DUA PULUH DUA

1.7K 229 9
                                    

Jangan Lupa vote🌟
.
.
.
.
.

Gadis itu duduk dikursi yang tersedia didepan toko buku itu untuk menunggu teman teman nya yang masih didalam. Ia sebenarnya sudah tidak memiliki mood baik untuk melanjutkan jalan jalan nya tapi ia memikirkan teman temannya.

"Al" panggil seseorang

Alya menoleh lalu dengan cepat mengubah ekspresi sedihnya dengan ekspresi datar yang tak pernah ia keluarkan. Alya diam ia tidak merespon sama sekali.

Arif menarik nafas nya dalam dalam lalu mencoba duduk disebelah alya dengan masih menyisakan jarak diantara mereka.

"Al kam.."

"Mau apa disini" ucap Alya dingin.

Arif mengerutkan kening nya dia heran apa yang terjadi dengan gadis ini.

"Kamu knp?"

"Ada masalah" lanjutnya.

"Perduli apa situ?" Ketus Alya.

Arif mengerutkan keningnya heran.

"Sana pergi nanti calon istrimu marah lagi" usir alya.

Arif diam sebentar setelah itu tersenyum ia tau apa yang dimaksud gadis itu. Arif segera pergi dari sana dan kembali masuk kedalam toko buku,ia takut jika terus terusan disana gadis itu akan semakin marah dan penyebabnya ia sudah tau.

"Saya punya waktu terbaik untuk memberi tahu semua hal ke kamu al" gumam arif dalam hati sambil melangkah masuk ke toko buku.

Alya menahan mati matian tangis nya setelah kepergian arif. Ia sangat tidak suka dengan situasi seperti ini,ia benci dirinya yang lemah ketika dihadapkan oleh seorang arif.

"Alya harus lupa yaallah"

"Kalo memang dia bukan yang terbaik,sekaliiii lagi apus aja rasa ini" gumam gadis itu.

Alya kini masuk kedalam toko buku lagi setelah mendapat chat dari april yang menanyakan. keberadaan nya kenapa tidak ada didalam toko.

"Kamu dari mana aja al?"

"Kita nyari kamu juga" ujar april

"Hehe nyari angin sebentar diluar"

"Kamu gajadi beli buku?" Tanya Okta

"Nggk,buku yang aku mau lagi habis besok kapan kapan kesini lagi aja" ujar Alya.

Mereka mengangguk lalu segera pergi dari toko untuk makan.

Saat berada di tempat makan lagi lagi alya harus bertemu dengan Arif tapi bedanya mereka kali ini hanya lewat. Gadis yang bersama dengan Arif tersenyum sambil melambaikan tangannya kepada alya ketika dia tau ada alya disitu,alya membalasnya dengan tersenyum kikuk.

"Perempuan itu ramah banget pantes mas Arif milih dia" ucap nya dalam hati sambil melihat kedua orang itu sampai mereka menghilang dari pandangan gadis itu.

"Al udah selesai" ucap April

"Udh"

"Kalo gitu kita pulang ya nanti keburu sore kamu dimarahin bunda kalo kesorean" ujar april

"Iya yuk" ketiga gadis itu bergegas meninggal kan tempat makan dan segera pulang kerumah.


















Btw aku ada cerita baru!
Kapan bagus nya aku up😊

JANGAN LUPA VOTE
JANGAN LUPA FOLLOW

Spamm komen yang banyak biar aku tambah semangat hehe

JANGAN LUPA JADI ANAK BAIK!😊

Hayy Mas Santri(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang