ENAM BELAS

1.6K 237 8
                                    

Dorr

Dorr

Itu adalah bunyi petasan kelulusan. Ya hari ini adalah hari kelulusan alya dan angkatannya. Mereka senang juga sedih mereka telah sama sama selama 3tahun berharga diSMA ini,moment moment yang tidak akan pernah bisa diulang.

"Aaa gak nyangka udh lulus aja kita" ujar April.

"Iya,padahal rasanya baru kemaren masuk SMA ini" ucap Alya.

"Bakalan kangen setiap sudut disekolah ini" lanjutnya.

"Aaaa nanti kalo udh gk bareng bareng jangan lupain aku ya gaes" ucap Okta dengan gaya lebay nya.

"Dih W tampol juga muka lebay mu" ucap April jijik melihat raut wajah Okta yang menurutnya sangat gelay.

"Nanti pulang dari sekolah kalian kerumah ku ya" ucap Ningsih.

"Boleh,mau ngapain?" Tanya Alya.

"Ada sesuatu yang mau aku ceritain sama kalian,tapi nanti aja pulang sekolah" ujar ningsih.

Mereka hanya mengangguk lalu melanjutkan hari hari terakhir nya disekolah ini. Sangat menyenangkan tapi juga menyedihkan karna harus berpisah dengan teman teman yang sudah menemani selama 3tahun.

.

Mereka saat ini sudah berada dirumah Ningsih,mereka tadi terlebih dahulu pulang untuk ganti baju setelah itu baru kerumah ningsih.

Saat ini mereka sudah berada dikamar ningsih dengan beberapa novel,cemilan,dan yang pasti es jeruk permintaan Alya. Ningsih yang baru keluar dari kamar mandi tersenyum lalu duduk diantara teman teman nya yang berada diatas kasur nya yang lumayan besar itu.

Ningsih menarik nafas nya pelan lalu mulai menyampaikan sesuatu pada sahabat sahabatnya.

"Aku mau bicara boleh?" Ucap ningsih.

"Ngomong aja kayak sama siapa aja" ucap Alya sambil menyeruput es jeruk nya.

"Ayo ngomong ning" ucap April menunggu.

"Wisnu besok pulang dan minggu depan aku nikah" ujar ningsih pelan.

Sontak Alya yang sedang menyeruput es jeruk nya memuncrat kan es nya ke wajah Okta.

"ALYA!! Kalo gabisa minum gausah minum" kesal Okta

"E-eh maaf ta ga sengaja aku kaget denger ningsih mau nikah minggu depan lagi" ucap Alya sambil membantu Okta membersihkan wajahnya dengan tisu.

"Kok cepet bngt ning kan baru lulus" tanya Okta.

"Itu keputusan wisnu aku ya cuma bisa ikut gimana baik nya aja"

"Berarti mas Arif juga pulang dong" gumam Alya dalam hati.

"Wisnu pulang sendiri Ning?" Tanya Okta.

"Nggk dia pulang sama mas Arif,karna kabarnya minggu depan mas arif mau mengkhitbah perempuan" ujar ningsih.

Sontak Alya membulatkan matanya,dia berusaha mengantur nafas nya yang mulai tak teratur setelah mendengar bahwa mas Arif akan mengkhitbah perempuan minggu depan.

"Aku mau minta tolong kalian untuk nemenin aku seminggu ini sampai hari H ya" pinta ningsih.

Mereka mengangguk tidak dengan Alya yang hanya diam dia masih berusaha mengatur dirinya.

"Al bisa kan" tegur ningsih sambil memegang tangan sahabatnya itu.

"E-eh iya bisa bisa tenang aja seminggu aku temenin kami disini" ucap nya sambil tersenyum.

Akhirnya mulai malam ini mereka memutuskan untuk menginap dirumah Ningsih,setelah mendapat izin orangtua mereka dan setelah mengambil beberapa baju untuk seminggu.

Besok mereka akan ikut ningsih untuk menjemput wisnu dibandara. Sebenarnya alya sudah menyiapkan beribu alasan untuk tidak ikut menjemput supaya dia tidak akan bertemu mas Arif. Tapi apalah daya sahabat sahabatnya ini tetap memaksanya ikut.

.

"Udh siap semua kan?" Tanya Ningsih.

Saat ini mereka sudah berada didalam mobil sudah siap menjemput wisnu dkk.

"Udh yuk" ucap April.

Mobil pun melaju menuju bandara.

Setelah sampai dibandara ternyata wisnu dkk sudah sampai terlebih dahulu disana.

Ningsih tersenyum dari jauh ketika melihat wisnu menyalami kedua orangtua nya. Memang ningsih ikut menjemput wisnu atas permintaan kedua orang tua wisnu. Dari jauh wisnu hanya melambaikan tangan kepada ningsih dan gadis itu membalasnya dengan tersenyum.

"Al" panggil seseorang.

Alya yang merasa namanya dipanggil pun menoleh ke asal suara. Alya membeku disana niatnya tidak ikut mendekat kerobongan dan memilih berdiri sendiri dikursi tunggu malah membuatnya harus bertemu dengan laki laki itu.



:)

Hayy Mas Santri(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang