bisa menutup kuping nya ketika mendengar teriakan teriakan cewek cewek yang takjub dengan pria yang ternyata ia kagumi. Setiap pria itu memainkan marawis nya maka akan semakin kencang teriakan ukhty ukhty itu.
Jangan lupakan teman teman Alya mereka juga tidak kalah histeris.
"Aduh al mereka ganteng ganteng bngt" puji Okta
"Ciptaan mu sungguh indah yaallah" ucap April.
Alya hanya diam sambil menggeleng dia masih berusaha mengontrol jantung nya yang terus deg deg an.
________________________________
Acara pengajian sudah selesai sekarang mereka sedang berjalan keluar dari pesantren untuk pulang kerumah.
"Kalo disetiap pengajian nya banyak mas mas ganteng si aku mau kalo disuruh brngkt terus" ucap Okta.
"Iya apalagi yang tadi main marawis sabilah jadi calon aku" ucap April. Sontak Alya melotot tapi secepat mungkin ia merubah lai ekspresi nya seperti biasa.
"Kamu dari tadi kenapa diem aja al" tanya Ningsih
"Pusing denger kalian teriak teriak dari tadi" ucap nya asal.
"Hehe ya maaf al abis nya mereka ganteng nya ga nahan" ucap April cengengesan.
Alya hanya menggeleng sambil memperhatikan beberapa santriwati yang ada disana. Dia merasa sedikit minder ketika melihat beberapa santriwati yang cantik serta lantunan ngaji yang ia dengar tadi sangat bagus dan merdu.
"Saingan nya aja perfect dunia akhirat,aku yang remahan rengginang gini bisa apa" ucap nya sangat pelan sambil terkekeh. Kemudian melanjutkan jalan nya.
Saat ini mereka sudah sampai dirumah Alya,Ya memang mereka masih menginap sampai orang tua Alya pulang.
Mereka kemudian membersihkan diri masing masing.
"Yah cemilan nya abis" keluh Okta.
"Pergi ke minimarket yuk,beli cemilan sekalian jajan malem" ajak April. Mereka mengangguk.
Mereka pergi ke minimarket berjalan kaki karna jarak nya yang tidak jauh dari rumah mereka juga suka menikmati angin malam yang dingin.
Setelah sampai di minimarket mereka sibuk mencari cemilan cemilan favorit mereka masing masing.
Saat dengan memilih es cream pesanan Fiya karna gadis kecil itu tidak ikut,gadis itu menangkap sosok yang sangat ia kenal bersama seorang anak kecil yang ia sangat kenal yaitu anak dari pemilik pesantren.
Ia menatap sosok itu kagum
"Idaman bngt si mas,udh ganteng,pinter ngaji,sayang anak kecil lagi" gumam nya."Berasa lagi kan susah digapai nya. Apalagi kalo dari deket gini aghhh" lanjutnya frustasi sambil meremas ujung khimar nya.
Dia menatap sosok itu sampai punggung laki laki itu sudah tidak terlihat lagi. Ia melanjutkan memilih milih es cream until Fiya karna kalo sampe tidak sesuai ia pasti akan kena amuk adik kecil nya itu.
Setelah selesai memilih mereka berjalan menuju kasir dan membayar nya. Kemudian mereka memutuskan untuk pulang mereka membatalkan rencana jajan malam nya karna sudah semakin malam dan besok mereka harus sekolah.
Setelah sampai rumah Alya pergi ke kamar Fiya.
Tok tok
Ceklek
"Ni pesanan mu" ucap Alya sambil memberikan sekantong jajan.
"Hehe makasih mbak" ucap nya,kemudian Alya mengangguk dan pergi ke kamar nya.
Ceklek
Alya melihat teman teman berada diteras kamar sedang memakan cemilan. Dia yang sudah merasa ngantuk kemudian merebahkan tubuhnya diatas kasur.
Hari yang sangat melelahkan bagi Alya karna harus berulang kali mengontrol detak jantung nya ketika bertemu dengan mas santri nya itu.
:)

KAMU SEDANG MEMBACA
Hayy Mas Santri(On Going)
Novela Juvenil"Terimakasih untuk hal baik dikala itu mas" Alya Uzma Taqiyya Memendam rasa kagum kepada seseorang secara diam diam itu tidak salah, selama kamu menyertakan Allah didalam nya>< Pedam saja rasa itu dalam dalam dengan sebaik baik nya,maka kelak akan a...