Pulang

443 29 0
                                    

Pagi - pagi sekali, Taehyung sudah disibukkan dengan kegiatannya membereskan baju. Ia akan pulang hari ini, untuk menghabiskan libur akhir pekannya bersama Yoongi. Sesuai dengan janji yang mereka buat sebelumnya. Setelah semuanya selesai, ia cepat - cepat keluar dari kamar kostnya. Tanpa ia sadari, ada Jungkook yang berdiri tak jauh darinya.

"Tae, mau kemana?" Jungkook melangkah menghampiri Taehyung yang membawa satu tas ransel dengan isi yang penuh di pundaknya

"Eh Kak Jung. Ini gue mau balik ke rumah" jawab Taehyung sambil menarik kunci dari pintu kamar kostnya. Setelah perkenalan di kantor waktu itu, mereka lebih sering bertemu dan saling mengetahui fakta bahwa Taehyung 2 tahun lebih muda dari Jungkook.

"Wah mau mudik ya lo. Ke Bandung kan?"

"Iya kak hehe. Mau nitip oleh - oleh nggak? Orang kantor pada jastip ke gue nih"

"Nggak usah, ngerepotin lo jadinya kalau gitu. Hati - hati aja ya di jalannya. Pulang sama siapa?"

"Naik travel. Kemaren bunda sempet nawarin buat dijemput, tapi guenya nolak. Mau belajar pakai transportasi umum kak hehe" Taehyung tersenyum memperlihatkan giginya yang rapi dan kecil. "Kak Jung mau kemana?"

"Oh, gue mau beli sarapan di depan. Lo udah sarapan? Kalo belom ayo bareng sama gue" ajak Jungkook

"Nggak, kak. Gue makan di rumah aja ntar. Yaudah gue duluan ya kak. Ojolnya udah nunggu di bawah" Taehyung melihat smartphone-nya ketika benda pipih itu berbunyi menampilkan notifikasi dari ojek online yang ia pesan, driver sudah sampai. Bergegas ia berjalan menuju gerbang kostannya

"Yo, hati - hati Tae" Jungkook sedikit berteriak menjawabnya.

.

"Bundaaaaa.. Aku pulaaaang" seru Taehyung. Suaranya tidak selantang biasanya. Ia sedikit pusing dan merasa lelah. Jika bepergian bersama Yoongi atau ayahnya, ia terbiasa tertidur di dalam mobil. Namun kali ini, ia harus tetap terjaga. Menjaga barang - barangnya dari kehilangan. Tak lama, datang Hyorin dari arah dapur.

"Adek, udah sampai nak? Capek ya?" Hyorin memeluk anak bungsunya itu, membawanya duduk di sofa ruang tamu. Taehyung hanya menganggukkan kepalanya. Benar - benar merasa lelah, bahkan hanya untuk menjawab pertanyaan bundanya itu

"Adek mau langsung istirahat aja? Bunda siapin air hangat dulu buat mandi, nanti langsung tidur aja. Ya?" Hyorin merasa heran. Biasanya anak itu akan langsung ceria jika pulang ke rumah. Namun kali ini tampak sedikit murung. Ia khawatir Taehyung jatuh sakit. Tak lama, Taehyung langsung beranjak dari sofa, meninggalkan bundanya sambil tetap membawa ransel di sebelah pundaknya.

.

Pukul 10 pagi, Yoongi terbangun dari tidurnya. Mengecek smartphone-nya kemudian buru - buru bangkit, pergi ke kamar adiknya. Ia bangun terlambat hari ini, alhasil ia tidak menyambut kedatangan Taehyung tadi pagi. Ketika ia membuka pintu, terlihat bundanya membawa mangkuk dan segelas air menuju kamar adiknya. Perasaannya langsung tak enak, pasti terjadi sesuatu dengan Taehyung.

"Bun, adek kenapa?" Yoongi bertanya tanpa basa - basi

"Adek kayaknya kecapean, kak. Tadi udah mandi langsung ketiduran. Belum bangun lagi. Makanya bunda bikinin sup, belum makan kayaknya dia" jawab Hyorin yang kemudian langsung masuk ke kamar Taehyung, diikuti Yoongi di belakangnya.

Benar saja. Ketika Hyorin menempelkan punggung tangannya di dahi Taehyung, suhu anak itu sedikit tinggi. Ia mengambil termometer di nakas samping tempat tidur Taehyung, memastikan suhu tubuhnya. 38,2°c. Taehyung demam saat ini. Lantas, ia membangunkan Taehyung dengan lembut, menggoyangkan bahunya kecil.

"Adek, bangun yuk. Makan dulu sayang.."

"Adek sakit ya bun?" Yoongi duduk di sisi lain tempat tidur Taehyung. Melihat adiknya sakit seperti ini merupakan kelemahan terbesar Yoongi. Sungguh, ia tak tega. Melihat Taehyung yang biasanya ceria, menjadi diam dan tidak bertenaga.

"Iya, dia kayaknya kecapean kak. Kamu kan tau sendiri, kemarin - kemarin adek sering ngeluh banyak kerjaan. Sampe - sampe di kostan pun masih tetep ngerjain laporan" Hyorin menatap Taehyung nanar, mengusap rambutnya yang kini mulai berkeringat.

"Adek bangun, dek. Makan dulu ayo.." Yoongi berusaha membangunkan adiknya. Taehyung harus makan dan minum obat.

"Ka-kak.." Taehyung berucap dengan suara serak dan terputus - putus, masih memejamkan matanya. Terlalu pusing bahkan hanya untuk melirik Yoongi di sampingnya.

"Makan dulu, yuk. Jangan dibiarin sakitnya. Adek kan pulang buat jalan - jalan sama kakak. Bangun ya, kakak bantu.."

Yoongi kemudian menggeserkan tubuhnya, mendekati Taehyung. Membantunya duduk agar Taehyung bisa memakan makanannya. Dapat Yoongi rasakan hawa panas di sekitar tubuh adiknya.

"Adek tadi sarapan nggak sebelum kesini?" tanya Yoongi lembut. Taehyung hanya menggelengkan kepalanya, sedikit demi sedikit membuka matanya. Melirik ke arah Hyorin dan Yoongi bergantian.

"Adek.. Lain kali makan dulu ya. Adek kan mau pulang, jauh lho jarak Jakarta - Bandung. Nggak boleh kayak gini lagi ya sayang. Nanti sakit, adek juga yang nggak enak.. Bunda suapin makan ya"

Maka, siang hari itu mereka habiskan di kamar Taehyung. Merawat si bungsu yang sakit karena kelelahan. Hyorin kemudian menelpon suaminya yang sedang meeting dadakan di kantor, memberi kabar bahwa Taehyung saat ini tengah sakit.

"Loh, sakit kenapa bun? Maag nya kambuh lagi?" tanya Jeonwoo khawatir

"Belum tau, yah. Ini demam aja sih, tapi aku khawatirnya juga gitu" ujar Hyorin sambil melirik Taehyung yang sedang berbaring, ditemani Yoongi di sampingnya. Memeluk adik kecilnya seraya mengusap kepalanya. Ia belum meninggalkan Taehyung barang sejenak.

"Yaudah, nanti ayah telpon Seojoon ya. Bunda jangan khawatir, bentar lagi ayah pulang"

"Iya, hati - hati di jalan". Hyorin menutup panggilan telponnya. Kemudian kembali duduk di samping Taehyung.

"Adek, mau ya kalau bunda ajak periksa ke dokter?"

"Adek nggak apa - apa kok, bun. Udah mendingan. Istirahat di rumah aja.." ujar Taehyung, kecil. Suaranya sangat kecil. Diiringi senyum yang dipaksakan.

"Jangan gitu, dek. Kakak nggak mau adek kenapa - napa. Nurut aja ya sama bunda. Nanti ayah dateng, kita ke dokter aja" Yoongi berucap. Ia hanya ingin memastikan kondisi adiknya.

"Nggak usah, Kak Yoon. Adek nggak kenapa - kenapa ini" Namun setelahnya, Taehyung tiba - tiba menutup mulutnya. Merasa mual, kemudian menyibakkan selimut yang ia gunakan. Sedikit berlari ke arah kamar mandi diikuti Yoongi dan Hyorin.

Taehyung muntah - muntah. Makanan yang ia makan sama sekali tak dicerna tubuhnya. Ia terlihat lemas sekali. Hyorin memijit tengkuknya pelan, kemudian memalingkan kepalanya ke arah Yoongi.

"Kak, kita bawa ke IGD aja adeknya"

Yoongi mengangguk, bergegas menuju kamarnya. Mengambil kunci rubicon miliknya. Sepertinya, rencana mereka harus tertunda..

BEST GIFTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang