DUA PULUH SATU

1.8K 232 33
                                    

Sekali lagi,berharap pada manusia adalah hal yang sangat menyakitkan!

.

.

.

Saat ini Alya sedang berkelahi menahan tangis yang sangat perih tangis yang sangat ia tidak suka kehadirannya.

"Jahat bngt si"

"Bisa gk si gak bikin nangis"

"Kalo bisa aku bunuh,ku bunuh kamu" omel nya.

Bunda tertawa melihat putri nya itu yang sedang marah marah dengan pisau dan bawang merah yang ada ditangan nya. Sejak memulai memotong alya terus saja ber drama bahkan nangis sesegukan hanya karna bawang.

Meski ia sudah melarangnya tapi gadis itu tetap memaksa ingin membantu nya memasak.

"Udh al drama nya itu sudah cukup skrng kamu mandi katanya mau pergi" ujar bunda yang mulai malas mendengar drama yang di main kan alya.

"Hehe iya bun,abis nya tu bawang jahat bngt bikin anak bunda yang cantik ini menangis" ucap gadis itu cengengesan lalu pergi ke kamar.

Hari ini Alya sudah memiliki janji dengan april dan Okta. Mereka akan pergi ke toko buku dan makan diluar,mereka sebenarnya ingin mengajak ningsih tapi mengingat gadis itu sekarang sudah menjadi istri dan lagi pula ningsih ikut pergi ke luar kota bersama suami nya.

Alya sudah siap seperti biasa selalu berpenampilan sederhana dengan gamis hitam yang senada dengan khimarnya dengan tas salempang berwarna putih.

"Alya pamit ya bun" ucap nya pada bunda yang sedang menonton tv.

"Iya hati hati sebelum magrib udh pulang ya al"

"Siap ibu negara" ucap nya lalu menyalami tangan bunda dan segera keluar karna kedua sahabatnya sudah menunggu.

.

"Maaf lama nunggu ya"

"Gapapa santai yuk masuk" ajak april. Alya mengangguk lalu masuk kedalam mobil.

"Kita mau kmn dulu?" Tanya Okta.

"Toko buku dulu deh ya abis itu baru makan" ajak alya.

"Iya,ke toko buku ya pak" ucap April pada supirnya.

Kini mereka telah sampai ditoko buku. Mereka melakukan aktivitas nya masing masing yaitu mencari novel novel favorit mereka. April dan Okta pergi ke sudut kiri toko buku sementara alya pergi ke sudut kanan nya karan biasanya novel novel favoritnya terletak disana.

Saat sedang sibuk memilih milih buku dengan tidak sengaja tangan Alya dan tangan seorang wanita bertemu ketika hendak mengambil buku yang sama. Bukan wanita itu yang membuat Alya terkejut tapi laki laki yang bersama nya yang membuat nya terkejut.

"Eh maaf mbk" ucap perempuan tadi.

Alya hanya menatap diam kedua nya ia masih berusaha menetralkan dirinya. Sebelum akhirnya

"Eh iya gak papa" ucap Alya.

"Al" panggil laki laki tadi

Alya diam dia tak merespon sedikit pun laki laki yang memanggil nya dengan menatap nya itu.

"Mbak mau buku nya kan ambil aja mbak saya cari yang lain" ucap Alya.

"Wah beneran mbak makasih banyak kalo gitu" ucap perempuan tadi sangat antusias.

Alya mendelik sebal melihat respon wanita itu.

"Saya permisi" ucap Alya kemudian berlalu dari sana.

Laki laki itu mengerutkan keningnya dan menatap sosok alya yang kini mulai menghilang dari pandangannya

"Dia kenapa?Tumben" ucap laki laki itu dalam hati.

"Kenapa harus ketemu lagi yaallah,sudah sudah cukup alya berharap. Buang dia dari hati Alya ketika dia memang gak pantes ada didalam nya yaallah" ucap Alya dalam hati sambil berjalan keluar dari toko buku itu.




























Hay author comeback😁
Happy reading:)

Hayy Mas Santri(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang