"Taehyung harus dirawat inap tante. Dia kelelahan, dehidrasi ringan juga. Kayaknya dia jarang minum air putih disana" ujar Seojoon. Ia adalah seorang internist, anak dari rekan bisnis Jeonwoo. Ia sudah hapal kondisi Taehyung yang mempunyai riwayat sakit maag yang kronis. Ia juga yang selalu menjadi dokter penanggung jawab Taehyung setiap kali ia harus dirawat inap.
"Ya ampun adek.. Ya sudah, bunda urus dulu administrasinya. Kak Yoon tunggu disini, ayah lagi di jalan takutnya nyariin nanti" Hyorin kemudian pergi, meninggalkan Seojoon dan Yoongi yang masih terdiam. Kemudian, Seojoon menepuk pundak Yoongi. Mengusap kecil seolah memberikan isyarat bahwa adiknya itu akan baik - baik saja. Taehyung selalu bisa melewati semuanya.
"Nggak usah cemas, dia nggak kenapa - napa Yoon. Kamu mau masuk?" tanya Seojoon yang langsung dijawab Yoongi dengan anggukan.
.
Yoongi terdiam, melihat adik kesayangannya tertidur. Mungkin pengaruh obat - obatan yang sejak tadi masuk ke tubuhnya. Ia menghampiri Taehyung, duduk di samping blankarnya. Mengusap punggung tangannya yang halus. Ada sedikit memar disana sehingga Yoongi terus saja mengusapnya. Berharap ketika bangun nanti adiknya tidak akan merasa kesakitan.
"Adek baru sebentar tinggal sendiri aja udah gini. Terus gimana kalau adek nanti mau kuliah, hm? Adek pasti tambah capek.." Yoongi berucap lirih. Ia ragu, Taehyung pasti akan mudah lelah jika ia mulai kuliah nanti. Tugas kantor yang menumpuk ditambah jadwal belajar, kuis dan ujian yang akan ia hadapi. Mereka harus membicarakan hal ini lagi.
Tak lama terdengar langkah kaki, menghampiri Yoongi. Ia menoleh, melihat ayahnya yang berjalan tergesa - gesa. Masih dengan pakaian kerjanya, mungkin tidak sempat berganti pakaian.
"Kak, adek gimana?"
"Belum bangun, yah. Kata dok Seojoon dia dehidrasi, kecapean juga. Yoongi jadi ragu buat biarin adek kuliah.. Yoongi khawatir yah.." ujar Yoongi, menatap ayahnya dengan tatapan kasihan
"Nanti kita bahas lagi ya.. Sekarang yang penting adeknya sehat dulu. Kamu juga jangan capek - capek Yoon. Masih ada jadwal terapi kan?"
Memang, setelah pulang dari rumah sakit Yoongi diharuskan untuk menjalani beberapa terapi untuk mengembalikan kekuatan otot lengannya. Bukan waktu yang singkat jika dihitung. Setidaknya, dalam satu bulan ia harus terapi 3 sampai 4 kali.
"Ayah udah sampe? Cepet banget?" ujar Hyorin yang datang tiba - tiba
"Ayah agak ngebut sedikit. Khawatir banget sama adek soalnya"
"Bentar lagi adek dipindah ke ruangannya. Ayah sama kakak mau makan dulu? Biar nanti bunda aja yang temenin adek pindahan"
"Ya sudah. Ayo kak, makan dulu. Biar kuat jaga adeknya" Jeonwoo merangkul Yoongi tanpa menunggu jawaban atas ajakannya itu. Yoongi hanya mengikuti langkah ayahnya, menuju kantin rumah sakit.
.
"Bunda.. Kak Yoon kemana?" tanya Taehyung. Sudah 20 menit yang lalu ia bangun. Melihat sekeliling, kemudian merasakan sesuatu menempel pada punggung tangan kanannya. Taehyung sudah menduga akan begini akhirnya. Pekerjaan yang terlalu banyak membuat Taehyung stress. Sering kali tidur larut malam dan bangun pagi buta hanya untuk menyelesaikan laporan keuangan yang sudah mendekati deadline. Memikirkannya saat ini sungguh membuat Taehyung pening dan mual bersamaan. Ia memegang kepalanya yang berdenyut nyeri.
"Kak Yoon lagi makan sama ayah. Adek kenapa? Ada yang sakit lagi?"
"Nggak ada bunda.. Sakit sedikit aja kepalanya. Aku kepikiran laporan keuanganku yang belum selesai. Gimana ya bunda.." Taehyung memang selalu seperti itu. Memikirkan hal yang menjadi tanggung jawabnya, sampai terkadang terlalu berlebihan. Sama seperti saat ini. Kondisinya sedang menurun pun, ia tetap memikirkannya.
"Adek, nggak apa - apa.. Laporannya bisa di handle sama temen tim adek. Nanti adek tinggal kasih tau mereka. Mereka pasti ngerti. Nggak mungkin mereka nggak bantu. Makanya, cepet sehat lagi ya.. Biar nggak banyak ngerepotin mereka.." Hyorin menasihati Taehyung dengan lembut. Ia sangat tahu, Taehyung tak suka terlalu merepotkan orang lain.
"Hp aku kemana bun?" Taehyung baru mengingat ia meninggalkannya di meja kamarnya
"Ada di Kak Yoon. Kenapa? Mau telpon temen adek?"
"Iya.. Adek harus kasih tau Kak Hoseok"
"Paling bentar lagi mereka dateng. Adek mau ngemil? Ada cookies ini, tadi bunda beli di kantin"
Taehyung mengangguk. Memakannya sedikit demi sedikit, dibantu bundanya. Ia masih merasa lemas, sangat lemas bahkan hanya untuk memakan cookies kecil yang ringan.
.
Di kantin rumah sakit, Yoongi dan Jeonwoo sedang makan nasi goreng. Sengaja memilih menu kesukaan Yoongi, agar mood anak itu lebih baik. Atensi Yoongi teralihkan, ketika melihat satu panggilan masuk yang muncul di layar smartphone Taehyung yang ia simpan di meja makan. Berdekatan dengan smartphone miliknya. Tertulis nama Kak Jung disana. Tanpa pikir panjang, ia langsung menggeser tombol hijau
"Halo?"
"Halo, Tae. Gimana udah sampe?"
"Maaf, ini bukan Taehyung. Ini Yoongi, kakaknya" ujar Yoongi yang terkesan dingin, padahal memang seperti itulah nada bicaranya ketika ia berbicara dengan orang asing. Orang yang baru dikenalnya
"Oh sorry kak. Gue Jungkook, tetangga kost nya Taehyung. Salam kenal kak. Kalo boleh gue tau, Taehyungnya dimana?"
"Dia sakit, tadi muntah - muntah. Dehidrasi sama kecapean. Ini gue lagi di rumah sakit, dia harus rawat inap"
"Ya Tuhan.. Terus kondisinya sekarang gimana, kak?"
"Gue belom tau, lagi makan dulu sebentar. Lo temen kantor Taehyung juga?"
"Iya, kak. Gue satu kantor sama Taehyung"
"Gue titip adek gue ya. Lo temen kerjanya, temen kostnya juga. Awasin dia, jangan sampe kayak gini lagi.. Gue nggak percaya dia bisa ngurus diri" entah kenapa Yoongi tiba - tiba saja berucap seperti itu. Ia baru mengobrol dengan Jungkook beberapa menit yang lalu, namun sudah seyakin ini bahwa Jungkook bisa menjaga adiknya disana.
"Oke, kak. Gue bakalan jagain adek lo semampu gue. Kalau boleh, kabarin gue terus kondisi Taehyung ya kak. Gue khawatir banget soalnya"
"Iya. Nanti gue kabarin. Udah ya, gue lanjut makan dulu"
"Oh iya kak"
Kemudian, Yoongi menutup panggilannya dengan Jungkook. Melahap dengan cepat sisa nasi goreng yang ada di piringnya, agar ia bisa kembali ke kamar Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST GIFT
Short StoryTaehyung yang bekerja diluar kota demi melanjutkan pendidikannya, bertemu dengan seorang lelaki bernama Jungkook. Yang mengejutkan, Taehyung pernah memimpikan lelaki ini, jauh sebelum mereka bertemu. Takdir kah?