Jeonwoo saat ini sedang berada di ruangan milik Namjoon, ditemani sang istri Hyorin. Jantungnya berdegup kencang, membayangkan segala kemungkinan buruk yang mungkin terjadi. Namun, sebisa mungkin ia menetralkan kegelisahannya itu di hadapan istrinya dan kedua anaknya. Ia seorang kepala keluarga, tentu harus menjadi yang terkuat.
"Om, sepertinya Yoongi harus segera menjalani operasi. Melihatnya kesakitan seperti itu, sungguh membuatku sangat khawatir"
"Kapan operasi itu bisa dilakukan?"
"Lusa. Jika Yoongi sudah siap kita bisa melakukannya lusa. Ingatkan dia untuk tenang saat akan menghadapi operasinya. Ini salah satu operasi besar" jelas Namjoon kepada Jeonwoo dan Hyorin
.
"Yoongi sudah siap ayah, Yoongi ingin sehat" jawab Yoongi segera setelah Jeonwoo menjelaskan perihal operasi yang akan ia jalani
"Baiklah, ayah akan mengatakannya pada Namjoon. Kamu harus tenang ya, nak. Biar semuanya lancar"
Tak lama setelah mengucapkan kalimatnya, handphone Taehyung berdering. Menampilkan nomor yang tak ia kenali. Bergegas mengambilnya, kemudian menggeser tombol hijau dan mendekatkan handphone-nya ke telinga
"Ya, halo?" sapa Taehyung
"Iya betul. Oh benarkah? Ah, baiklah terima kasih" tutup Taehyung. Sedetik kemudian senyum terpancar dari wajahnya, lantas berkata
"Aku lolos interview, yah.. bun.. kak.."
"Whoa? Serius? Duuh adik Kak Yoon ini hebat banget. Kakak bangga, dek" ujar Yoongi seraya mengusak surai Taehyung. Ayah dan bundanya pun ikut tersenyum dibuatnya
"Kapan kamu mulai kerja?" ujar Yoongi
"Ini masalahnya. Mereka minta adek dateng ke Jakarta lusa. Adek mau nungguin Kak Yoon selesai operasi dulu"
"Adek, nggak boleh gitu sayang. Kamu harus profesional. Jangan sampai kesempatan ini hilang gitu aja. Kemarin Kak Yoon juga lho yang anter adek ke sana. Masa mau batal gitu aja?" Hyorin menasihati anak bungsunya
"Yang dibilang bunda itu bener, dek. Perjuangan kakak sia - sia dong kalo kamu nggak pergi. Nggak apa - apa, nanti adek ditemenin ayah ya. Maaf kali ini kakak nggak bisa anter adek" tutur Yoongi
"Nggak.. Nggak.. Kakak nggak perlu minta maaf. Aku yang seharusnya minta maaf nggak bisa nungguin kakak nanti"
"Ada bunda sayang. Kak Yoon nggak akan sendirian. Adek nggak apa - apa ya dianter ayah aja?" ucap Hyorin seraya tersenyum
Taehyung melirik kecil ke arah Yoongi, yang dibalas anggukan oleh Yoongi. Dirinya menghela nafas, bahunya sedikit turun.
"Yaudah, adek berangkat deh"
.
Hari ini, Taehyung sedang dalam perjalanan menuju Jakarta, ditemani sang ayah. Mereka berangkat sejak pukul 5 pagi, untuk menghindari kemacetan dan mengejar waktu yang diberikan oleh pihak Rkive. Pukul 10 pagi, katanya.
"Bunda, Kak Yoongi gimana?" tanya Taehyung kepada bundanya lewat telpon. Ia tak henti - hentinya menanyakan kondisi kakaknya
"Kak Yoon masih belum sadar, dek. Dokter bilang sekitar satu jam lagi dia sadar. Operasinya lancar kok. Ade jangan khawatir lagi ya.. Udah sampe mana ini?" jawab Hyorin
"Aku udah sampai di Jakarta, baru aja keluar tol. Masih sekitar satu jam lagi bun"
"Yaudah. Adek sama ayah hati - hati ya. Nanti bunda kabarin kalo Kak Yoon udah sadar. Bunda tutup ya, nak" tungkas Hyorin mengakhiri panggilan telpon mereka. Jeonwoo menolehkan sejenak kepalanya ke arah Taehyung, kemudian bertanya
"Gimana dek?"
"Kak Yoon masih belum sadar yah. Tapi kata bunda, operasinya lancar. Sekitar satu jam lagi baru sadar"
"Yaudah, kamu jangan cemberut gitu dong. Kan Kak Yoon udah selesai operasinya. Kamu mikirin apa lagi?"
"Aku nggak ada pas Kak Yoon butuh. Tapi pas aku susah, Kak Yoon orang pertama yang bantu aku.."
"Itu udah jadi kewajiban dia buat bantu kamu, dek. Dia kan kakaknya. Wajar kalo dia selalu cepet tentang apapun yang berhubungan sama kamu"
"Iya yah" Setelahnya, Taehyung menyandarkan kepalanya ke pintu mobil. Memikirkan kakaknya hanya ditemani sang bunda membuat Taehyung tak enak hati. Ia menutup matanya, berharap tidur sejenak dapat menghilangkan rasa khawatirnya.
.
Di rumah sakit, Yoongi sedikit demi sedikit mulai mendapatkan kesadarannya. Matanya mengerjap kecil, melirik ke arah bunda yang duduk di samping kanannya.
"Bunda.." ujar Yoongi. Suaranya sangat kecil dan lirih
"Kakak, kenapa sayang? Ada yang sakit?" jawab Hyorin seraya mengusap kepala anak sulungnya lembut
"Nggak.. Cuma mual aja bunda sedikit. Adek udah sampe bun?"
Hyorin tersenyum. Hal pertama yang Yoongi tanyakan adalah adik kecilnya itu
"Adek udah sampe. Tadi ayah chat bunda, katanya lagi proses tanda tangan kontrak. Nggak usah khawatir, adek aman kok sama ayah"
"Hmm.. Yoongi lega dengernya. Bunda, mau minum" pinta Yoongi sambil berusaha untuk duduk
"Sini bunda bantu nak"
Hyorin membantu Yoongi untuk duduk dan memberikannya minum. Melihat anaknya berhasil melewati operasi dengan baik, Hyorin merasa lega. Semoga setelah ini, cedera anaknya akan pulih dengan cepat.
![](https://img.wattpad.com/cover/277669505-288-k415919.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST GIFT
Cerita PendekTaehyung yang bekerja diluar kota demi melanjutkan pendidikannya, bertemu dengan seorang lelaki bernama Jungkook. Yang mengejutkan, Taehyung pernah memimpikan lelaki ini, jauh sebelum mereka bertemu. Takdir kah?