1

285 17 0
                                    

Hari kepergian Jungkook ke Jepang pun tiba. Ia bersiap, mengeluarkan satu koper besar ditambah satu tas punggung dan satu sling bag. Yoongi masih ada disana, beralibi pekerjaannya di Jakarta belum selesai. Entah memang kenyataannya atau ia hanya mencari - cari alasan agar sang adik tak merasa kesepian. Jungkook mengunci pintu kamarnya. Kamar yang selama ini menjadi saksi bisu perjalanannya di Jakarta. Saksi dimana Jungkook berulang kali ditelpon ibunya, berkata bahwa sebaiknya ia kembali saja ke kota asalnya Tangerang. Namun, Jungkook pun berkali - kali meyakinkan ibunya itu bahwa ia akan baik - baik saja disini. Hari - hari pertama yang berat, tugas kantor yang begitu banyak, sampai beberapa teman yang membuatnya tidak nyaman. Semua memori itu tiba - tiba saja terputar dalam benaknya, dengan sendirinya.

Kini pintu itu sudah terkunci, tertutup. Pertanda kenangannya di tempat ini cukup sampai disini. Ia akan melangkah untuk hal yang baru, yang lebih baik.

"Pastikan tidak ada yang tertinggal, nak Jungkook" ujar sang ibu kost, Miyeon.

"Sudah bu, sudah saya cek tadi. Aman semua"

"Nak Jungkook, sehat - sehat disana. Dijaga juga pola makan dan istirahatnya lho ya. Ibu bangga sama nak Jungkook. Anak yang baik.."

"Ibu, makasih juga ya mau direpotin terus"

"Mana ada ibu repot, kamu anak baik. Nggak ada bikin repot. Jangan lupa dimakan lho ya snack tempe buatan ibu" Miyeon tertawa kecil. Ia menyiapkan sedikit cemilan untuk Jungkook. Special gift kataya.

"Pasti bu. Duh, belum berangkat udah kangen aja ya rasanya hehe"

"Kalau pulang ke Indonesia jangan lupa mampir kesini lho yaa.. Ibu bakal sambut kamu, satu kost nanti ibu ajak buat ngadain pesta disini" ucapnya antusias

"Waduh bu, Jungkook cuma pergi ke Jepang doang. Bukan ke luar angkasa, heboh banget" celetuk Seokjin

"Kamu ini, iri terus kerjaannya. Suka suka saya lah, kan saya yang punya kostan"

Mereka semua tertawa. Kemudian satu persatu meninggalkan lantai dua. Orang yang paling terakhir meninggalkan tempat itu adalah Jungkook. Sebelum menuruni tangga, ia berhenti sejenak. Menengok kembali ke belakang, kemudian tersenyum kecil. Gonna miss this place so bad..

.

Bandara memang menjadi salah satu tempat yang menyimpan banyak kenangan. Sebagian ada yang dengan senang hati menjemput orang terkasih, dan sebagian yang lain harus dengan berat hati melepas seseorang yang sangat mereka sayang. Peristiwa seperti itu lumrah terjadi, silih berganti. Dan saat ini, Taehyung merasakan salah satunya. Berjalan menuju tempat itu, bersama beberapa orang yang menemani. Termasuk ibu dan ayah Jungkook yang baru kali itu bertemu dengannya. Yoongi juga ada disana, menyempatkan untuk mengantar Jungkook ke bandara sebagai ucapan terima kasihnya atas apa yang telah Jungkook lakukan pada adiknya.

"Jung, take care ya. Bakalan kangen banget gue tuh" ujar Seokjin

"Bener. Baru sadar lo orangnya ngangenin ya sob? Haha" timpal Hoseok

"Giliran gue mau cabut, kelakuan lo pada manis - manis begini. Bikin gue mau puter balik tau nggak"

"Woi haha jangan. Jung beneran take care ya. Gue mau ngucapin makasih banyak sama lo, udah jadi partner gue selama kerja disini. Lo salah satu orang yang bisa gue andelin. Mereka pasti seneng punya partner kerja yang sat set kayak lo. Serius dah gue" ujar Seokjin

"Gue juga mau bilang makasih sama lo, udah bimbing gue dari newbie sampe sekarang jadi karyawan pro haha. Maafin gue juga ya kadang marahin lo kalo laporannya kagak bener. Kadang omongan gue terlalu kasar"

"Nggak. Gue nggak nganggep hal - hal kayak gitu bukti lo marah ke gue, itu bukti lo peduli sama gue. Pengen kerjaan gue semua perfect. Sialan gue pengen nangis haha" Seokjin sedikit mengusap matanya. Sedikit menengadahkan kepalanya ke atas untuk menghalau bulir - bulir air mata yang hendak turun.

Jungkook melangkah mendekati Seokjin dan kemudian memeluknya. Menenangkan seniornya itu, sebab Seokjin malah semakin terisak. Hoseok juga ikut memeluk mereka, diikuti Taehyung di sisi kanannya. Yoongi yang melihat hal tersebut pun ikut terharu. Adiknya mempunyai teman - teman yang begitu tulus. Mematahkan rasa khawatirnya selama ini.

Saling mengurai pelukan, mereka saling menertawakan wajah memerah masing - masing. Seokjin yang paling merah, menurut Jungkook ternyata dialah yang paling cengeng. Bukan Taehyung. Oh, mengingat Taehyung, ia lantas melirik ke arah samping kanannya. Tempat dimana Taehyung berdiri. Sambil sesekali hidungnya berkerut. Gemas sekali, pikirnya.

"Tae, gue pergi ya. Baik - baik lo di kostan tinggal ada Bang Jin doang. Jangan banyak repotin dia ya, udah tua haha" ucapan asal - asalan Jungkook itu dihadiahi pukulan cukup keras di lengan kiri atasnya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Seokjin.

"Tapi gue yakin kok, lo bisa jaga diri sekarang. Udah mandiri, ya kan?" Taehyung mengangguk sebagai jawaban. Jika ia mengeluarkan suara, sudah pasti suaranya akan bergetar dan sedetik kemudian ia akan kembali menangis. "Lo anak baik, anak hebat juga. Gue bangga" Jungkook mengusap lembut pucuk kepala Taehyung, dibalas senyuman manis oleh Taehyung.

"Jung, ini sedikit bekel dari gue. Lumayan buat nanti ngemil" Yoongi memberikan satu paper bag berukuran kecil, berlambang salah satu toko kue ternama.

"Waduh bang, repot amat ini dibekelin segala"

"Biar perjalanan lo happy. Pilihan Taehyung itu, ya dek?" dan Taehyung kembali mengangguk. "Gue sering banget dibeliin sama lo kan kak. Tadinya itu mau gue yang bayar, tapi ini orang satu malah nyerobot pas di kasir. Jadi, yaudah gue beli barang yang lain"

"Apa tuh?"

"Ini" Taehyung memberikan paper bag lain kepada Jungkook.

"Wuih, makasih banyaaak dek" Jungkook menerimanya dengan senang. Senyumnya yang menurut Taehyung seperti kelinci itu, muncul dengan sendirinya. Ia sedikit mengintip ke dalam paper bag itu. Sepertinya sebuah tas kecil? Atau dompet?

"Itu dompet kak. Biar bisa lo isi, nggak boros boros dah disana ya" semua tergelak. Bagaimana tidak, Taehyung ini cukup paham bahwa salah satu sifat Jungkook yang kurang baik adalah boros. Entah kenapa, ia dengan mudahnya membeli suatu barang yang ia inginkan saat ini juga. Kemudian dua hari berikutnya barang tersebut tergeletak begitu saja. Tak terpakai lagi.

"Tau banget lo Tae, makasih banyak ya"

Panggilan untuk penerbangan Jungkook mulai terdengar. Mereka akan benar - benar berpisah setelah ini. Memutuskan untuk melakukan group hug kembali — ditambah dengan Yoongi kali ini. Mereka saling merangkul satu sama lain. Taehyung yang berada tepat di sisi kanan Jungkook kemudian berucap lirih

Kak, baik - baik disana. Nanti ketemu gue lagi ya..

BEST GIFTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang