Hari Pertama

308 27 0
                                    

Pagi hari sekali, Taehyung bergegas kembali ke kamar kostnya. Mengucap terima kasih kepada Seokjin karena mengizinkannya menginap semalam, plus memberinya sarapan. Nasi goreng omelet. Jujur saja, Taehyung sempat kaget ketika mencicipi rasa nasi goreng buatan tetangganya itu. Rasanya enak sekali, seperti masakan bundanya di rumah.

Sesampainya di kostan, Taehyung bergegas mandi. Membersihkan badannya sambil bersenandung kecil, berharap agar hari ini merupakan hari yang baik dan menyenangkan. Sama seperti lagu yang ia nyanyikan, euphoria.

Pukul 07.30 Taehyung sampai di lobi Rkive. Ia menunggu sambil memperhatikan sekeliling. Karyawan disini sangat memperhatikan penampilan, serasi dari pakaian hingga sepatu. Taehyung harus belajar bagaimana cara memadupadankan gayanya nanti.

"Mas Taehyung, ya? Mari ikut saya ke ruangan HR" Ah, Taehyung mengenal wanita ini. Nayeon. Wajahnya yang manis serta pembawaannya yang ramah membuat Taehyung cepat mengingat namanya. Ia berdiri, mengikuti arah yang ditunjukkan Nayeon.

Sampai di tujuannya, Nayeon mempersilakan Taehyung duduk dan ia kembali berbicara

"Mas tunggu disini saja ya. Nanti sekitar pukul 08.30 saya ajak berkeliling kantor untuk perkenalan dengan divisi lain" ia mengakhiri kalimatnya dengan senyum yang sangat manis. Membuat Taehyung langsung membalas senyumannya dan kemudian mengangguk sambil berkata

"Oke, mbak"

.

Sesuai dengan janjinya, Nayeon mengajak Taehyung mengelilingi bangunan ini. Banyak sekali ruangan dan divisi yang ia kunjungi. Tak bisa langsung mengingatnya, karena ia cukup gugup. Dipandangi oleh orang banyak bukan suatu hal yang biasa bagi Taehyung. Ia tidak terlalu menyukai hal - hal seperti ini, canggung pikirnya.

Sampai pada akhirnya, ia mengunjungi tempat dimana ia akan bekerja. Begitu pintu terbuka, terlihat Seokjin sedang melakukan evaluasi kecil bersama dengan timnya. Menyadari kehadiran Taehyung dan Nayeon, ia menghentikan sejenak kegiatannya dan kemudian duduk di kursinya. Mempersilakan Nayeon memperkenalkan Taehyung kepada rekan satu timnya.

"Temen - temen, perkenalkan ini Taehyung anggota baru divisi keuangan. Mulai hari ini ia sudah aktif bekerja disini ya. Mas Taehyung, silakan perkenalan diri dulu" ujar Nayeon, kemudian mengambil satu langkah mundur

"Perkenalkan, saya Taehyung. Panggil saja Tae. Saya berasal dari Bandung. Mohon bantuannya ya teman - teman semua" ia mengakhiri ucapannya dengan badan sedikit membungkuk. Memberikan gestur hormat kepada calon rekan satu timnya.

"Selamat bergabung, Tae. Kamu pasti betah disini" ujar Hoseok, pria yang duduk dekat dengannya saat ini. Senyumannya cerah sekali, membuat Taehyung berpikir akan sangat menyenangkan jika mempunyai rekan seperti dia.

"Makasih banyak, kak"

"Ya sudah mas, saya tinggal ya. Selamat bergabung dan selamat bekerja" ujar Nayeon ceria, kemudian pergi dari ruangan itu. Taehyung kemudian duduk di samping Hoseok. Divisi keuangan mempunyai 5 anggota. Seokjin sebagai koordinator, kemudian Hoseok. Ada 2 orang wanita yang Taehyung tidak ingat namanya. Padahal tadi wanita itu sudah memperkenalkan dirinya.

"Tae, santai aja ya. Nanti kalo lo bingung tanya ke gue aja. Kak Seokjin kadang rese ditanya - tanya kayak gitu. Apalagi kalo lagi banyak deadline, ngerti kagak kena amuk iya" ujar Hoseok sambil sesekali melirik sinis ke arah Seokjin yang masih saja fokus bekerja.

"Oke, kak. Tolong bantu gue, ya. Fresh graduate kayak gue nggak ngerti masalah di lapangan"

"Beres pokoknya"

.

Saat jam istirahat, Seokjin menghampiri meja kerja Taehyung. Menepuk kecil bahunya, membuat Taehyung sedikit terperanjat kemudian membalikkan badannya menghadap Seokjin

"Kak, gue kaget tau" ada sedikit kesal dalam nada bicaranya. Bagaimana tidak, ia sedang fokus mengamati contoh laporan keuangan yang akan ia kerjakan nanti

"Serius banget lo? Ayo makan dulu, udah jam istirahat. Sorry ya gue baru nyapa, atasan minta laporan keuangan bulanan tadi. Bawel banget, makanya buru - buru gue kerjain. Lo mau makan di kantin bareng gue?"

"Boleh kak, gue ikut aja"

"Seok, lu ikut nggak?"

"Duluan aja kak, nanti gue nyusul. Nanggung nih, lagi nge-print"

Seokjin menganggukkan kepalanya. Berjalan keluar ruangan diikuti Taehyung di belakangnya. 2 wanita rekan satu timnya sudah menghilang entah kemana.

.

Pukul 4 sore jam kerja Taehyung berakhir. Ia melirik ke arah Seokjin, berpikir apakah sebaiknya mengajak tetangganya itu untuk pulang bersama atau tidak. Tapi yang ia lihat, Seokjin sedang menelpon. Terlihat sangat serius, yang Taehyung dengar mereka sedang membahas suatu masalah yang Taehyung tak tahu itu apa. Kemudian ia beralih melirik Hoseok, pria itu pun sedang serius mengetik di komputernya. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang sendiri saja, tidak ingin mengganggu rekannya yang sedang bekerja.

"Semuanya, gue duluan yaa" ujar Taehyung. Mengambil ranselnya kemudian menggendongnya di pundak

"Eh Tae, tungguin dong. Gue juga mau pulang ini" ujar wanita dengan pakaian berwarna lilac. Taehyung masih belum mengingat siapa nama wanita ini. Sedangkan wanita yang satu lagi, saat ini sedang duduk disamping Hoseok, di meja kerjanya. Terlihat seperti sedang mendiskusikan sesuatu yang penting dengan Hoseok, terlihat dari kerutan di dahinya.

"Ayo, pulang Tae. Guys, gue duluan yaa" ujarnya kembali, keluar dari ruangan diikuti Taehyung dibelakangnya. Berjalan menuju lift beriringan. Saat sampai di depan pintu lift, Taehyung membuka suara

"Kak, maaf. Gue lupa nama lo" ujar Taehyung sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal sama sekali

"Buset dah gue dilupain haha. Jihyo. Nama gue Jihyo. Jangan bilang lo lupa juga sama Dahyun?" tebakan wanita itu benar, tepat sasaran membuat Taehyung meringis kecil sebagai bentuk jawabannya

"Nah loh diem anaknya, berarti bener ya haha. Yang duduk di samping gue Dahyun namanya. Dia seumuran sama gue, sama Hoseok juga. Lo paling muda tau diantara kita, adek bayi hihi" Jihyo terkikik geli. Entah di rumah, ataupun di tempat kerja, Taehyung selalu menempati posisi bungsu. Ya.. Setidaknya, ia bisa menganggap rekan - rekannya ini keluarga kedua baginya.

BEST GIFTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang