Ditinggal

220 18 0
                                    

Saat ini Taehyung berstatus sebagai mahasiswa. Ya, berkat tekadnya dan juga usaha extranya untuk membujuk kakaknya. Bukan perkara mudah, sebab Yoongi pun sama keras kepalanya dengan Taehyung. Hyorin yang saat itu menengahi hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan. Tak jauh berbeda dengan Jeonwoo, yang berulang kali mengurut pangkal hidungnya. Berdiskusi dengan kedua anaknya memang tak semudah yang dibayangkan.

"Tae, lo mau nitip makan nggak? Gue mau beli nih sama Hoseok" ujar Jungkook sambil mengetuk pintu kamar Taehyung pelan

"Nggak kak, duluan aja"

"Beneran ya? Jangan bilang laper pas gue udah di kosan. Awas aja"

"Iyaaaaa. Udah sana pergi, gue lagi sibuk kak"

Sudah Jungkook duga, anak ini tidak akan meninggalkan kamarnya sebelum tugas kuliahnya selesai. Taehyung jadi anak yang membatasi jam main dan nongkrongnya setelah pekan perkuliahan dimulai. Jungkook tahu, kuliah dan bekerja merupakan suatu kombinasi yang berat. Yah wajar saja jika Taehyung sibuk sekarang. Maka, ia hanya bisa diam. Tidak banyak yang bisa ia lakukan. Ia hanya akan mengawasi Taehyung, seperti pesan Yoongi padanya.

"Loh, Taehyung mana bro?" ucap Hoseok

"Yah, namanya juga maba. Lagi ngambis dia. Udah ntar kita bungkusin makanan aja. Palingan ditinggal bentar juga abis" jawab Jungkook enteng

"Yaudah deh. Yok berangkat, keburu laper gue"

.

Disisi lain, Taehyung masih saja bergelut dengan tugas - tugasnya. Sesekali ia menggaruk - garuk kepalanya saat tugasnya terasa sedikit sulit

"Duh ini gimana ya ngerjainnya, googling juga kurang ngerti guenya. Huh.." Taehyung menghembuskan nafasnya sedikit keras. Ternyata cukup sulit menjadi mahasiswa disaat posisinya sudah menjadi karyawan swasta. Siang tadi, ia terlambat makan siang gara - gara harus mengerjakan laporan bulanan yang sudah diminta Seokjin. Atasannya itu meminta laporan bulanan lebih awal, alhasil Taehyung harus menunda semua pekerjaanya dan mengerjakan laporan tersebut terlebih dahulu. Ia baru bisa mengisi perutnya pada pukul 3 sore. Setelahnya ia mendapat ocehan panjang lebar dari Jihyo.

Taehyung merasa kepalanya sedikit pusing, ia menggeleng - gelengkan kepalanya sejenak. Berharap rasa pusing itu menghilang. Namun, nyatanya usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Ia menoleh ke kanan, hendak meraih gelas air minumnya. Tapi kemudian, ia merasakan sesuatu mengalir dari hidungnya. Darah. Ia mimisan, lagi. Sudah kedua kalinya ia mimisan minggu ini. Taehyung cepat - cepat mengambil tisu, mengubah posisi duduknya menjadi tegak dan bernapas dengan mulutnya sedikit demi sedikit.

.

"Seok thank you banget ya udah nebengin gue"

"Yaelah santai aja kali Jung. Gue juga lagi mumet, suntuk banget di ruangan Kak Seokjin lagi banyak deadline juga kayaknya. Tuh anak kecil juga kena imbas"

"Hah? Emang kenapa?"

"Gak tau deh. Kak Seokjin dimintain laporan lebih awal, dia juga baru dikasih tau pagi - pagi sedangkan laporan harus udah selesai jam 3 sore. Ya gimana si Taehyung bisa tenang. Mereka ngerjain laporan berdua. Gak abis pikir gue, harus banget dadakan apa"

"Kok lo nggak bilang gue?"

"Lah gue kira lo tau" timpal Hoseok heran

"Nggak. Gue lagi sibuk prepare buat rapat lusa. Besok siang gue berangkat makanya pengen refreshing dulu. Biar nggak semrawut otak gue"

"Ya itu kali Kak Seokjin dimintain ikut juga"

"Seinget gue kemarin nggak ada nama Kak Seokjin deh di suratnya. Kenapa dia tiba - tiba ikut ya?"

"Gak tau deh, nggak ngerti juga. Yaudah lo tengokin deh itu anak. Kasian dia stres banget kayaknya. Baru masuk kuliah juga kan dia?"

"Iya. Yaudah deh gue ke atas. Thank you ya! Tiati lo di jalan"

"Oke, gue balik ya"

.

Sesampainya di depan kamar Taehyung, Jungkook cepat - cepat mengetuk pintu kamarnya, sambil beberapa kali memanggil nama Taehyung

"Sebentar kak" terdengar sahutan dari dalam. Tak lama, pintu kamar terbuka. Menampilkan Taehyung dengan raut wajah sedikit pucat

"Loh? Pucet banget lo? Abis ngapain?" Jungkook memasang ekspresi kaget

"Hah? Nggak, kok. Gue gak habis ngapa - ngapain kak"

"Jangan boong, Taehyung. Lo kenapa?"

"Gapapa, kak. Ayo masuk, makanannya mana?" Taehyung sengaja mengalihkan topik pembicaraan. Tak mau Jungkook bertanya semakin jauh

"Ini, cepet makan dulu" Jungkook memberikan satu bungkus makanan yang diterima dengan cepat oleh Taehyung

"Oke, gue ambil piring dulu"

Ia berjalan mendahului Jungkook. Setelahnya, Jungkook masuk ke kamar kost Taehyung dan mengamati sekitar. Ia yakin, pasti terjadi sesuatu selama ia pergi tadi. Kemudian matanya menangkap beberapa gumpalan tisu di dekat laptop Taehyung yang masih menyala. Terdapat noda merah disana. Anak itu mimisan, batinnya.

Tak lama, Taehyung datang dengan satu piring nasi goreng. Sedikit terkejut ketika ia melihat Jungkook menatapnya tajam. Duh, sial. Gue lupa buang tisu. Abis deh gue kena semprot.

"Lo mimisan?"

"Hehe. Dikit doang, kak. Capek kali ya hehe"

"Jangan hehe hehe doang Taehyung" ujar Jungkook tegas

"Ya abis gue juga gak tau kak kenapa bisa mimisan.." ujar Taehyung sedikit merengek. Ia takut, sungguh sangat takut ketika Jungkook menatapnya seperti itu. Mengingatkannya akan tatapan Yoongi.

Jungkook menghela nafas kasar, kemudian menepuk - nepuk lantai di sampingnya. Memerintahkan Taehyung untuk duduk di sampingnya. Tanpa banyak bertanya, Taehyung menghampiri Jungkook. Meletakkan piring berisi nasi goreng yang ia bawa dihadapannya.

"Lo jangan telat makan sama kecapean Taehyung. Inget gak?" nada bicaranya kembali lembut

"Inget kak" cicit Taehyung

"Jangan diulang lagi. Gue lusa mau ke Surabaya, rapat direksi. Lo jangan sampe telat makan, gue agak lama soalnya disana, 3 hari 2 malem. Nggak bisa nganterin lo makan gini sementara"

"Maafin gue, kak. Bikin lo repot. Harusnya kan lo prepare sekarang bukannya disini"

"Ya justru itu. Gue tadinya mau refreshing sejenak, cari angin sama lo sama Hoseok juga. Biar nggak stres ngadepin rapatnya. Lo nggak mau ikut juga udah aneh di mata gue, Tae. Sejak kuliah lo sibuk banget. Gue tanya sekarang, semalem tidur jam berapa?"

Taehyung melongo. Apa - apaan ini?

"Kok diem? Begadang ya lo semalem? Jawab cepet" imbuh Jungkook sedikit memaksa

"J-jam 3 kak"

Jungkook memejamkan matanya. Kesal. Bagaimana bisa Taehyung tidur selarut itu?

"Tae-"

"Nggak sadar" timpal Taehyung cepat

"Hah?" Jungkook mengerutkan alisnya

"Gue ngerjain tugas kak, disuruh bikin analisa. Nggak sadar pas nengok udah jam 3. Makanya gue buru - buru tidur" ujar Taehyung kecil

"Ya udah, di makan itu nasi gorengnya"

Taehyung tersenyum, kemudian mengangguk. Menyantap nasi goreng itu dengan lahap. Jungkook sedikit tersenyum, tapi seketika senyuman itu luntur tatkala ia mengingat besok ia akan pergi.

Gue jadi khawatir. Tae, lo bisa jaga diri kan?


BEST GIFTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang