Sendiri

298 20 0
                                    

Taehyung menyadari ada yang berbeda dari sikap kakaknya. Sedari tadi hanya banyak diam, tidak akan berbicara jika tidak ditanya. Yoongi hanya duduk diam di sofa, sambil mengetik sesuatu di laptopnya.

"Bunda, Kak Yoon kenapa?" bisik Taehyung pada Hyorin

"Nggak tau, dek. Kayaknya lagi ada masalah kantor. Udah biarin aja, nanti juga baik sendiri"

"Tapi aneh lho bun, biasanya nggak sediem ini kalo ada masalah tuh. Dia pasti cerita sama adek.."

"Ya adek kan lagi sakit sayang. Mungkin Kak Yoon nggak mau adek banyak pikiran dulu. Biar cepet sehat" Hyorin mengusap rambut lepek Taehyung

.

Hari sudah malam, bahkan sudah menginjak larut. Taehyung masih saja tetap terjaga. Ia sesekali melirik Yoongi yang masih saja tak banyak bicara. Taehyung menghela napasnya cukup kencang, sehingga berhasil menarik perhatian Yoongi

"Kenapa?"

"Apanya?" Taehyung menjawab dengan cepat

"Ya kamu itu barusan kenapa?"

"Nggak. Kakak yang kenapa, murung terus adek liat. Lagi ada masalah di studio?"

"Iya" Yoongi menjawab dengan singkat. Hah, sepertinya kakaknya ini memang sedang tak ingin diganggu. Tanpa berkata apa - apa lagi, Taehyung membalikkan badannya memunggungi Yoongi. Ia tidak suka kakaknya yang seperti ini. Melihat sikap adiknya itu, Yoongi menundukkan kepalanya. Sadar ia baru saja mengacuhkan Taehyung disaat adiknya itu mengkhawatirkannya. Ia menghampiri Taehyung, duduk di kursi kecil disamping blankarnya.

"Sorry, kakak emang lagi ada masalah. Lagu yang kakak buat ternyata arransemennya diubah tanpa sepengetahuan kakak. Temen - temen pun nggak ada yang kasih tau. Kalau kakak nggak ke studio, ya nggak akan tau" Yoongi menjelaskan pada Taehyung sembari menggenggam tangan Taehyung walaupun sedikit terhalang infus.

"Kakak kalau ada masalah cerita ke aku, biar aku tau. Bisa sedikit tenangin kakak. Kita kan udah janji mau saling cerita" Taehyung berbicara pelan. Hal seperti ini terkadang menjadi sensitif baginya. Menyangkut kepercayaan orang lain terhadapnya

"Iya, maaf yaa.. Kakak nggak mau kamu kepikiran. Kamu lagi sakit, jadi kakak nggak bisa banyak cerita masalah kakak"

Dan malam itu akhirnya Yoongi menceritakan semua permasalahan yang akhir - akhir ini datang padanya.

.

Hari ini Taehyung kembali ke kostannya setelah 2 hari lalu pulang dari rumah sakit. Ia diantar Jeonwoo, Hyorin dan juga Yoongi. Sebenarnya, Hyorin ingin anak bungsunya itu masih tetap istirahat di rumah, tapi Taehyung bersikeras ingin kembali ke Jakarta.

"Adek makan dulu yuk.." Hyorin mengguncang kecil bahu Taehyung. Sesampainya di kostan tadi, Taehyung langsung merebahkan dirinya, masih merasa pusing dan lemas

"Bunda.. Nanti aja ya. Adek lemes banget ini"

"Ya justru itu makan dulu, kamu ini pagi cuma makan sedikit lho. Besok katanya mau kerja, masih lemes banget gini yakin kuat?"

"Ya abis gimana bun.. Kerjaan aku kan makin banyak kalau dibiarin aja.." sahut Taehyung pelan

"Ya makanya diisi dulu perutnya adek.. Cepet ah nurut sama bundanya" Jeonwoo berucap. Harus sedikit tegas agar anaknya ini mau makan

"Iya, kamu lho kerjaaa terus yang dipikirin. Pantes aja kemarin jadi sakit begitu" Yoongi turut menimpali yang dibalas delikan tajam oleh Taehyung. Hingga akhirnya ia menegakkan badannya, duduk bersila menghadap Hyorin. Tanpa banyak bicara lagi, Hyorin menyuapi Taehyung sedikit demi sedikit. Jujur saja, Taehyung belum bisa makan banyak. Terkadang ia masih merasa mual, seperti sekarang ini. Alisnya berkerut, tangannya memegang perut sebelah kiri.

"Kenapa sayang?" Hyorin bertanya khawatir

"Mual banget bun.. Udah aja ya, nanti aku makan deh kalau udah enakan"

"Adek.. Besok nggak usah kerja dulu ya. Istirahat aja di kostan. Bilang sama Kak Seokjin.. Belum pulih bener lho kamu tuh.." Hyorin menasihati Taehyung dengan suara selembut mungkin. Sangat tahu bungsunya ini keras kepala, maka ia berusaha menasihatinya pelan - pelan

"Nggak ah bun.. ke-"

"Kerjaan adek siapa yang kerjain. Ituu terus yang jadi alesan. Sakit loh kamu itu Taehyung!" Yoongi tak sadar ia menaikkan nada bicaranya, pun memanggil Taehyung tanpa embel - embel adek. Membuat semua orang kaget, tak terkecuali Taehyung. Ia hanya terdiam, mencoba meyakinkan diri bahwa yang tadi itu suara kakaknya, Yoongi

"Kakak, jangan dimarahin dong adeknya gimana sih?!" Hyorin agaknya kesal akan sikap Yoongi

"Ya lagian, udah tau masih lemes. Baru aja keluar dari rumah sakit udah ngotot mau kerja aja. Kalo adek sakit kita lho bun yang repot"

"Oh.. Jadi adek sakit kemarin itu bikin repot kakak, iya? Bikin kakak susah? Nanti kalau adek sakit lagi biarin aja kak, nggak usah dijagain. Nggak usah ditemenin. Biarin aja adek sendirian. Lagian adek udah dewasa kok!" Taehyung menimpali. Emosinya sudah tak tertahan lagi, segala perkataan yang ia ucapkan tak dipikirkannya. Biar saja, kakaknya itu perlu tahu bahwa Taehyung juga bisa marah, bisa kesal.

"Adek nggak boleh gitu nak sama kakaknya. Kakak itu sayang lho sama adek.. Makanya dia kayak gitu.. Emang cara bicaranya aja yang salah, dia udah bentak adek.. Adek maafin kakak ya?" Jeonwoo menasihati Taehyung sambil merangkulnya. Dapat ia lihat mata Taehyung sedikit berkaca - kaca. Anak bungsunya ini memang sedikit sensitif. Mengusap - usap bahu Taehyung agar ia tenang

"Ta-tapi kakak bentak aku yah.. Akunya ke-kesel" ia berkata sambil menahan isakannya. Bahunya terlihat sedikit naik turun.

"Iya ayah tau.. Adek maafin kakak ya? Mau?"

Taehyung hanya mengangguk kecil. Setelahnya, Jeonwoo mendongakkan wajahnya, menatap anak sulungnya yang kini memalingkan muka. Berusaha menghindari kontak mata dengannya

"Kakak, minta maaf dulu sama adek. Nggak boleh bentak - bentak gitu.. Adeknya sakit lho, diperhatiinnya pakai cara yang baik. Ayo minta maaf dulu" titah Jeonwoo

"Iya, Yoongi minta maaf" ia berucap tanpa menatap Taehyung. Jeonwoo menghela napas kasar, kemudian melanjutkan bicaranya

"Liat sini, tatap adeknya"

Kemudian Yoongi menatap Taehyung. Dapat ia lihat adik kecilnya hanya terdiam dipelukan sang ayah. Ada sedikit rasa bersalah pada dirinya, apa yang ia lakukan?

"Adek.." Yoongi menghampiri Taehyung, mendudukkan dirinya di samping Taehyung menggantikan posisi duduk sang ayah kemudian memeluknya

"Maafin kakak ya.. Kakak cuma khawatir sama kamu. Kamu disini sendiri, nggak ada yang jagain"





"Siapa bilang. Kan ada gue.."













BEST GIFTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang