Setelah melewati komunikasi yang alot, Jungkook memutuskan untuk mengikuti saran Seokjin yaitu menunggu di kost mereka. Bukan hal mudah bagi Seokjin untuk membujuk sahabatnya itu. Kesabarannya yang setipis tisu pun diuji habis - habisan. Pada akhirnya, ia memakai privilage sebagai kakak tertua dan Jungkook menurutinya.
Saat ini, Jungkook sedang makan nasi goreng buatan Seokjin di kamar kost Taehyung. Baru ingat juga, ia tak sempat makan makanan berat. Ia hanya memakan cemilan cemilan ringan, seperti cookies dan keripik kentang kemasan. Gak sempet, takut ketinggalan pesawat katanya.
"Lo kayak belom makan sebulan buset Jung. Lahap bener" ujar Seokjin
"Ya kan perjalanan jauh bang. Mana buru - buru lagi"
"Suruh siapa buru - buru?" Taehyung berucap santai sambil berusaha bangun dari posisi berbaringnya
"Heh cil, gue buru - buru karena keinget elo. Mana katanya yang mau bilang panitia kalo nggak kuat? Nyatanya, elo pingsan duluan. Emang bocil tukang ngibul"
"Dih, marah - marah terus lo kak. Cepet tua"
"Dia emang lebih tua dari lo Taehyung, ngada - ngada aja lo. Lagian yang dia omongin bener, lo kenapa nggak bilang panitia kalo lo ada alergi?" ujar Seokjin
"Gue mau bilang kak, sumpah.. Tapi gue gak tega, liat temen - temen gue kerja sana sini eh guenya malah istirahat di tenda"
"Ya kan elo ada alergi.."
"Ya tetep aj---mmph"
Jungkook membekap mulut Taehyung sehingga ia tak bisa melanjutkan alibinya. Seokjin yang melihat hal itu seketika tertawa. Taehyung meronta meminta Jungkook melepaskan tangannya dari mulutnya itu. Tawa itu terhenti ketika Taehyung meminta bantuannya dengan menarik sweater yang Seokjin kenakan.
"Udah Jung, anaknya kasian itu. Baru mendingan, lepasin cepet ah" namun kekehan masih terselip di antara kalimatnya itu. Setelahnya, Jungkook menjauhkan tangannya dari mulut Taehyung. Yang langsung disambut oleh ocehan Taehyung
"Ih. Orang lagi ngomong juga. Kenapa dibekap gituuuu?"
"Tae, udah ah. Si Jungkook lagi makan kasian. Capek juga dia baru dateng kan"
"Capek kok masih bisa jail" muka Taehyung tetap cemberut. Semakin kesal ketika melihat Jungkook mengejeknya dengan menunjukkan raut wajah yang, sungguh sangat menyebalkan. Refleks, tangan Taehyung terulur untuk memukul lengan Jungkook. Namun naas, pukulannya itu malah mengenai piring yang Jungkook pegang diatas telapak tangannya. Alhasil, semua nasi goreng dalam piring tersebut tumpah.
"Taehyung ah anjir nasi goreng gue nih" Jungkook mulai tersulut emosi.
"Ya maaf. Salah sendiri lo tengil kak" Taehyung tentu tak mau kalah. Ia juga tak kalah kesal
Sedangkan Seokjin yang berada disamping mereka hanya menghela nafas pelan. Belum genap satu hari mereka dipertemukan lagi, sudah terjadi keributan seperti ini.
"Baaang" Jungkook menunjukkan puppy eyes-nya pada Seokjin
"Hmm" ujarnya malas
"Ayoo buatin lagii. Gue masih lapeeer" ucapnya manja seraya menggoyang - goyangkan lengan Seokjin
"Ih bikin sendiri sana. Manja bangeet" jawab Taehyung. Tak membalas dengan kata, Jungkook mengambil boneka beruang kecil di dekatnya dan sedetik kemudian dilemparkan tepat di kepala Taehyung. Cukup keras, karena sempat terdengar suara tak.
"Aw, sakiiit ih. Kak Jin liat tuuh masa gue lagi sakit malah dilempar bonekaaaa" Taehyung merajuk kepada Seokjin sambil menarik - narik ujung sweaternya. Sedangkan Seokjin? Ia hanya bisa memejamkan matanya. Enggan melihat drama menjijikan di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST GIFT
Historia CortaTaehyung yang bekerja diluar kota demi melanjutkan pendidikannya, bertemu dengan seorang lelaki bernama Jungkook. Yang mengejutkan, Taehyung pernah memimpikan lelaki ini, jauh sebelum mereka bertemu. Takdir kah?