Tak terasa kini Taehyung sudah memulai semester baru. Hari - harinya sebagai pekerja juga mahasiswa yang begitu berat berhasil dilewatinya. Ia sudah pandai mengatur jadwal bekerja dan belajarnya. Terkecuali ketika deadline hadir di depan mata. Semuanya berubah menjadi berantakan. Ia tak bisa fokus. Beruntung, Seokjin dan Jungkook hadir dalam setiap kesulitan yang ia hadapi. Meskipun tertatih, pada akhirnya ia bisa melewatinya.
Minggu pagi, Jungkook dan Taehyung mempunyai agenda baru. Mereka akan keluar kost pukul 6 pagi, jogging, membeli sarapan dan pulang pada pukul 10. Inisiatif Taehyung tentu saja. Mereka juga mengajak Seokjin. Namun, senior mereka itu beralasan ini hari libur gue yang berharga. Please jangan ganggu gue. Lo pada mau pergi kemana bebas deh, hati - hati aja pesen gue. Hoseok sesekali ikut menemani. Begitu juga dengan rekan kerja mereka yang lain, Jihyo dan Dahyun.
"Kak gue mau sate padang" ujar Taehyung ketika mereka duduk di sebuah bangku taman
"Tumben. Biasanya kalo gue tanya jawabannya terserah"
"Gara - gara buka twitter. Jadi kepengen deh"
"Yahh laper mata doang itu namanya"
"Diiih. Nggak ya, enak aja. Emang lagi kepengen aja"
"Noh di depan ada, mau gue pesenin?" Jungkook menunjuk gerobak sate padang keliling dengan dagunya. Taehyung mengangguk, mengiyakan tawaran Jungkook
"Lo tunggu disini aja. Ntar ditempatin orang. Gue pergi dulu" Taehyung lagi - lagi hanya mengangguk. Jungkook kemudian beranjak, menuju gerobak penjual sate padang keliling. Setengah jalan, ia mendengar teriakan dari belakang
"Kak Juuung" ah teriakan Taehyung kencang sekali. Beberapa orang pun mengalihkan atensinya pada Taehyung. Jungkook sedikit malu atas kelakuan temannya itu. Ia menunduk sejenak, mengusap wajahnya kemudian berbalik dan mendongak. Menunggu kalimat lanjutan Taehyung
"Punya gue jangan pedes, kak" Jungkook mengacungkan jempol kanannya. Kemudian berbalik dan bergumam malu banget anjir diliatin.
.
Sampai di kamar kostnya, Taehyung beristirahat sejenak. Sambil membuka twitter, aplikasi yang jadi favoritenya beberapa tahun belakangan. Setelahnya, ia bergegas ke kamar mandi. Membersihkan badannya dari debu yang menempel. Baru saja ia keluar dari kamar mandi, ponselnya berdering. Terlihat nama Kak Jung disana. Ngapain lagi sih?
"Ya kak? Kenapa?"
"Lo nanti malem free gak?"
"Free kok. Mau kemana?"
"Temenin gue nongkrong. Ada deadline nih, gue mau sambil ngopi"
"Ck, si paling ngopi. Kerjain di kostan aja kenapa sih kak" Taehyung mulai jengah
"Yes or no? Gue mau diluar" tegas Jungkook
"Ya ya ya. Gue temenin. Jam berapa?"
"9 malem, deal?"
"Kak gue udah tidur please kalo jam segitu"
"Sekali ini aja Taehyung, ayo yaa? Hehe"
"Haha hehe, gak cocok jadi imut. Yaudah, nanti chat aja kalau mau berangkat"
"Makasih adik baik, see you" kemudian panggilan terputus.
"Sii yii idik biik, ada maunya aja muji - muji gue. Nyebeliiin"
.
Tepat pukul 9, Jungkook menelpon Taehyung bahwa ia akan menuju kostan Taehyung dalam 15 menit. Setelahnya, Taehyung mengambil jaket dan juga masker. Menyemprotkan sedikit parfume pada jaket dan juga pakaiannya. Berhenti sejenak di depan cermin, memastikan penampilannya sudah cukup baik untuk dilihat. Tak lama, ketukan di pintu kamarnya terdengar. Ia bergegas keluar
"Rapi amat lo. Mau kencan?"
"Kencan darimana. Ini gue biasa aja loh kak" jawab Taehyung. Kemudian Jungkook mendekat, sedikit mengendus Taehyung
"Kak! Apaan sih?!"
"Wangi banget lo anjir. Jangan caper sama anak kafe, gue bilangin"
"Dih, siapa yang caper. Orang gue selalu wangi kok kalo kemana mana"
"Gak. Ini beda. Lo mau cari pacar ya? Ciee" Jungkook menyolek kecil pipi Taehyung. Senyum jahilnya pun terpancar
"Fix gue gak jadi keluar. Sendiri aja sana" Taehyung buru - buru membalikkan badan. Tawa meledak keluar dari bibir Jungkook. Kemudian, ia menahan Taehyung. Mencekal bahunya, agar adik kecilnya ini tidak merajuk.
"Maaf maaf haha. Gue bercanda Tae. Yuk berangkat"
.
"Ngerjain deadline apa sih kak? Perasaan kantor lagi adem ayem"
"Ya adem di divisi lo, belum tentu divisi gue adem juga Tae"
"Iya juga sih" Taehyung menyeruput smoothiesnya. Mengambil satu potong potato wedges dihadapannya. Kemudian melanjutkan kalimatnya
"Tapi kok gue gak boleh liat?"
"Ini rahasia. Secret."
"Peliiit"
Jungkook hanya tertawa setelahnya. Belom saatnya lo tau, Tae. Gue pasti kasih tau. Pasti.
"Oh iya kak, jadwal KKN gue udah keluar. Kemarin sore, dosen nge-share di grup angkatan. Gue kebagian agak jauh nih, Bogor"
"Bogor lumayan deket lah Tae. Emang dimana sih KKN nya?"
"Nggak tau, gue cuma baca sampe lokasi doang hehe. Nanti deh gue liat lagi detailnya."
"Trus, kerjaan lo gimana?"
"Ya gue tetep masuk lah kak. Kampus kan tau gue sambil kerja. Tiap sabtu doang gue full dari jam 8 sampe jam 3. Sisanya, paling gue ngerjain laporan gitu sih"
"Lo bakalan lebih cape dong?" lirih Jungkook
"Ya kan ini mimpi gue kak. Nggak mungkin gue berhenti tengah jalan kayak gini"
Jungkook refleks melihat layar laptopnya. Disana juga terpampang jelas mimpinya. Layar laptopnya menampilkan sebuah web pendaftaran magang di Jepang. Hal yang ia dambakan, bahkan sejak kecil. Menginjakkan kaki di negeri sakura, makan beberapa street food, membeli beberapa action figure disana. Itu adalah hal - hal kecil dari mimpi besarnya.
"Batal dong lo ikut gue ke Bromo?"
"Iyaa" Taehyung menjawab dengan lesu. Ia harus kembali menunda salah satu destinasi wisata impiannya
"Yaudah, gak apa - apa ya kalo gue berangkat?"
"Lah? Ya berangkat aja, kak. Kenapa izin ke gue?" Taehyung tertawa canggung setelahnya
"Ya kan lo pengen banget kesana. Gue jadi nggak enak"
"Chill aja kak. Gue oke kok"
"By the way yuk balik, udah jam 12"
"Hah? Beneran kak??" Taehyung langsung melihat jam di ponselnya. Jungkook mengangguk.
"Kenapa emangnya?"
"Gue besok disuruh dateng pagi, prepare sama Kak Seokjin sebelum ikut rapat direksi"
"Balik dari sini langsung tidur. Gue nginep deh, lo kan kalo tidur suka nggak inget waktu"
"Hehe, oke deh. Let's go kak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST GIFT
Short StoryTaehyung yang bekerja diluar kota demi melanjutkan pendidikannya, bertemu dengan seorang lelaki bernama Jungkook. Yang mengejutkan, Taehyung pernah memimpikan lelaki ini, jauh sebelum mereka bertemu. Takdir kah?